How to manage Kebijakan Masjid Jogokariyan Yogyakarta

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id beberapa kali renovasi, khususnya pada masa kepengurusan bapak Jazir, renovasi dimulai pada tahun 1999 dan telah berhasil merenovasi masjid hingga lantai 3 di tahun 2004. Kondisi bangunan fisik masjid yang telah mengalami beberapa kali renovasi ini lalu ditata dan dibagi-bagi menjadi beberapa ruang sesuai peruntukannya. Terdapat ruang utama yang digunakan untuk sholat berjamaah, lalu ada serambi yang digunakan juga untuk sholat berjamaah dan cangkrukan jamaah selepas sholat, ada juga ruang perpustakaan, tempat wudhu, kamar mandi, menara, tempat parkir, dan lain sebagainya. Seluruh aspek bangunan masjid dialokasikan secara tepat sesuai kebutuhan masjid dalam melayani jamaah. Terlebih lagi ketika di tahun 2009 berhasil membangun Islamic Center, maka alokasi fisik masjid menjadi lebih luas cakupannya. Dalam aspek sumber daya manusia, Masjid Jogokariyan Yogyakarta melakukan alokasi sesuai dengan struktur pengurus yang telah dibuat. Struktur ini berisi susunan penguru mulai dari Dewan Penasihat, Ketua Takmir, Sekretaris, Bendahara, hingga biro-biro di bawahnya. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Masjid Jogokariyan Yogyakarta cukup bervariasi baik dari segi usia, pendidikan, dan pekerjaannya. Ada yang masih berusia remaja dan masih bersekolah di tingkat SMP dan SMA, hingga yang sudah profesor. Semuanya dialokasikan ke seluruh organ sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Dengan begitu, maka tiap pekerjaan akan dihandle oleh orang yang benar-benar ahli di bidang tersebut. Pengurus masjid sangat memegang teguh apa yang diajarkan oleh Rasulullah untuk mempercayakan pekerjaan kepada ahlinya agar bisa mendapatkan kesuksesan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Terakhir dari sisi sumber daya teknologi, penulis menemukan data dari artikel karya Indra Wardana dalam Jurnal Sarjana Teknik Informatika yang menyatakan bahwa seluruh data mengenai masjid seperti data kegiatan masjid, jamaah masjid, hingga pendanaan, masih dituliskan secara manual ke dalam satu buku besar. 29 Oleh karenanya penelitiannya berusaha untuk memberikan pemecahan berupa sistem komputerisasi data masjid. Hal ini menunjukkan bahwa dari aspek sumber daya teknologi pada kurun waktu 2000 – 2013, Masjid Jogokariyan Yogyakarta masih belum terlalu mengalokasikan secara ideal. Namun jika dilihat hari ini, Masjid Jogokariyan Yogyakarta sudah memiliki alokasi teknologi yang sangat canggih, bisa terlihat dari penggunaan CCTV sebanyak 16 kamera dan monitor, sistem komputerisasi, website, dan lain sebagainya.

4. Pengelolaan Konflik SDM Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Konflik antar sdm dalam sebuah organisasi adalah suatu hal yang wajar dan pasti terjadi, yang terpenting adalah bagaimana organisasi merespon konflik tersebut. Setidaknya ada tiga cara mengatasi sebuah konflik sdm yaitu penghindaran, defusi, dan konfrontasi. Pada proses perjalanan manajemen di Masjid Jogokariyan Yogyakarta juga terjadi konflik sdm. Berdasarkan penuturan bapak Jazir, konflik sdm terjadi antara pihak yang memiliki pandangan konservatif, dengan pihak-pihak yang lebih progresif. Contoh nyata konflik sdm adalah pada proses awal pengadaan 29 Indra Wardana, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Masjid, Jurnal Sarjana Teknik Informatika, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2013, 120.