Program Jogokariyan Kampung Ramadhan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pertimbangan memilih acuan Jumat Kliwon sebagai hari melakukan rapat adalah karena aspek kepraktisannya. Dalam sistem kalender Jawa terdapat kombinasi antara hari-hari mingguan Senin – Selasa dengan hari pasaran Pon, Wage, Kliwon, dll. Nah kombinasi Jumat Kliwon itulah yang dianggap mewakili nilai-nilai keislaman karena hari Jumat dianggap sebagai hari baik, dan juga hari pasaran Kliwon untuk memudahkan. Sehingga dengan begitu maka mudah bagi pengurus yang memiliki kesibukan ngisi pengajian di mana-mana bisa mengosongkan jadwalnya di hari tersebut dan ngumpul di masjid. Bapak Jazir sendiri juga menyatakan bahwa dia tidak akan menerima tawaran untuk menjadi pembicara jika dilakukan di hari Jumat Kliwon. Secara perhitungan, dalam 1 tahun ada 10 kali hari Jumat Kliwon, sehingga bisa dipastikan akan ada 10 kali rapat dalam 1 tahun tersebut. Namun untuk rapat yang sifatnya informal biasanya dilakukan setiap hari karena tiap hari ketemu. Dalam proses rapat itu dibicarakan hasil-hasil yang telah dicapai masjid dibandingkan dengan rencana dan target yang telah dijalankan. Jika hasilnya telah mencapai target yang telah ditentukan, maka ditetapkan peningkatan-peningkatan target di tahun-tahun berikutnya. Data-data di atas menunjukkan bahwa pengurus tidak hanya menjalankan proses perumusan strategi serta penerapan program kerja saja, namun juga menerapkan salah satu langkah dalam manajemen strategis yaitu melakukan pengendalian strategis. Proses pengendalian strategis ini dilakukan dengan cara melihat pencapaian-pencapaian organisasi dan membahasnya secara rutin dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berkala di antara seluruh pengurus, sehingga hasil-hasil kinerja bisa diketahui, dan kelemahan-kelemahan atau kekurangan bisa segera diatasi. Aspek kedua yaitu penentuan acuan rapat rutin yaitu Jumat Kliwon juga menairk, sebab mengindikasikan bahwa rapat-rapat yang dilakukan tidak terjadi secara spontan saja, melainkan telah diagendakan sebelumnya. Ini tentu saja berbeda dengan kebanyakan masjid yang biasanya melaksanakan rapat jika mendekati pelaksanaan momen tertentu saja. Biasanya dijalankan mendekati waktu pelaksanaan kegiatan. Namun di Masjid Jogokariyan Yogyakarta rapat yang dilakukan tidak hanya berbicara tentang perencanaan, tapi juga membicarakan hasil-hasil yang telah dicapai.