80 mencintai Alquran, sebagaimana yang diungkapkan oleh
Bapak GLS: “Melalui kegiatan ini siswa akan dibekali mengenai
teknik-teknik membaca Alquran. Melalui program ini juga diharapkan keimanan dan ketaqwaan siswa akan
terus meningkat dan siswa juga lebih mencintai Alquran.
” GLSwwc14 April 2016.
iii. Nasyid
Nasyid merupakan salah satu kesenian Islam yang berupa nyanyian. Nyanyian dalam nasyid selalu berisikan
kalimat-kaliman nasehat, ajakan untuk berbuat baik, kisah- kisah tauladan, maupun kalimat pujian akan Allah. Nasyid
biasanya dapat dinyanyikan secara acappela maupun dengan iringan alat musik. Progrm nasyid di SMA N 1 Pleret diikut
sebanyak 5 siswa. Program nasyid di SMA N 1 Pleret hanya bersifat
insidental saja, sehingga jika ada perlombaan nsyid di SMA N 1 Pleret baru latihan, seperti yang diungkapkan oleh Ibu GTM:
“Nasyid hanya ada saat akan ada lomba begitu. Jadi nasyid itu sebenarnya nyanyian yang bertemakan nasehat
ataupun berupa ajakan untuk berbuat baik namun juga bisa berupa kalimat puji-pujian akan kebesaran Allah.
” GTMwwc21 April 2016.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendidikan
Berwawasan Imgtaq di SMA N 1 Pleret a
Faktor Pendukung
Pendidikan berwawasan Imtaq di SMA N 1 Pleret merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
81 mewujudkan pendidikan yang berkualitas yang tidak hanya
menekankan pada segi imtaq atau keimanan dan ketaqwaannya saja akan tetapi lebih mengarahkan pada pendidikan karakter.
Dalam pendidikan berwawasan Imtaq terdapat beberapa faktor-faktor
yang mendukung
terhadap pelaksanaan
pendidikan berwawasan Imtaq di SMA N 1 Pleret. Faktor- faktor yang mendukung pada pendidikan berwawasan Imtaq di
SMA N 1 Pleret ini seperti apa yang dijelaskan oleh Bapak GNI:
“Semuanya positif mendukung akan pendidikan berwawasan Imtaq ini, dari mulai guru, karyawan,
masyarakat sekitar, orang tuawali murid, dan siswanya sendiri.
” GNIwwc14 April 2016. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak GLS,
sebagai berikut: “Sejauh ini semua komponen sekolah mendukung akan
pelaksanaan pendidikan
berwawasan Imtaq
ini komponen itu seperti guru itu sendiri, Kepala Sekolah,
orang tua, masyarakat sekitar. Misalnya saja dalam pelaksanaan pengajian kelas, kan dalam pengajian kelas
itu kan kami melibatkan orang tuawali murid. Dari pengajian kelas itu kan kami para guru juga bisa
menjalin komunikasi dengan orang tuawali murid.
” GLSwwc14 April 2016.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah
dan penanggung jawab pendidikan berwawasan Imtaq di atas maka faktor pendukung yang berasal dari dalam pelaksanaan
pendidikan berwawasan Imtaq berasal yaitu guru, karyawan, masyarakat sekitar, orang tuawali murid, dan siswa itu sendiri.
82 Guru menjadi faktor pendukung karena guru di SMA N 1
Pleret selalu membimbing dan mengarahkan siswa-siswinya. Guru-guru juga selalu memberikan contoh telandan untuk
siswa-siswinya. Guru yang dimiliki oleh SMA N 1 Pleret juga merupakan guru-guru yang berkompeten dibidangnya. Bentuk
dukungan dalam pelaksanaan pendidikan berwawasan Imtaq yang diberikan oleh karyawan SMA N 1 Pleret berupa contoh
teladan. Karyawan SMA N 1 Pleret juga selalu datang tepat waktu, berpakain rapi, dan juga mengikuti setiap kegiatan yang
ada seperti salat berjamaah, tadarus pagi. Orang tuawali murid yang sangat proaktif dengan segala kegiatan anak di sekolah.
Mereka juga menjalin komunikasi dengan guru terutama wali kelas. Dukungan yang diberikan oleh masyarakat sekitar bisa
berupa undangan untuk mengikuti acara yang diadakan oleh masyarakat sekitar, misalnya masyarakat mengundang
kelompok hadrah SMA N 1 Pleret dalam acaranya. Masyarakat pada lingkup ini dapat berupa pemerintah maupun kedinasan,
maupun penduduk sekitar. Kemudian bentuk dukungan siswa akan pelakanaan pendidikan berwawasan Imtaq terlihat pada
setiap kegiatan yang diadakan oleh SMA N 1 Pleret. Siswa- siswi SMA N 1 Pleret selalu mengikuti kegiatan yang diadakan
oleh SMA N 1 Pleret.
83
b Faktor Penghambat
Selain faktor pendukung, terdapat faktor penghambat pelaksanaan pendidikan berwawasan Imtaq di SMA N 1 Pleret.
Setiap program maupun kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap sekolah pasti mempunyai beberapa hambatan dalam
pelaksanaannya, tidak terkecuali hambatan dalam pelaksanaan pendidikan berwawasan Imatq ini. Hal tersebut seperti apa
yang diungkapkan oleh Bapak GLS: “Faktor penghambatnya pun hanya siswa yang terkadang
malas-malasan dan itu pun hanya satu atau dua siswa saja.
” GLSwwc14 April 2016. Dari wawancara tersebut menyatakan bahwa faktor
penghambat dari pelaksanaan pendididkan berwawsan Imtaq di SMA N 1 Pleret ialah berasal dari siswa, karena sebagian
siswa belum ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program- program pendidikan berwawasan Imtaq. Sebagaian siswa
belum mempunyaimotivasi untuk melaksanakan kewajibannya untuk melaksanakan setiap program yang ada.
Hal tersebut juga diungkapkan olehbapak GMS, sebagai berikut:
“Faktor tersebut kebanyakan berasal dari siswa. Kita tau kalau sekolah ini ialah sekolah dengan pendidikan
berawawasan Imtaq tapi terkadang kita kalah dengan sekolah yang tidak berwawasan Imtaq, seperti perilaku
anak-anak yang masih membuang sampah sembarangan atau tidak menjaga kebersihan. Padahalkan menjaga
kebersihan itu sebagaian dari iman. Kemudian untuk salat berjamaah siswa masih belum tertib, sehingga guru
84 harus mengajak dan mendidik. Terus terang untuk
menyadarkan anak itu juga sulit. Kemudian sampai saat ini kami juga belum punya program Imtaq untuk agama
Kristen dan Katolik karena kan saat ini tenaga pendidik agama non Islam juga masih terbatas, guru agama
Kristen saja disini juga masih GTT dan fasilitas untuk non Islam seperti ruang agama Kristen maupun Katolik
juga belum dimiliki oleh sekolah ini.
” GMSwwc16 April 2016.
Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor lain sebagai penghambat dalam
pelaksanaan pendidikan berwawasan Imtaq di SMA N 1 Pleret yaitu masih belum tersedianya fasilitas seperti ruang agama
untuk Kristen maupun Katolik. Belum tersedianya ruangan tersebut menyebabkan siswa yang beragama Kristen dan
Katolik belum terfasilitasi dengan baik. Selama ini setiap kali pelajaran agama berlangsung, siswa yang beragama Kristen
maupun Katolik
melaksanakan pelajaran
agama di
perpustakaan. Kemudian terbatasnya tenaga pendidik agama non Islam juga menyebabkan sampai saat ini masih belum
adanya pogram Imtaq untuk siswa non Islam.
e. Evaluasi Program Pendidikan Berwawasan Imtaq