14 Warga negara bertanggungjawab untuk memelihara ketertiban di
dalam masyarakat, dengan begitu negara dapat melaksanakan fungsinya yaitu untuk melindungi serta memfasilitasi perkembangan
warga negaranya termasuk juga dalam perkembangan pendidikan yang dibutuhkan warga negaranya.
e. Pendidikan sebagai mempersiapkan pekerja-pekerja yang terampil
dan produktif Pendidikan identik dengan pelatihan, sehingga pendidikan dapat
melahirkan individu yang kreatif. f.
Pendidikan adalah pengembangan pribadi paripurna atau seutuhnya Perkembangan pribadi yang seutuhnya kurang tepat digunakan,
karena hakikat manusia adalah sebagai seorang pribadi person dan sekaligus sebagai anggota masyarakat.
g. Pendidkan sebagai proses pembentukan manusia baru
Pendidikan merupakan proses untuk melahirkan manusia dengan pengetahuan dan ketrampilan Tilaar, 2008:27-42.
2. Imtaq Iman dan Taqwa
Iman dan taqwa merupakan dua hal yang selalu dihubungkan satu sama lain. Iman
berasal dari bahasa Arab yaitu “aman” dan “amanah” yang berhubungan dengan sikap religius. Sikap religius merupakan sikap
dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, bertoleransi terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain Kemendiknas, 2010:9. Sikap
15 religius akan terlihat pada seseorang yang secara sadar dan yakin
mempercayakan keimanan hidupnya kepada Tuhan Yang Maha Esa K. Permadi, 1995:6. Iman dapat diartikan sebagai pembenaran atau
pendengaran hati terhadap apa yang didengar oleh telinga M. Quraish Shihab, 2010:17. Iman juga dapat dimaknai dengan menerima sifat-sifat
Tuhan Yang Maha Esa, Mahakuasa, Penentu Takdir, Maha Pengasih, dan Maha berkehenda sebagaimana yang dilakukannya kepada manusia yang
dicerminkan dalam kekuasaanNya dan dinyatakan dalam petunjukNya K. Permadi, 1995:7. Kehendak Tuhan berlaku terhadap setiap orang
dan alam semesta.Iman merupakan hal yang sangat sulit digambarkan hakikatnya, iman dirasakan oleh seseorang tetapi sulit bagi seseorang itu
untuk melukiskan perasaannya mengenai iman M. Quraish Shihab, 2010:17.
Iman dalam Al-Kitab menggambarkan hubungan antara umat dengan Al-
Kitab. Seperti yang ada dalam Matius 9:22 “Imanmu telah menyelamatkan engkau”. Iman dalam Perjanjian Baru tersebut tersebut
ditujukan kepada Yesus, sehingga iman berarti percaya kepada-Nya dan perkataan-Nya bahwa Dia adalah Tuhan dan Juru selamat dan
mempercayakan diri kepada-Nya, serta juga percaya dan menerima keberadaan Injil. Dengan demikian Iman dalam Al-Kitab dapat diartikan
sebagai kepercayaan atau percaya dan menerima bahwa sesuatu itu benar, mempercayakan diri, setia, dan taat atas segala perintah
Tuhan.Iman menurut dalam Alquran berarti mengetahui Allah dan sifat-
16 sifat-Nya, disertai dengan menjalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Hal tersebut sudah dijelaskan dalam Alquran sutat Al-
Baqoroh ayat 3 yang berarti “Orang-orang yang beriman adalah mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan salat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka”.
Iman berkaitan dengan nilai atau prinsip-prinsip yang harus menjadi tolok ukur sekaligus pendorong bagi langkah-langkah konkret,
menuju tujuan yang konkret, dan tidak boleh bertentangan dengan akal atau ilmu, meskipun hakikat iman tidak bisa dimengerti oleh nalar M.
Quraish Shihab, 2010:18. Hal tersebut dikarenakan iman menjadi patokan sekaligus pendorong, sehingga iman yang benar akan
menghasilkan aktivitas yang benar pula dan dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam menghadapi tantangan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa iman dan taqwa merupakan rasa percaya serta meyakini terhadap keberadaan Tuhan dan
atas segela kehendak-Nya, dan melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya.
Iman juga diartikan sebagai kepercayaan. Terdapat tiga kategori kepercayaan, yaitu:
a. Kepercayaan yang menjadi dasar esensial suatu agama
Kepercayaan pada kategori ini menyebutkan bahwa pada agama Islam kepercayaan yang menjadi dasar esensialnya ialah
17 kepercayaan kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian di dalam
Gereja Katholik ialah keutuhan Kristus. Sedangkan kepercayaan pada sepuluh guru yang ,erupakan berwujudan Tuhan dalam agama
Seikh. b.
Kepercayaan yang berkaitan dengan tujuan Ilahi dalam penciptaan manusia
Orang Yahudi percaya bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan yang lebih baik secara moral dan spiritual. Pada agama Hindu tujuan
hidup mereka adalah memperoleh keselamatan dengan mengikuti tiga jalan yaitu jalan kerja, jalan pengetahuan, dan jalan pengamdian.
Kemudian Alquran mengatakan melalui surat Al-Mulk 67:2 bahwa Allah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji umatnya
dan melihat amalan yang paling baik. Jadi, kepercayaan kategori ini merupakan kepercayaan yang dianut
oleh masing-masing agama untuk apa mereka diciptakan atau tujuan hidup setiap manusia menurut agamanya masing-masing.
c. Kepercayaan yang berkaitan dengan cara terbaik untuk
melaksanakan tujuan Ilahi Pada kepercayaan kategori ini masing-masing umat dari suatu agama
percaya bahwa untuk melaksanakan tujuan Ilahi diperlukan perbuatan yang telah diperintahkan oleh agama masing-masing. Hal
tersebut dapat dilihat pada umat Islam, bahwa mereka percaya untuk beramal shaleh mereka harus melakukan pengabdian kepada Allah
18 dan berbuat baik kepada sesama manusia. Sedangkan umat Buddha
percaya bahwa berbuat baik ialah dengan menjalankan Delapan yang benas, seperti: bernafas yang benar, berbicara yang benar, dan lain
sebagainya Jalaluddin Rakhmad, 2004:44-45. Iman dan taqwa dalam diri seseorang dapat dilihat melalui perilaku
keagamaan. Perilaku dapat dimaknai sebagai aksi atau reaksi terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar Singgih Gunarsa, 2008:4,
sehinggadengan memperhatikan perilaku seseorang maka akan terlihat berbagai perilaku, yaitu:
a. Perilaku yang overt
Perilaku overt ini dibagi menjadi tiga perilaku, yaitu perilaku yang disadari, perilaku reflektoris atau perilaku refleks, dan perilaku di
luar kehendak. b.
Perilaku yang tidak mudah kelihatan atau terselubung Perilaku in berkaitan dengan kognisi, emosi, konasi, dan
pengindraan. 1
Kognisi, yaitu penyadaraan memalui proses pengindraan terhadap rangsangan dan interprestasinya. Perilaku ini berupa
reaksi terhadap rangsangan kemudian menyadarinya dan memberi arti dan mengingat apa yang telah dipelajari.
2 Emosi, merupakan efek, perasaan, dan suasana dalam diri
seseorang yang akan dimunculkan oleh penyadaran.
19 3
Konasi, yaitu pemikiran serta pengambilan keputusan dalam bentuk perilaku.
4 Pengindraan, meliputi penyampaian pesan sampai ke susunan
syaraf pusat Singgih Gunarsa, 2008:5. Skinner berpendapat bahwa perilaku keagamaan merupakan
ungkapan bagaimana manusia dengan pengkondisian dalam belajar hidup di dunia yang dikuasi dengan hukup ganjaran dan hukuman
Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori, 2005: 73. James mengungkapkan bahwa agama mempunyai peran yang sentral dalam pembentukan
perilaku manusia Jamaludin Rakhmat, 2003:208. Sedangkan Mukti Ali berpendapat bahwa agama adalah percaya akan adanya Tuhan Yang
Maha Esa dan hukum-hukumnya yang diwahyukan kepada kepercayaan utusan-utusanNya untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat
Jalaluddin Rakhmat, 2004:20. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
perilaku agama merupakan perilaku yang dimiliki oleh setiap orang yang berguna untuk kehidupannya, agar kehidupannya tersebut dapat
bermanfaat dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
3. Pengertian Pendidikan Berwawasan Imtaq