100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti membuat kesimpulan mengenai
pendidikan berwawasan Imtaq, sebagai berikut: Pendidikan berwawasan Imtaq di SMA N 1 Pleret dirumuskan oleh
Kepala Sekolah dan dilaksanakan oleh guru dan siswa di SMA N 1 Pleret. Dasar kebijakan sekolah tentang pendidikan berwawasan Imtaq adalah oleh
UU nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan mulai
dilaksanakan pada tahun 1999.Kemudian pada tanggal 8 Maret tahun 2001 SMA N 1 Pleret mendapatkan SK Bersama Departemen Pendidikan Nasional
nomor 00051 13.2PRKpts2001, Departemen Agama nomor 09Kpts2001, dan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantul nomor
450247III2001 tentang penetapan sekolah sebagai pelaksana pendidikan agama Islam model. Dalam mewujudkan pendidikan berwawasan Imtaq
SMA N 1 Pleret mempunyai program yang diintegrasikan ke dalam program intrakurikuler
dan ekstrakurikuler.
Program intrakurikuler
adalah penambahan jam pelajaran pendidikan agama, pemberantasan buta aksara
Alquran, tadarus pagi, infak, praktik ceramah setelah Zuhur, pengajian kelas, dan pesantren kilat. Kemudian program ekstrakurikuler adalah hadrah,
nasyid, dan seni baca Alquran.Penambahan jam pelajaran agama dilaksanakan dengan menambah jam pelajaran agama dari 2 jam menjadi 3
101 jam perminggunya dan dilaksanakan oleh seluruh siswa kelas X yang
berjumlah 158 siswa. Pemberantasan buta aksara Alquran dilaksanakan untuk kelas XI dan XII yang beragama Islam yang berjumlah 315 siswa selama 1
jam setiap minggunya. Tadarus pagi dilaksanakan setiap hari selama 10 menit sebelum pelajaran dimulai untuk seluruh siswa yang beragama Islam yang
berjumlaj 467 siswa. Infak dilaksanakan oleh seluruh siswa pada setiap hari Jumat setelah tadarus pagi. Praktik ceramah setelah Zuhur dilaksanakan
selama 3 menit setelah salat Zuhur berjamaah dan yang menjadi pembicara merupakan siswa anggota Rohis. Pengajian kelas dilaksakan dengan
mengambil jam diluar pelajaran akan tetapi seluruh siswa wajib mengikutinya dan dilaksanakan pada masing-masing kelas setiap 1 semester sekali di rumah
siswa. Pesantren kilat dilaksanakan pada setiap bulan Ramadan selama 3 hari 2 malam dan bertempat di SMA N 1 Pleret. Hadrah dilaksanakan pada setiap
hari Jumat di serambi Masjid SMA N 1 Pleret dan diikuti oleh 11 siswa. Seni baca Alquran setiap hari Selasa dan diikuti oleh 3 siswa. Nasyid di SMA N 1
Pleret dilaksanakan hanya bersifat insidental saja dan diikuti oleh 5 orang siswa. Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan berwawasan Imtaq di SMA
N 1 Pleret dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor Internal yaitu partisipasi dari seluruh warga sekolah dan pendidik yang
berkompetensi pada bidangnya. Sedangkan faktor pendukung eksternalyaitu orang tuawali murid dan masyarakat. Selain faktor pendukung terdapat juga
faktor penghambat dari pelaksanaan pendidikan berwawasan Imtaq. Faktor tersebut termasuk faktor internal yaitu sarana dan prasarana, kurangnya guru
102 yang memiliki kompetensi di bidang agama khususnya agama Kristen, dan
motivasi peserta didik.Evaluasi program dilaksanakan oleh SMA N 1 Pleret melalui briefing pagi atau pada saat rapat berlangsung.
B. Keterbatasan Penelitian