Penambahan Jam Pelajaran Pendidikan Agama Pemberantasan Buta Aksara Alquran

90 Jadi, program pendidikan berwawasan Imtaq di SMA N 1 Pleret terintegrasi ke dalam program intrakurikuler dan program ekstrakurikuler. Program yang terintegrasi ke dalam program intrakurikuler adalah pemberantasan buta aksara Alquran, tadarus pagi, infak, praktik ceramah setelah Zuhur, pengajian kelas, dan pesantren kilat. Sedangkan program yang terintegrasi ke dalam program ekstakulikuler adalah hadrah, seni baca Alquran, dan nasyid.

3. Pelaksanaan Pendidikan Berwawasan Imtaq

Program-program dalam mewujudkan pendidikan berwawasan Imtaq di SMA N 1 Pleret, sebagai berikut:

a. Penambahan Jam Pelajaran Pendidikan Agama

Penambahan jam pelajaran agama ini diintegrasikan ke dalam program intrakurikuler, sehingga dengan adanya program ini jam pelajaran agama di SMA N 1 Pleret bertambah satu jam pelajaran menjadi tiga jam pelajaran setiap minggu. Penambahan jam pelajaran agama bagi siswa beragama Islam lebih difokuskan kepada materi Alquran atau mengkaji Alquran, sedangkan siswa yang beragama Kristen dan Katolik seperti pelajaran pendidikan agama pada biasanya. Penambahan jam pelajaran agama ini ditujukan untuk siswa kelas X yang berjumlah 158 siswa. Penambahan jam pelajaran pendidikan agama dipilih sebagai salah satu program untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa ini sesuai dengan strategi yang dipaparkan oleh Direktoran Jendral Pendidikan Dasar 91 dan Menengah sebagai strategi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Depdiknas, 2007:2.

b. Pemberantasan Buta Aksara Alquran

Pelaksanaan dari program pemberantasan buta aksara Alquran diintegrasikan ke dalam program intrakurikuler dan masuk ke dalam penambahan jam pelajaran agama. Program ini ditujukan untuk siswa kelas XI dan kelas XII yang berjumlah 311 siswa, dan dilaksanakan dengan metode sorogan atau dengan cara siswa maju satu persatu membaca surat yang telah ditentukan oleh guru, surat tersebut berupa surat tematik yang berkaitan dengan materi sebelumnya. c. Tadarus Pagi Tadarus yang dilakukan di sekolah ini bertujuan untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan siswa dan diintegrasikan kedalamprogram intrakurikuler, sehingga seluruh siswa yang beragama Islam dari kelas satu hingga kelas tiga yang berjumlah 467 siswa wajib mengikutinya. Program tadarus pagi yang dilakukan setiap harinya diharapkan akan membentuk kebiasaan dalam diri siswa untuk selalu membaca Alquran setiap harinya walaupun hanya beberapa ayat saja selama 10 menit. Bagi siswa yang beragama Kristen dan Katolik saat tadarus pagi berlangsung hanya berada di kelas sambil mendengarkan, karena pada saat ini belum ada program pengganti tadarus pagi.

d. Infak