26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Model penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan Research and Development.
Produk yang dikembangkan adalah media interaktif berbasis Adobe Flash Player 10.
B. Prosedur Pengembangan
Borg Gall 1983: 775 menyampaikan empat strategi penelitian dan pengembangan sebagai berikut. 1 Research and information penelitian dan
pengumpulan informasi pengukuran kebutuhan, kajian literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dalam segi nilai; 2 Planning
perencanaan, menyusun rencana penelitian: meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak
dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian; 3 Develop Preliminary Form of Product
pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi; dan 4 Preliminary Field Testing
uji coba lapangan awal pada suatu sekolah dengan 6-12 subjek uji coba. Dari langkah-langkah penelitian pengembangan di atas dapat
dimodifikasi menjadi beberapa tahap sebagai berikut. 1. Analisis Kebutuhan;
2. Desain Produk;
3. Validasi Ahli dan Revisi; 4. Produksi;
5. Uji Validasi dan Revisi; 6. Uji Terbatas;
7. Pemanfaatan dan Penyebaran.
Gambar 1: Skematik Pengembangan Produk
Pengembangan Produk Awal
Mengumpulkan Bahan Desain
Produk
Validasi Ahli
Produksi Awal Validasi Ahli
Materi Ahli Media
Revisi Produk
Uji Coba Terbatas
Revisi dan Produk Akhir Analisis Kebutuhan
Studi Pustaka Studi Lapangan
C. Desain Uji Coba
Uji coba produk ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah validasi materi dan media. Validator media dipercayakan pada dosen Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan dan validator materi dari dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang dianggap pakar menulis teks eksposisi. Hasil dari validasi
ini kemudian direvisi sesuai dengan berbagai masukan yang disampaikan oleh validator media dan materi. Setelah itu, memasuki tahap kedua yakni uji coba
praktisi dua guru dan uji terbatas dengan tiga puluh empat subjek. Dari uji praktisi dan uji terbatas, selanjutnya masuk tahap ketiga yakni perevisian produk.
Setelah produk direvisi berdasarkan uji terbatas, maka produk siap disebarluaskan.
D. Subjek Uji Coba