Ciri-Ciri Karangan Eksposisi Skematik Teks Eksposisi Perbedaan Eksposisi dan Argumentasi

uraian-uraian ilmiah dan tulisan yang berisi penjelasan maupun informasi. Pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, tetapi setidaknya pembaca mengetahui bahwa penulis berpendapat demikian. Jadi, paragraf eksposisi adalah suatu karangan yang berbentuk paparan, yang berusaha menjelaskan sesuatu.

a. Ciri-Ciri Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi merupakan karangan yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pembacanya. Dalam hal ini karangan eksposisi memiliki ciri-ciri dan di sini kita akan memaparkan beberapa ciri-ciri karangan eksposisi dari beberapa ahli. Menurut Hasani 2005: 31, ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut. 1 Penjelasannya bersifat informatif; 2 Pembahasan masalahnya bersifat objektif; 3 Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret tidak mengada- ada; dan 4 Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran. Menurut Keraf 1984: 4 ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut. 1 Tujuan maupun gaya panulisannya bersifat informatif; 2 Keputusan bersifat objektif; dan 3 Bahasa dalam pembahasannya bersifat logis.

c. Skematik Teks Eksposisi

Berikut ini merupakan skematik atau struktur pembangun teks eksposisi. 1 Tesis pernyataan pendapat yang terdiri dari sudut pandang pribadi; 2 Argumentasi pendapat yang dikuatkan dengan “elaborasi” atau alasan penguat; dan 3 Penguatan kembali penguatan kembali pernyataan.

d. Perbedaan Eksposisi dan Argumentasi

Keraf 1981: 4-5 mengemukakan perbedaan eksposisi dan argumentasi dalam lima hal, yaitu sebagai berikut. a Tujuan Eksposisi hanya berusaha menjelaskan atau menerangkan suatu pokok persoalan, sebaliknya argumentasi berusaha untuk membuktikan kebenaran dari suatu pokok persoalan. b Keputusan Pembaca Dalam tulisan eksposisi, penulis menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pembaca. Pembaca yang mengolah apa yang disampaikan penulis tidak menjadi masalah karena penulis hanya bermaksud untuk menyalurkan apa yang ada dipikirannya dan orang lain sudah mengetahui hal itu. Sebaliknya dalam argumentasi, penulis ingin mengubah pandangan pembaca. Ia berusaha agar pembaca percaya akan uraiannya dan sekaligus meninggalkan pendapat mereka yang lama dan menerima pendapat yang baru. Penulis selalu mengharapkan sesuatu yang pasti, yaitu pembaca akan sependapat dengan penulis. c Gaya Penulisan Tulisan eksposisi cenderung menggunakan gaya yang bersifat informatif, yaitu gaya yang berusaha sejelas mungkin untuk menguraikan objeknya sehingga pembaca dapat menangkap apa yang dimaksud penulis. Sementara itu, argumentasi menggunakan gaya penulisan yang bersifat meyakinkan. Gaya ini sangat diperlukan untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran uraian penulis sehingga dalam argumentasi tidak boleh ada kesan keragu-raguan mengenai persoalan yang dikemukakan. d Gaya Bahasa Gaya penulisan yang dipakai juga mempengaruhi bahasa dan gaya bahasa yang digunakan penulis dalam tulisannya. Bahasa yang digunakan dalam eksposisi adalah bahasa berita tanpa rasa subjektif dan emosional. Penulis sama sekali tidak berusaha untuk membangkitkan emosi pembaca. Sebaliknya bahasa argumentasi bersifat rasional dan objektif. Sebenarnya perbedaan yang dikemukakan di sini menjadi kabur, karena ‘tanpa rasa subjektif dan emosional’ juga dapat diartikan sebagai ‘objektif’. Hanya saja, dalam hal ini yang membedakan tulisan eksposisi dan argumentasi terletak pada derajat objektivitasnya. e Cara Menggunakan Fakta Pada eksposisi fakta-fakta dipakai sebagai alat konkretisasi, yaitu membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkret. Sebaliknya fakta dalam argumentasi merupakan jelas atau nyata evidensi, yaitu bahan pembuktian sehingga kelemahan dalam menyodorkan fakta dan merangkaikan fakta akan menggagalkan usaha penulis untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.

6. Pengertian Multimedia Pembelajaran