argumentasi menggunakan gaya penulisan yang bersifat meyakinkan. Gaya ini sangat diperlukan untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran uraian penulis
sehingga dalam argumentasi tidak boleh ada kesan keragu-raguan mengenai persoalan yang dikemukakan.
d Gaya Bahasa
Gaya penulisan yang dipakai juga mempengaruhi bahasa dan gaya bahasa yang digunakan penulis dalam tulisannya. Bahasa yang digunakan dalam
eksposisi adalah bahasa berita tanpa rasa subjektif dan emosional. Penulis sama sekali tidak berusaha untuk membangkitkan emosi pembaca. Sebaliknya bahasa
argumentasi bersifat rasional dan objektif. Sebenarnya perbedaan yang dikemukakan di sini menjadi kabur, karena ‘tanpa rasa subjektif dan emosional’
juga dapat diartikan sebagai ‘objektif’. Hanya saja, dalam hal ini yang membedakan tulisan eksposisi dan argumentasi terletak pada derajat
objektivitasnya.
e Cara Menggunakan Fakta
Pada eksposisi fakta-fakta dipakai sebagai alat konkretisasi, yaitu membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkret. Sebaliknya
fakta dalam argumentasi merupakan jelas atau nyata evidensi, yaitu bahan pembuktian sehingga kelemahan dalam menyodorkan fakta dan merangkaikan
fakta akan menggagalkan usaha penulis untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.
6. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Menurut Soeparno 1988: 1, media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu
sumber guru kepada penerimanya siswa. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut berupa sejumlah kemampuan yang perlu dikuasai oleh
para siswa. Kustandi 2011: 9 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Sudjana 2010: 2 mengemukakan bahwa dengan media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Adapun manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu 1 pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2 bahan yang digunakan dalam pembelajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik; 3 metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga; 4 siswa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan; dan
lain-lain. Tujuan utama penggunaan media dalam pembelajaran yaitu agar pesan
atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh para siswa. Penggunaan media diharapkan dapat memperkonkretkan
informasi yang diinformasikan sehingga informasi tersebut diharapkan dapat
diserap semaksimal mungkin oleh si penerima informasi Soeparno, 1988: 5-6. Oemar 2007: 56 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh psikologis pada siswa. Selain membangitkan motivasi dan minat belajar, penggunaan media
pembelajaran juga dapat pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam
belajar.
7. Manfaat Media Pembelajaran