Mengonversikan Nilai Kategori Menjadi Skor Penilaian Mencari Skor dengan Format Persentase

G. Uji Validitas Instrumen

Langkah-langkah uji validitas instrumen di antaranya 1 instrumen perlu diuji terlebih dahulu validitasnya; 2 pengujian instrumen itu diupayakan agar dapat mengukur aspek-aspek yang harus disiapkan; 3 pengujian tersebut dilakukan oleh ahli atau pakar expert judgement terhadap aspek-aspek yang tercantum pada instrumen. 4 pada tahap terakhir ini pakar atau ahli menganalisis hasil penilaiannya.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat teknik analisis data yang dilakukan dengan 2 tahap sebagai berikut.

1. Mengonversikan Nilai Kategori Menjadi Skor Penilaian

Menurut Sugiyono 2011: 91-94 penilaian yang berupa kategori-kategori nilai diubah konversi menjadi skor penilaian secara keseluruhan. Penilaian tersebut menggunakan skala Likert dengan skala 1-5. Berikut ini dipaparkan kriteria pengonversian nilai kategori ke dalam skor penilaian dalam pertanyaan angket oleh ahli media dan materi, guru, dan siswa. Sangat Baik SB diberi skor 5 Baik B diberi skor 4 Cukup Baik CB diberi skor 3 Kurang Baik KB diberi skor 2 Sangat Kurang Baik KB diberi skor 1

2. Mencari Skor dengan Format Persentase

Dalam menganalisis skor yang ada dilakukan penghitungan dengan cara pembagian skor ideal untuk seluruh item dan dikalikan dengan 100 Sugiyono, 2011: 95. Dengan penghitungan tersebut diperoleh skor keseluruhan yang berbentuk presentase. Berikut penghitungan secara matematis. Presentase tingkat penilaian: ∑ ∑ X 100

I. Penelitian yang Relevan

Penlitian dan pengembangan pembelajaran berbasis komputer telah banyak dilakukan oleh mahasiswa S-1. Penelitian yang relevan di antaranya penelitian Rospita Nur Fazriyah 2014 yang berbentuk skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Instruksional Jigsaw Puzzle berbasis Adobe Flash CS 5 untuk pembelajaran menulis cerita pendek kelas VII kurikulum 2013”. Terdapat kesamaan penelitian, yakni: 1 Rospita adalah subjek penelitian dan 2 subjek penelitian Rospita adalah guru dan siswa kelas VII SMP. Selain kesamaan, terdapat perbedaan di antaranya: 1 fokus penelitian Rospita adalah menulis cerpen, sedangkan fokus dalam penelitian ini adalah menulis teks eksposisi dan 2 aplikasi media pembelajaran Rosipta adalah Adobe Flash versi CS 5, sedangkan aplikasi media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Adobe Flash versi 10. Selain itu, terdapat relevansi dengan penelitian Dienur Ainuzzaman yang berujudul “Pengembangan Media Pembelajaran Teks Eksplanasi Berbasis Adobe Flash Pro CS5 pada Siswa Kelas VII Kurikulum 2013”. Terdapat kesamaan penelitian, yakni: 1 Dienur adalah subjek penelitian dan 2 subjek penelitian Dienur adalah guru dan siswa kelas VII SMP. Selain kesamaan, terdapat perbedaan penelitian: 1 fokus penelitian Dienur adalah menulis eksplanasi, sedangkan fokus dalam penelitian ini adalah menulis teks eksposisi dan 2 aplikasi media pembelajaran Dienur adalah Adobe Flash versi CS 5, sedangkan aplikasi media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Adobe Flash versi 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian