Jenis-Jenis Karet Alam Sifat - Sifat Karet Alam Penggunaan Karet Alam Karet SIR-20

2.3 Karet Alam

Karet seperti pada Gambar 2.2 merupakan poliisoprena yang disintesis secara alami melalui polimerisasi enzimatik isopentilpirofosfat. Unit ulangnya adalah sama sebagaimana 1,4-poliisoprena. Dimana isoprena merupakan produk degradasi utama karet. Bentuk utama dari karet alam, yang terdiri dari 97 cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai Hevea Rubber. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari 32-35 karet dan sekitar 5 senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol ester dan garam. Lateks biasa dikonversikan ke karet busa dengan aerasi mekanik yang diikuti oleh vulkanisasi Stevens, 2001. Komponen utama karet alam merupakan suatu rantai polimer yang tersusun dari hampir semua struktur cis-1,4 poliisoprena yang sempurna, oleh karena itu karet alam disebut juga dengan cis-1,4 poliisoprena Morton, 1987. Gambar 2.2 Struktur Karet Alam

2.3.1 Jenis-Jenis Karet Alam

Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan olahan. Bahan olahan ada yang setengah jadi atau sudah jadi. Ada juga karet yang diolah kembali berdasarkan bahan karet yang sudah jadi. Jenis-jenis karet alam yang dikenal luas adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Bahan olah karet lateks kebun, sheet angin, slab tipis dan lump segar 2. Karet konvensional RSS, white crepes, dan pale crepe 3. Lateks pekat 4. Karet bongkah atau block rubber SIR 5, SIR 10, dan SIR 20 5. Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber 6. Karet siap olah atau tyre rubber 7. Karet reklim atau reclaimed rubber Jumari, 1992.

2.3.2 Sifat - Sifat Karet Alam

Warnanya agak kecoklat-coklatan, tembus cahaya atau setengah tembus cahaya, dengan berat jenis 0,91 - 0,93. Sifat mekaniknya tergantung pada derajat vulkanisasi, sehingga dapat dihasilkan banyak jenis sampai jenis yang kaku seperti ebonite. Temperatur penggunaan paling tinggi sekitar 99 o C, melunak pada 130 o C dan terurai sekitar 200 o C. Sifat isolasi listriknya berbeda karena pencampuran dengan aditif. Namun demikian, karakteristik listrik pada frekuensi tinggi, jelek. Sifat kimianya jelek terhadap ketahanan minyak dan ketahanan pelarut. Zat tersebut dapat larut dalam hidrokarbon, ester asam asetat, dan sebagainya. Karet yang kenyal agar mudah didegradasi oleh sinar UV dan ozon.

2.3.3 Penggunaan Karet Alam

Karet alam banyak digunakan dalam industri-industri barang. Umumnya alat-alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam industri seperti mesin-mesin pengerak Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain ban mobil, sol sepatu, segel karet, insulasi listrik, sabuk penggerak mesin besar dan mesin Universitas Sumatera Utara kecil, pipa karet, kabel, isolator, bahan-bahan pembungkus logam, aksesoris olah raga dan lain-lain Jumari, 1992.

2.3.4 Karet SIR-20

Standar mutu karet bongkah Indonesia tercantum dalam Standar Indonesia Rubber SIR. SIR adalah Karet bongkah karet remah yang telah dikeringkan dan dikilang menjadi bandela-bandela dengan ukuran yang telah ditentukan. Karet SIR-20 berasal dari koagulum lateks yang sudah digumpalkan atau hasil olahan seperti lum,sit angin, getah keeping sisa, yang diperoleh dari perkebunan rakyat dengan asal bahan baku yang sama dengan koagulum. Prinsip tahapan proses pengolahan karet SIR-20 yaitu tahapan sortasi bahan baku, tahapan pembersihan dan pencampuran makro, tahapan peremahan pengeringan, tahapan pengempaan bandela, dan tahapan pengemasan. Karet SIR-20 mempunyai spesifikasi berdasarkan Standar Indonesia Rubber SIR 06-1903-1990 sebagai berikut. Tabel 2.1. Standar Indonesia Rubber Spesifikasi SIR 20 Kadar kotoran, maks bb 0.20 Kadar abu, maks bb 1.00 Kadar zat menguap, maks bb 0.80 PRI, min 50 PO, Min 30 Nitrogen, maks bb 0.60 Uji kemantapan viskositas ASHT satuan Eallace, maks - Viscositas Mooney ML 1+4100 - Derajat Celcius - Warna, Lovibond - Cure - Universitas Sumatera Utara Perbedaan SIR 5, SIR 10, dan SIR 20 adalah pada standar spesifikasi mutu kadar kotoran, kadar abu dan kadar zat menguap yang sesuai dengan Standar Indonesia Rubber. Langkah proses pengolahan karet SIR 20 bahan baku koagulum lum mangkok, sleb, sit angin, getah sisa. Disortasi dan dilakukan pembersihan dan pencampuran mikro, pengeringan gantung selama 10 hari sampai 20 hari, peremahan, pengeringan, pengempaan bandela, setiap bandela 33 Kg atau 35 Kg, pengemasan dan karet SIR-20 siap untuk diekspor Ompusunggu, 1987.

2.4 Poliester