1439,11 CH
2
1388,40 CH
3
1094,50 C-O
865,61 =CH
Gamba r
4 .
3 Aspal
3412,01 - OH
h id
ro ks
il
2921,34 CH
ali fat
is 1624,61
C=C 1462,56
CH
2
1376,58 CH
3
1032,40 C-O
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Pengujian Kekuatan Tarik
Hasil pengukuran kekuatan tarik dan regangan dari campuran karet SIR-20, poliester, dan aspal seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1
terlihat bahwa dengan meningkatnya Dan dari data tabel tersebut dapat dilihat hubungan antara kuat tarik dengan sampel campuran Karet SIR 20,
Poliester, dan Aspal yang dinyatakan dalam bentuk grafik, seperti pada Gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara
1,29 1,34
0,94
0,72 0,66
0,60 0,70
0,80 0,90
1,00 1,10
1,20 1,30
1,40
1 2
3 4
5 5 : 10 : 75
10 : 10 : 70 15 : 10 : 65
20 : 10 : 60 25 : 10 : 55
Sampel SIR-20 : Poliester : Aspal
K u
at T
ar ik
10
6
x N
m
2
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Nilai Kuat Tarik Variasi Campuran Karet SIR-20,
Poliester, dan Aspal
Berdasarkan hasil dari pengujian kuat tarik, diketahui bahwa penambahan campuran aspal ke dalam karet SIR-20 dan poliester
menunjukkan adanya peningkatan daya tarik sampel terhadap beban yang diberikan, hal ini terlihat jelas dari grafik pada Gambar 4.4 tersebut.
Dimana pada gambar tersebut diketahui nilai kuat tarik maksimum diperoleh pada sampel campuran Karet SIR-20, Poliester, dan Aspal
dengan variasi 10:10:70 sebesar 1,34 Nm
2
dengan regangan sebesar 80,41 mmmenit.
Sedangkan nilai kuat tarik minimum diperoleh pada sampel campuran Karet SIR 20, Poliester, dan Aspal dengan variasi 25:10:55
sebesar 0,66 Nm
2
dengan regangan sebesar 62,84 mmmenit.
Universitas Sumatera Utara
Aspal yang ditambahkan ini berfungsi sebagai anti air yang dapat mencegah air merembes atau tembus melalui lapisan genteng.
Penambahan aspal sebesar 70 dalam campuran karet SIR-20 dan poliester masing-masing sebesar 10 telah menghasilkan nilai kuat tarik
yang maksimum yaitu sebesar 1,37 Nm
2
, dan hasil kombinasi tersebut diperoleh campuran bahan untuk mendapatkan sifat mekanis yang
diharapkan untuk dijadikan genteng. Sedangkan penambahan aspal sebesar 75 dengan komposisi karet SIR-20 yang hanya 5
menyebabkan penurunan pada kekuatan atau tegangan tarik pada genteng polimer sebesar 1,29 Nm
2
, sehingga kekerasannya kurang atau tidak baik untuk dijadikan genteng.
Peranan dari karet SIR-20 disini menunjukkan bahwa genteng polimer menjadi sedikit lebih elastis, tidak mudah patah. Tetapi terlalu
banyak komposisi karet SIR-20 dengan diiringi pengurangan komposisi aspal juga tidak cukup baik, karena ikatan dalam campuran pada genteng
polimer tersebut menjadi lebih rapuh dan kurang elastis, sehingga nilai kuat atau tegangan tarik yang dihasilkan menjadi lebih rendah dari yang
sebelumnya. Sehingga komposisi optimum dari campuran tersebut yaitu pada nilai kuat atau tegangan tarik yang paling maksimum yaitu pada
komposisi campuran Karet SIR-20, Poliester, dan Aspal 10:10:70.
Sedangkan penambahan poliester sebesar 10 dengan menggunakan katalis MEKP menyebabkan campuran pada genteng
polimer lebih keras dan lebih kaku karena membentuk ikatan silang dengan karet SIR-20 dan aspal. Untuk penambahan agregat pasir halus
yang ditaburi pada bagian permukaan akan menambah kekerasan permukaan dari genteng polimer tersebut karena pasir tersebut terikat
melekat dalam campuran Karet SIR-20, Poliester, dan Aspal.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Analisis Pengujian Penyerapan Air