Hasil Observasi Pertemuan 2 Hasil Observasi Sikap Siswa dalam Proses Pelatihan

68 bertanya mengenai materi yang belum dipahami serta mencatat materi tambahan yang belum terdapat pada handout.

b. Hasil Observasi Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua ini proses pelatihan berlangsung dengan lebih baik sehingga suasana pembelajaran lebih kondusif. Hampir seluruh siswa memperhatikan materi pelatihan dan mencatat tetapi masih ada beberapa siswa yang malas dan tidak memperhatikan materi pelatihan. Tingkat keaktifan siswa dalam bertanya sudah mulai meningkat. Hambatan yang terjadi adalah kegiatan diskusi masih belum bisa terlaksana dengan baik karena siswa belum terbiasa dengan metode diskusi.

c. Hasil Observasi Sikap Siswa dalam Proses Pelatihan

Sikap siswa selama pelatihan dinilai dengan lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari lima aspek penilaian yaitu mendengarkan penjelasan guru, kemauan bertanya atas permasalahan yang belum diketahui, memberikan ide atau pendapat, siswa tidak ramai tidak mengobrol selama pembelajaran, dan melaksanakan tugas yang diberikan trainer. Berdasarkan hasil observasi sikap siswa selama pelatihan didapatkan hasil bahwa sikap siswa selalu meningkat setiap pertemuan. Nilai rata-rata sikap aktif siswa pada siklus I pertemuan 69 1 adalah 59,58 dan meningkat menjadi 65,63 pada pertemuan 2 seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 11. Observasi Sikap Siswa Siklus I Gambar 11. Grafik Tingkat Sikap Siswa Siklus I Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa sikap siswa selama pelatihan mengalami peningkatan. Pada aspek mendengarkan penjelasan guru, diperoleh rata-rata nilai sebesar Mendengarkan penjelasan guru Kemauan bertanya atas permasalahan yang belum diketahui Memberikan ide atau pendapat Siswa tidak ramai tidak mengobrol selama pembelajaran Melaksanakan tugas yang diberikan trainer Pertemuan 1 72,92 44,79 44,79 63,54 71,87 Pertemuan 2 78,13 53,13 51,04 65,63 80,21 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 R ata -r ata S ko r Observasi Sikap Siswa dalam Proses Pelatihan Siklus I No Kriteria Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Mendengarkan penjelasan guru 72,92 78,13 2 Kemauan bertanya atas permasalahan yang belum diketahui 44,79 53,13 3 Memberikan ide atau pendapat 44,79 51,04 4 Siswa tidak ramai tidak mengobrol selama pembelajaran 63,54 65,63 5 Melaksanakan tugas yang diberikan trainer 71,87 80,21 Rata-rata 59,58 65,63 70 72,92 pada pertemuan 1 menjadi 78 pada pertemuan 2. Aspek kemauan bertanya atas permasalahan yang belum diketahui mengalami peningkatan dari 44,79 pada pertemuan 1 menjadi 53 pada pertemuan 2. Peningkatan untuk aspek memberikan ide atau pendapat adalah sebesar 44,79 pada pertemuan 1 menjadi 51 pada pertemuan 2. Sedangkan aspek siswa tidak ramai tidak mengobrol selama pembelajaran sebesar 63,54 pada pertemuan 1 menjadi 66 pada pertemuan 2. Aspek yang terakhir adalah mengenai melaksanakan tugas yang diberikan trainer juga mengalami peningkatan yaitu dari 71,87 pada pertemuan 1 menjadi 80 pada pertemuan 2. Berdasarkan hasil rata-rata nilai penilaian sikap siswa didapat nilai tertinggi pada aspek mendengarkan penjelasan guru yaitu sebesar 72,92 saat pertemuan 1 sedangkan nilai penilaian tertinggi pada pertemuan 2 yaitu sebesar 80 pada aspek melaksanakan tugas yang diberikan trainer. Peningkatan sikap siswa tersebut disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah siswa tertarik dengan materi pelatihan yang disampaikan karena pelatihan ini merupakan hal baru bagi siswa, metode pelatihan yang digunakan sesuai dengan kondisi belajar sehingga siswa mudah paham dalam mempelajari materi yang diberikan peneliti, dan adanya penghargaan bagi siswa juga memotivasi siswa untuk bersikap aktif dalam proses pelatihan. 71

d. Hasil Tes Pengetahuan Siswa

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK HAMONG PUTERA 1 PAKEM.

1 10 232

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MA’ARIF 1 WATES.

8 45 305

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XII KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD.

0 1 248

KEEFEKTIFAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PEMASANGAN INSTALASI MOTOR LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK BATUR JAYA 1 CEPER KLATEN.

3 22 184

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

HUBUNGAN KEMAMPUAN AWAL, KEBIASAAN BELAJAR, DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 145

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR MELALUI TEKNIK GAMES PADA SISWA KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK 1 PUNDONG, BANTUL.

0 1 189

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 173

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XII KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD.

0 0 82