99
Pada siklus I ini, proses kegiatan pelatihan sudah berjalan lancar walaupun masih banyak siswa yang sering ramai mengobrol dan tidak
memperhatikan materi yang disampaikan peneliti. Sebagian besar siswa sudah mengerjakan tugas dengan baik dan benar hal tersebut karena
didukung oleh tingkat pengetahuan siswa yang meningkat. Peningkatan pengetahuan siswa terlihat hasil rata-rata nilai pretes dan postes siklus I
pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang mengalami peningkatan dari nilai 30 meningkat menjadi 71,67.
b. Siklus 2
Pada siklus 2 ini dilaksanakan pelatihan sebanyak 2 kali pertemuan. Pelatihan dilaksanakan di ruang laboratorium komputer karena kegiatan
yang dilaksanakan merupakan kegiatan praktik. Metode yang digunakan pada siklus II ini menggunakan metode ceramah untuk
menjelaskan materi teori sebagai materi pendukung kegiatan praktik. Kegiatan tanya jawab dan diskusi juga dilakukan untuk memotivasi
siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Pada siklus II ini lebih banyak menggunakan metode demonstrasi karena siswa perlu
mengetahui lebih jelas cara-cara menggunakan alat praktik. Pada pertemuan pertama siklus II, siswa diberikan pretes untuk mengukur
kemampuan pengetahuan awal siswa. Kemudian pada pertemuan kedua siklus II peneliti memberikan postes kepada siswa untuk mengetahui
peningkatan kemampuan pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil rata- rata nilai pretes sebesar 40,83 dan rata-rata nilai postes sebesar 82,71
100
dapat dilihat bahwa kemampuan pengetahuan siswa sangat meningkat melebihi target yang ditentukan.
Peningkatan tersebut dapat terlihat pada data-data berikut :
Gambar 16. Grafik Tingkat Pengetahuan Siswa Siklus I dan Siklus II
Tabel 20. Rangkuman Hasil Uji t Pengetahuan Siklus I dan Siklus II
Variabel ΣGaind
Σd
2
Standar deviasi
t
hitung
pretes II –pretes I
260 6500
12,39 4.20
postes II - postes I 110
1200 5,39
4,09 t
tabel
n=23 5 = 2,07
1 = 2,81
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai df = 23, pada tabel nilai “t” dengan df = 23 diperoleh harga kritik “t” atau t
tabel
sebagai berikut: Pada taraf signifikan 5 = 2,07
Pada taraf signifikan 1 = 2,81
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pre Tes Post Tes
Pre Tes Post Tes
30 71,67
40,83 82,71
N il
ai
Tingkat Pengetahuan Siswa Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
101
Selanjutnya membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
. Pada hasil pretes didapatkan t
hitung
= 4,20 berarti lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikan 5 maupun pada taraf signifikan 1 2,07 4,20 2,81, artinya ada perbedaan yang signifikan antara hasil
pretes pada siklus I dan pretes pada siklus II. Pada hasil postes didapatkan t
hitung
= 4,09 berarti lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikan 5 maupun pada taraf signifikan 1 2,07 4,09
2,81, artinya ada perbedaan yang signifikan antara hasil postes pada siklus I dan postes pada siklus II.
2. Peningkatan keterampilan siswa kelas XI TITL di SMK Hamong