penurunan, harga obligasi akan naik, sementara yield obligasi mengalami penurunan. Dengan kata lain, apabila tingkat suku bunga mengalami
kenaikan maka besarnya yield yang disyaratkan oleh investor juga akan mengalami kenaikan Ibrahim, 2008. Dapat disimpulkan bahwa tingkat
suku bunga mempunyai korelasi positif dengan yield obligasi.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap YTM Obligasi
Ukuran Perusahaan merupakan jumlah nilai kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan total aktiva. Tolak Ukur yang menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan antara lain total penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan total aktiva Ferry dan Jones, 1979 dalam Ibrahim 2008.
Perusahaan besar umumnya memiliki total aset yang besar sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut karena memiliki tingkat risiko yang kecil. Artinya, semakin besar ukuran suatu perusahaan semakin besar potensi atau kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajibannya. Perusahaan berskala kecil mempunyai risiko yang besar karena terjadi penambahan risiko ketidakmampuan melunasi
kewajiban yang disebabkan oleh kupon dan bunga yang memerlukan pengembalian tetap. Sehingga perusahaan yang memiliki risiko besar akan
menawarkan yield yang besar untuk menarik investor . Dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan memiliki total aset
yang besar, maka perusahaan tersebut akan menawarkan yield obligasi yang
rendah atau kecil. Ini disebabkan, perusahaan yang berskala besar atau memiliki total aset yang besar memiliki risiko yang kecil dibandingkan
perusahaan kecil yang memiliki risiko yang besar. Hal ini berarti bahwa Perusahaan berukuran besar menawarkan yield obligasi yang rendah,
sedangkan perusahaan berukuran kecil menawarkan yield yang besar. Disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap yield
obligasi.
4. Pengaruh Utang Perusahaan terhadap YTM Obligasi
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara utang perusahaan terhadap jumlah modalnya. DER juga merupakan indikator
struktur modal dan risiko finansial suatu perusahaan, yaitu sejauh mana perusahaan bergantung pada
pembiayaan eksternal termasuk pasar modal dan bank untuk mendukung operasi yang sedang berlangsung. Risiko
ini dapat diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga
serta pokok pinjaman. DER yang terlalu tinggi menunjukkan utang yang berlebihan dan
menandakan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tidak akan mampu menciptakan laba untuk membayar kewajiban obligasinya Bodie, dkk,
2008. Hal ini disebabkan karena adanya bunga dan biaya kebangkrutan yang harus ditanggung akibat penggunaan utang. Bertambah besarnya Debt
Equity Ratio suatu perusahaan menunjukkan risiko distribusi laba usaha
Y perusahaan akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban
perusahaan. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan utang yang besar memiliki risiko yang besar pula untuk berinvestasi. Semakin besar tingkat
risiko maka semakin besar keuntungan yang disyaratkan investor. Dengan demikian, jika DER tinggi maka yield yang disyaratkan juga tinggi, jika
DER rendah maka yield juga akan rendah. Dapat disimpulkan bahwa Utang Perusahaan berpengaruh positif terhadap yield obligasi.
D. Paradigma Penelitian