7. Utang Perusahaan
Utang perusahaan diproyeksikan oleh DER yang merupakan kepanjangan dari Debt to Equity Ratio, merupakan indikator struktur modal
dan risiko finansial, yang merupakan perbandingan antara utang dan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan risiko distribusi laba usaha perusahaan yang
terserap untuk melunasi kewajiban atau utang perusahaan. Bertambah besarnya Debt to Equity Ratio suatu perusahaan menunjukkan risiko
distribusi laba usaha perusahaan akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan.
Pengertian Debt to Equity Ratio DER menurut Agnes Sawir 2003 adalah rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan. Suad Husnan 2004:70 menjelaskan bahwa DER menunjukan perbandingan antara utang
dengan modal sendiri. Menurut Robert Ang 1997 DER dapat digunakan untuk melihat
struktur modal suatu perusahaan karena DER yang tinggi menandakan srtuktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang – utang relatif
terhadap ekuitas. Semakin tinggi DER mencerminkan risiko perusahaan relatif tinggi karena perusahaan dalam operasi relatif tergantung terhadap
utang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga utang
akibatnya para investor cenderung menghindari perusahaan yang memiliki nilai DER yang tinggi.
Namun, penggunaan utang yang besar tidak selalu berdampak negatif bagi perusahaan. Perusahaan dengan utang yang kecil terlihat
menguntungkan juga tidaklah benar. Selama arus kas cash flow perusahaan bisa menutup pengeluaran dan bisa menghasilkan keuntungan perusahaan
lebih besar artinya angka DER yang besar tidak masalah. Makin besar angka DER suatu perusahaan maka manajemennya harus makin kerja keras untuk
menjaga arus kas perusahaan. Risiko yang makin tinggi diharapkan memberikan laba yang juga lebih tinggi. Hal ini sangat diperhitungkan
investor sebagai pertimbangan saat membeli obligasi. Dengan tingkat risiko yang makin tinggi maka investor akan mensyaratkan yield yang lebih tinggi
pula.
B. Penelitian yang Relevan