DefinisiKecerdasan Adversity Kecerdasan Adversity

18

3. Tipe Manusia Berdasarkan Tingkat KecerdasanAdversity

Stoltz 2009: 18-38 membagi manusia menjadi tiga tipe berdasarkan pada pengalaman mendaki gunung. Menurut Stoltz 2009: 6, hidup seperti mendaki gunung karena kepuasan atau kesuksesan dicapai melalui kerja keras dan kesusesan dapat dirumuskan sebagai tingkat dimana seseorang bergerak ke depan dan ke atas, terus maju dalam menjalani hidupnya meskipun mendapat berbagai rintangan. Tiga tipe tersebut adalah: a. Quitters Mereka yang Berhenti Quitters adalah orang-orang yang memilih untuk berhenti dan mundur dalam usahanya mencapai kesuksesan. Mereka meninggalkan impian-impiannya dan memilih jalan yang dianggap lebih datar dan lebih mudah. Saat di tempat kerja, mereka bekerja sekedar cukup untuk hidup. Orang-orang tipe inijuga tidak banyak memberikan sumbangan yang berarti dalam pekerjaan. Selain itu, para quitters juga mempunyai kemampuan yang kecil atau bahkan tidak mempunyai kemampuan sama sekali. Hal tersebut yang menyebabkan mereka berhenti. Mereka tidak selalu berada di lapisan masyarakat paling bawah, orang-orang tipe ini dapat dijumpai di berbagai lapisan masyarakat, di sekolah, perusahaan, keluarga, kampus dan di jalanan. Dalam hirarki kebutuhan Maslow, tipe quitters berada pada pemenuhan kebutuhan fisiologis yang terletak paling dasar dalam bentuk piramida. 19 b. Campers Mereka yang Berkemah Campers merupakan orang-orang yang berkemah. Maksudnya adalah mereka telah berusaha namun apabila telah merasa bosan dan merasa puas maka mereka akan menghentikan usahanya. Campers merupakan orang-orang yang cepat puas dengan pencapaian yang telah mereka dapatkan walaupun sebenarnya masih ada kemungkinan- kemungkinan untuk melihat atau mengalami apa yang masih mungkin terjadi apabila mereka terus berusaha. Para campers adalah satis-ficer atau orang yang puas dengan mencukupkan diri, dan tidak mau mengembangkan diri. Campers menunjukkan sejumlah inisiatif, sedikit semangat, dan beberapa usaha saat dihadapkan dengan pekerjaan. Campers akan mengerjakan apa yang perlu dikerjakan saja. Berbeda dengan quitters,campers telah menghadapi tantangan sehingga telah mencapai tingkat tertentu. Dalam hirarki kebutuhan Maslow, campers telah berusaha untuk mecapai terpenuhinya kebutuhan keamanan dan rasa aman. c. Climbers Para Pendaki Climbers atau si pendaki adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamis, ras, cacat fisik atau mental, atau hambatan lain menghalangi pendakiannya. Climbers tahu bahwa banyak hal yang akan diraih apabila mereka terus berusaha dalam menggapai puncak kesuksesan. Climbers tidak takut dengan kesulitan yang dapat menghambat