b. Penetrasi cahaya m
Penetrasi cahaya di ukur dengan menggunakan keping sechii yang dimasukkan kedalam badan air sampai keping sachii tidak terlihat lagi dari permukaan, kemudian
diukur panjang tali yang dimasukkan kedalam air.
c. Intensitas Cahaya
Intesitas caya di ukur dengan menggunakan Lux meter yang diletakkan kearah datangnya cahaya, kemuadian dibaca angka yang tertera pada Lux meter tersebut.
d. pH Derajat Keasaman
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter kedalam sampel air yang di ambil kemudian dibaca angka
konstan yang tertera pada pH meter tersebut.
e. DO Disolved Oxygen
Disolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan Metode Winkler. Sampel air diambil dari dasar perairan dan di masukkan ke dalam botol winkler, kemudian
dilakukan pengukuran oksigen terlarut.
f.
Kandungan Sulfida
Kedalam erlenmeyer 250 ml di tambahkan 3 tetes larutan Zn-asetat 2 N, kemudian menuangkannya kedalam 200 ml sampel air. Selanjutnya menambahkan 2
tetes larutan NaOH 6 N, ditutup dan dikocok. Jika pH belum mencapai 9 ditambahkan kembali NaOH sehingga nilai pH 9 tercapai. Larutan tersebut di biarkan sehingga
koloid mengendap serta ikut terbawa. Selanjutnya ditambahkan sejumlah larutan iodine secukupnya dan dicatat iodine ditambahkan 2 ml HCL 6 N dan di encerkan
larutan tersebut dengan aquades menjadi 200 ml. Kelebihan larutan iodine dititrasi dengan larutan Tio sulfat, dan di pergunakan larutan kanji sebagai indikator. Hasilnya
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a-b
S = ───────
mL sampel
Universitas Sumatera Utara
Dimana :
a = ml iodine 0,025 N b = ml Tiosulfat
g. Kandungan Organik Substrat
Pengukuran organik substrat dilakukan dengan metode analisis abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gram dan dimasukkan kedalam oven
dengan temperatur 45
o
C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substrat yang kering digerus di lumpang dan dimasukkan kembali kedalam oven dan dibiarkan selama 1
jam pada temperatur 45
o
C agar substrat benar-benar kering. Kemudian ditimbang 25 gram dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 600
o
C selama 3,5 jam. Kemudian substrat yang tinggal ditimbang berat akhirnya, dan dihitung kandungan organik
substrat dengan rumus: 100
X A
B A
KO −
= dengan:
KO = kandungan organik
A = berat konstan substrat
B = berat abu
Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia beserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Parameter Fisika Kimia yang di ukur
Parameter Alat
Satuan Tempat
analisis
Universitas Sumatera Utara
1. 2.
3. 1.
2. 3.
4 Fisika
Suhu air Intensita cahaya
Kecerahan air Kimia
pH air Oksigen terlarut DO
kandungan sulfida Substrat
Termometer Lux meter
Keping secci pH meter
Metoda Winkler Tetrimetrik iodine
dengan iodine 0,025 N
Eckman Grabb Metoda Abu
c Lux
Cmm pH
Mgl Mgl
Insitu Insitu
Insitu Insitu
Insitu Exsitu
insitu
3.6 Sumber dan Teknik pengumpulan data