atau lebih. Karena bila kecerahan kurang dari 45 cm, batas pandangan ikan berkurang Kordi, 2004.
Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, lumpur, potongan tamanan yang mengendap dan populasi organisme misalnya fitoplankton
sehingga membatasi zona fotosintesis dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman Odum, 1994. Sedangkan menurut Arie 1991, warna suatu perairan umumnya
disebabkan oleh bahan terlarut seperti tanin, asam humus, plankton dan gambut. Dominasi bahan terlarut ini dapat dibedakan dari warna airnya. Air yang tercemar
oleh limbah industri tentunya dapat mengakibatkan kematian pada ikan.
2.7.5 pH Derajat Keasaman
Derajat keasaman merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana asam suatu perairan. Air dikatakan basa apabila pH 7 dan dikatakan asam
apabila pH 7. Secara ilmiah pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam Arie, 1991. Derajat keasaman pH
merupakan parameter penera banyaknya ion hidrogen yang terkandung dalam air. Nilai pH di sungai dipengaruhi oleh karakteristik batuan dan tanah di sekelilingnya.
Effendi 2003 menjelaskan bahwa sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7-8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi
proses kimia perairan. Menurut Pescod 1973, pH yang ideal untuk kehidupan nekton berkisar antara 6,5-8,5. Sedang Sastrawidjaya 1991 menyatakan bahwa pH turut
mempengaruhi kehidupan ikan, pH air yang mendukung bagi kehidupan ikan berkisar 6,5- 7,5. pH air kurang dari 6 atau lebih dari 8,5 perlu diwaspadai karena mungkin ada
pencemaran, hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi ikan.
2.7.6 Oksigen Terlarut
Universitas Sumatera Utara
Disolved Oxygen DO banyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan. Oksigen terlarut merupakan faktor yang sangat penting di dalam ekosistem perairan, terutama
sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian organisme air. Kelarutan oksigen di dalam air sangat dipengaruhi terutama oleh suhu. Kelarutan maksimum
oksigen di dalam air dengan suhu 0 C yaitu sebesar 14,16 mgl O
2
. Oksigen terlarut bersumber terutama dari adanya kontak antara permukaan air dengan udara dan dari
proses fotosintesis. Selanjutnya air kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui aktivitas respirasi dari organisme akuatik Barus,
2004.
Oksigen diperlukan oleh ikan untuk menghasilkan energi yang sangat penting bagi pencernaan dan asimilasi makanan, pemeliharaan keseimbangan osmotik dan
aktivitas lainnya. Jika persediaan oksigen terlarut di perairan sangat sedikit maka perairan tersebut tidak baik bagi ikan dan makhluk hidup lainnya yang hidup di air,
karena akan mempengaruhi kecepatan makan dan pertumbuhan ikan Beveridge, 1987. Menurut Wardhana 1995, kandungan oksigen terlarut minimum 2 mg O
2
sudah cukup mendukung kehidupan organisme perairan secara normal.
2.7.7 Kandungan sulfida
Sulfida merupakan gas asam belerang. Pada air limbah sulfida merupakan hasil pembusukan zat organik berupa hidrogen sulfida H
2
S. Hidrogen sulfida yang diproduksi oleh mikroorganisme pembusuk dari zat-zat organik bersifat racun
terhadap gangguan dan mikroorganisme lainnya, tetapi hidrogen sulfida dapat digunakan oleh bakteri fotosintetik sebagai donor elektronhidrogen untuk mereduksi
karbondioksida CO
2
. Hasil pembusukan zat-zat organik tersebut menimbulkan bau busuk yang tidak menyenangkan pada lingkungan sekitarnya. Sulfur terdapat secara
luar di alam sebaga unsur H
2
S dan SO
2
, dalam biji sulfida logam dan dalam sulfat seperti gifs dan anhidrit. Hidrogen sulfida adalah gas yang tidak berwarna, beracun,
mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini bisa timbul dari faktor biologis ketika bakteri mengurai bahan organis dalam keadaan oksigen seperti di rawa dan
saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga timbul pada gas aktivitas gunung berapi
Universitas Sumatera Utara
dan gas alam. Hidrogen sulfida juga dikenal dengan nama sulfana, gas limbah. IUPAC menerima penamaan hidrogen sulfida dan sulfana, kata akhir digunakan lebih
eksklusif ketika menamakan campuran yang lebih kompleks. Kimiawi hidrogen sulfida merupakan hibrida kovalen yang secara kimia terkait dengan air. Karena
oksigen dan sulfur berada dalam golongan yang sama Mahida, 1984.
2.7.8 Substrat Dasar