Pengertian Perilaku Asertif Perilaku Asertif

21 mampu keluar dari permasalahan, sementara yang lain tidak yakin bahwa mereka memiliki tenaga, kemampuan atau sarana untuk meraih sasaran. Orang- orang yang memiliki harapan tinggi menurut penemuan Snyder Goleman, 2009: 122 mereka memiliki ciri-ciri tertentu, diantaranya adalah mampu memotivasi diri, merasa cukup banyak akal untuk menemukan cara untuk meraih tujuan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosi seseorang yaitu secara fisik dan psikis. Secara fisik terletak dibagian otak yaitu konteks dan sistem limbik, secara psikis serta juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan non keluarga.

B. Perilaku Asertif

1. Pengertian Perilaku Asertif

Menurut Rini 2001 asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain. Ditambahkan pula oleh Willis dan Daisley 1995, perilaku asertif adalah perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Rathus dan Nevid 1983:23 menjelaskan asertif sebagai tingkah laku yang menampilkan keberanian untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran-pikiran apa adanya, mempertahankan hak- 22 hak pribadi, serta menolak permintaan-permintaan yang tidak masuk akal dari figur otoritas dan standar-standar yang berlaku pada suatu kelompok. Sedangkan menurut Alberti dan Emmons 2002:28 perilaku asertif adalah perilaku yang membuat seseorang dapat bertindak demi kebaikan dirinya, mempertahankan haknya tanpa cemas, mengekspresikan perasaan secara nyaman, dan menjalankan haknya tanpa melanggar orang lain. Asertif adalah bentuk komunikasi dimana individu mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keyakinan mereka sendiri secara jujur, lamgsung, namun tetap mempertimbangkan pikiran, perasaan, dan keyakinan lawan bicara Depkes R.I 2005 dalam Charles S Talimbo, dkk 2008:20. Cawood dalam Charles S Talimbo, dkk 2008:21, mengatakan bahwa perilaku asertif bukan merupakan bagian kodrati kepribadian tetapi merupakan suatu keterampilan. Disamping itu perilaku asertif juga berkaitan dengan prinsip memberi dan menerima. Selanjutnya berkaitan dengan prinsip memberi, perilaku asertif sebagai suatu ekspresi yang bersifat langsung, jujur, dan sesuai pada tempat dan waktunya. Kemudian, perilaku asertif berdasarkan prinsip menerima mengandung arti bahwa orang yang berperilaku asertif adalah selain mampu menyampaikan pesan, orang tersebut juga mampu menerima apa yang dikatakan atau dirasakan oleh kawan bicara tanpa bereaksi dengan cara yang mengingkari hak orang lain atas pikiran atau perasaannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa perilaku asertif adalah perilaku individu dalam mengekspresikan perasaan yang ada dalam 23 pikirannya secara tegas dan bebas namun tetap memperhatikan perasaan orang lain dan dengan mempertahankan hak sendiri tanpa mengganggu hak orang lain.

2. Karakteristik Berperilaku Asertif