3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah subjek penelitian sesuai alamat yang tertera pada rekam medik dimulai pada bulan Februari – Maret 2014.
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Alat dan Bahan Penelitian
3.7.1.1 Alat Penelitian
1. Alat tulis
2. Alat pengolah data yaitu komputer dan kalkulator
3. Kaca mulut, pinset dan sonde
4. Burnisher
3.7.1.2 Bahan Penelitian
• Lembar kuesioner • Lembar pemeriksaan
3.7.2 Informed Consent
Seluruh sampel penelitian yang memenuhi kriteria akan diberikan lembar penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Bagi subjek penelitian yang
bersedia, wajib menandatangani surat pernyataan persetujuan subjek penelitian informed consent.
3.7.3 Cara Penelitian
1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengurus surat izin penelitian dari FKG
USU dan surat penelitian dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah surat izin penelitian diperoleh, peneliti mengambil data sekunder subjek
penelitian dari Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU. Data sekunder subjek penelitian diambil sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.
3. Peneliti memulai penelitian dengan mengunjungi rumah responden berdasarkan
alamat pada rekam medik untuk melakukan pemeriksaan dan wawancara langsung menggunakan kuesioner.
4. Sebelum wawancara peneliti menjelaskan kepada responden mengenai penelitian
yang akan dilakukan, kemudian responden diberikan lembar Informed Consent yaitu surat persetujuan setelah memperoleh penjelasan.
5. Peneliti mencatat identitas responden dan memberikan penjelasan mengenai
kuesioner. Kuesioner OHIP-14 terdiri dari 14 pertanyaan mengenai keterbatasan fungsi, rasa sakit fisik, ketidaknyamanan psikis, ketidakmampuan fisik,
ketidakmampuan psikologis, ketidakmampuan sosial dan hambatan handicap. 6.
Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan
kualitas hidup responden berdasarkan faktor sosiodemografi dan kondisi klinis rongga mulut.
7. Setelah selesai wawancara peneliti melakukan pemeriksaan terhadap rongga
mulut responden. Responden diposisikan duduk tegak, lalu responden disuruh membuka mulutnya untuk melihat keadaan klinis rongga mulut.
8. Untuk pemeriksaan tulang alveolar dilakukan secara visual dengan melihat
bentuk tulang alveolar rahang atas atau rahang bawah pada regio posterior. Untuk pemeriksaan mukosa dilakukan dengan cara menekan mukosa diatas linggir
alveolar regio posterior dengan burnisher lalu diukur ketebalannya. Untuk pemeriksaan mulut kering dilakukan dengan cara menempelkan kaca mulut pada
mukosa bukal responden lalu dilihat apakah kaca mulut tersebut lengket atau tidak pada mukosa mulutnya.
45
9. Untuk total skor OHIP-14 diperoleh dari hasil kali nilai skala terbesar dengan
jumlah pertanyaan OHIP 4x14, sehingga diperoleh total skor OHIP keseluruhan yaitu 56.
Universitas Sumatera Utara
10. Informasi yang diperoleh dari kuesioner responden dikategorikan, atas kualitas
hidup baik, sedang dan buruk. Skor 50 28 dari jumlah skor OHIP-14 yaitu 56 100 dikategorikan sebagai kualitas hidup baik, skor diantara 50-75 28-
42 dikategorikan sebagai kualitas hidup sedang dan skor 75 42 dikategorikan sebagai kualitas hidup buruk.
11. Pengolahan data, data yang diperoleh diedit dan ditabulasi dengan menggunakan
kartu koding coding card. Kemudian data dimasukan kedalam program komputer untuk di analisis dengan uji statistik. Data yang telah dianalisa disajikan
dalam bentuk tabel untuk melihat kualitas hidup lansia berdasarkan faktorsosiodemografi dan kondisi klinis rongga mulut.
3.8 Analisis Data
Data kualitas hidup lansia pemakai GTP yang diperoleh dari kuesioner disajikan dengan menghitung persentase distribusi, kemudian dilakukan uji signifikan
dengan Chi-Square. Berdasarkan hasil uji Chi-Square dapat ditentukan variabel yang menunjukan hubungan signifikan p
0,05.
Universitas Sumatera Utara