113
C. Syarat-syarat Pembuatan Keputusan Tata Usaha Negara
Adapun syarat-syarat dalam pembuatan keputusan tata usaha Negara agar menjadi sah menurut hukum
Rechtsmatig ini mencakup syarat materiil dan syarat formiil:
1. Syarat-syarat Materiil a Organ pemerintahan yang membuat ketetapan
harus berwenang b Karena ketetapan suatu pernyataan kehendak
Wilsverklaring, maka ketetapan tidak boleh mengandung kekurangan-kekurangan yuridis
Geen Jurisdische
Gebreken In
De Wilsvorming
c Ketetapan harus berdasarkan suatu keadaan situasi tertentu
d Ketetapan harus dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan-peraturan lain, serta isi
dan tujuan ketetapan itu harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya.
2. Syarat-syarat Formil a Syarat-syarat yang ditentukan berhubungan
dengan persiapan dibuatnya ketetapan dan berhubung dengan cara yang dibuatnya
ketetapan harus dipenuhi b Ketetapan harus diberi bentuk yang telah
ditentukan dalam
peraturan perundang-
undangan yng menjadi dasar dikeluarkannya ketetapan itu
c Syarat-syarat berhubung dengan pelaksanaan ketetapan itu harus dipenuhi
114 d Jangka
waktu harus
ditentukan antara
timbulnya hal-hal
yang menyebabkan
dibuatnya dan diumumkannya ketetapan itu harus diperhatikan.
E. Kekuatan Hukum Keputusan Tata Usaha Negara.
Adapun kekuatan hukum dari Keputusan Tata Usaha Negara ini ada 2 macam
2. Kekuatan hukum formil Formeel Rechtskracht; Yakni merupakan ketetapan yang mempunyai pengaruh yang
dapat diadakan oleh karena adanya ketetapan itu. Maksudnya, ketetapn tersebut tidak dapat lagi dibantah
oleh suatu alat hukum Rechtsmiddel. Adapun
ketetapan memiliki hukum formil dibagi dalam 2 hal: Pertama, ketetapan yag telah mendapat persetujuan
untuk berlaku dari alat Negara yang lebih tinggi yang berhak memberikan persetujuan tersebut.
Kedua, suatu ketetapan dimana permohonan untuk banding terhadap
ketetapan itu ditolak atau karena tidak menggunakan hak bandingnya dalam jangka waktu yang ditentukan
oleh Undang-undang ;
3. Kekuatan hukum materiil Materiele Rechtskracht; Yakni merupakan ketetapan yang mempunyai pengaruh
yang dapat diadakan oleh karena isi ketetapan tersebut. Maksudnya, ketetapan tersebut tidak lagi
dapat ditiadakan oleh alat Negara yang membuatnya.
115
G. Akibat jika Ketetapan Tidak Sah.