129 e. Keputusan Pemerintahan yang dikeluarkan atas
dasar hasil
pemeriksaan badan
peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-un-
dangan yang berlaku; f. Keputusan Pemerintahan mengenai tata usaha
Tentara Nasional Indonesia; g. Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di pusat
maupun di daerah mengenai hasil pemilihan umum.
h. Keputusan pemerintah yang diterbitkan dalam waktu perang, keadaan bahaya, keadaan bencana
alam, atau
keadaan luar
biasa yang
membahayakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku:
i. dalam keadaan mendesak untuk kepentingan umum
berdasarkan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
54
Berdasarkan penjelasan diatas, LHP BPK adalah suatu Keputusan Tata Usaha Negara dan merupakan
objek gugatan dalam Peradilan Tata Usaha Negara.
4. Pertanggungjawaban BPK atas LHP BPK Ketika Timbul
Implikasi Hukum Berupa, Somasi, Tuntutan Maupun Gugatan.
a. Kekebalan Immunity BPK
Menurut Pasal 26 dihubungkan dengan Pasal 2 dan Pasal 31 UU No. 15 Tahun 2006 menyatakan anggota
BPK dalam melaksanakan tugasnya bebas dan mandiri
54
Pasal 1 UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
130 tidak dapat dituntut di muka pengadilan karena
menjalankan tugas,
kewajiban, dan
wewenangnya menurut undang-undang ini.
Pengaturan sebagaimana dimaksud diatas menjadi ambigu sebab justru dalam undang-undang yang sama
seolah-olah anggota BPK dalam melaksanakan tugas, kewajiban, dan wewenangnya tidak kebal atas tuntutan di
pengadilan, yaitu dengan adanya ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 27 yang menyatakan, dalam hal terjadi
gugatan pihak lain dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, BPK berhak atas bantuan hukum dengan
biaya negara sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Keraguan kekebalan terhadap perlindungan hukum anggota BPK diatas didukung pula dengan adanya
pengaturan sanksi pidana terhadap Anggota BPK yang memperlambat atau tidak melaporkan hasil pemeriksaan
yang mengandung unsur pidana kepada instansi yang berwenang dan Anggota BPK yang mempergunakan
keterangan, bahan, data, informasi danatau dokumen lainnya yang diperolehnya pada waktu melaksanakan
tugas BPK dengan melampaui batas wewenangnya vide Pasal 36, dan dengan adanya ketentuan larangan vide
Pasal 28 UU No. 15 Tahun 2006.
55
Antara pengaturan perlindungan hukum terhadap anggota BPK sebagaimana diatur dalam Pasal 26, jo.
Pasal 2, dan Pasal 31 bertolak belakang dengan ketentuan Pasal 27, Pasal 36, dan Pasal 28. Pengaturan
55
Ibid.,
131 tersebut bersifat kontradiktif sehingga menimbulkan
ketidak pastian hukum terhadap anggota BPK dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenangannya,
apakah memang betul-betul anggota BPK kebal terhadap tuntutan baik pidana, perdata atau sengketa tata usaha
negara.
56
b. Tanggung Jawab Tata Usaha Negara