142
4. Konsep Pemisahan Kekuasaan
The Separation of Power Dalam Negara
Premis yang ada dibalik pemisahan kekuasaan adalah kekuasaan akan membahayakan bagi warga
negara bila kekuasaan yang besar tersebut dimiliki oleh orang
perorangan maupun
kelompok. Pemisahan
kekuasaan adalah
suatu metode
memindahkan kekuasaan ke dalam kelompok-kelompok, dengan
demikian akan menjadi lebih sulit untuk disalahgunakan. Menurut Jimly Asshiddiqie 2000:2, konsep
pemisahan kekuasaan secara akademis dapat dibedakan antara pengertian sempit dan pengertian luas. Dalam
pengertian luas,
konsep pemisahan
kekuasaan separation of power mencakup pengertian pembagian
kekuasaan yang biasa disebut dengan istilah division
powerdistribution of power. Pemisahan kekuasaan merupakan konsep hubungan yang bersifat horizontal,
sedangkan konsep
pembagian kekuasaan
bersifat vertikal. Secara horizontal, kekuasaan negara dapat
dibagi ke dalam beberapa cabang kekuasaan yang dikaitkan dengan fungsi
lembaga-lembaga negara
tertentu, yaitu legislatif, eksekutif, dan judikatif. Sedangkan
dalam konsep
pembagian kekuasaan
distribution of power atau division of power kekuasaan negara dibagikan secara vertikal dalam hubungan atas-
bawah . Amerika Serikat merupakan salah satu negara
yang mengadaptasi
sistem pemisahan
kekuasaan. Kekuasaan dibedakan atas tiga kelompok kekuasaan,
143 eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ketiga cabang
kekuasaan tersebut dibedakan berdasarkan kekuasaan yang mereka miliki. Kekuasaan legislatif memiliki
kemampuan untuk menetapkan hukum. Kekuasaan eksekutif memiliki kemampuan untuk melihat penegakan
hukum. Kekuasaan Judikatif memiliki kemampuan untuk membuat keputusan serta menjatuhkan sanksi. Secara
historis konsep pemisahan kekuasaan ini mengacu kepada Masa Yunani Kuno. Konsep tersebut diperbaiki
oleh para pembentuk negara dan perbaikan tersebut mempengaruhi pembentukan tiga cabang kekuasaan
dalam konstitusi. Aristotetes lebih cenderung kepada bentuk pemerintahan campuran yang terdiri atas
monarki, aristokrasi, dan demokrasi. Dalam pandangan Aristoteles jika hanya mengacu pada satu konsep saja
maka tidak tercapai suatu kondisi yang ideal, tetapi campuran dari hal-hal yang terbaik dari ketiga konsep
tersebut akan lebih mendekati ideal. Tahun 1656 James Harrington memperbaharui ketiga konsep tersebut dan
mengajukan suatu sistem yang berdasarkan pemisahan kekuasaan. John Locke, ditahun 1690, memisahkan
kekuasaan-kekuasaan negara ke dalam eksekutif dan legislatif. Montesqieu, di tahun 1748, memiliki semangat
hukum untuk mengembangkan pemikiran Locke, dengan menambahkan unsur judikatif. Pembentuk konstitusi
Amerika Serikat mengambil keseluruhan ide Montesqieu dan mengkonversi teori-teori tersebut ke dalam aplikasi
yang praktis
144 5. Konsep Checks and Balances System
Check and balances system adalah sistem dimana orang-orang dalam pemerintahan dapat mencegah
pekerjaan pihak yang lain dalam pemerintahan jika mereka meyakini adanya pelanggaran terhadap hak.
Pengawasan checks sebagai bagian dari checks and
balances adalah suatu langkah maju yang sempurna. Mencapai keseimbangan lebih sulit untuk diwujudkan.
Gagasan utama dalam checks and balances adalah upaya untuk membagi kekuasaan yang ada ke dalam cabang-
cabang kekuasaan dengan tujuan mencegah dominannya suatu kelompok. Bila seluruh ketiga cabang kekuasaan
tersebut memiliki checks terhadap satu sama lainnya, checks tersebut dipergunakan untuk menyeimbangkan
kekuasaan. Suatu cabang kekuasaan yang mengambil terlalu banyak kekuasaan dibatasi lewat tindakan cabang
kekuasaan yang lain. Checks and Balances diciptakan
untuk membatasi kekuasaan pemerintah. Hal tersebut dapat tercapai dengan men-split pemerintah dalam
kelompok-kelompok persaingan yang dapat secara aktif membatasi kekuasaan kelompok lainnya. Hal ini akan
berakhir bila ada suatu kelompok kekuasaan yang mencoba untuk menggunakan kekuasaannya secara
ilegal. Contoh sederhana dari konsep ini adalah hak veto
yang dimiliki oleh Presiden Amerika Serikat. Presiden memiliki kekuasaan yang signifikan terhadap legislatif,
yang memungkinkan presiden untuk menuntut bagian tertentu dalam meloloskan rancangan undang-undang
atau bahkan mem-veto nya. Hasilnya adalah presiden
145 dapat bekerja sama dengan legislatif untuk meningkatkan
kekuasaan federal, dan sebagai peringatan terhadap legislatif untuk tidak melakukan tindakan preventif untuk
memperluas kekuasaannya.
D. Implementasi Konsep Pemisahan Kekuasaan dan Checks