119
2. Kewenangan Untuk Menandatangani dan Menyampaian
LHP BPK kepada Lembaga Perwakilan. Sebelum membahas mengenai hal tersebut dalam
permasalahan di atas, ada baiknya jika kita terlebih dahulu memahami mengenai sumber wewenang dalam
Hukum Administrasi. Mengutip pendapat Guru Besar Hukum
Administrasi dari
Universitas Airlangga
Surabaya, Prof. Dr. Philipus M. Hadjon, S.H., menyatakan bahwa:
Dalam kaitannya dengan tata naskah dinas, sumber wewenang menentukan siapa yang
bertanggung jawab
atas suatu
tindak pemerintahan, khususnya berkaitan dengan
tanggung jawab jabatan menyangkut masalah legalitas.
32
Lebih lanjut, Prof. Hadjon menjelaskan mengenai tiga sumber wewenang dalam Hukum Administrasi, yaitu:
a. Atribusi.
Wewenang atribusi adalah wewenang yang melekat pada suatu jabatan, baik diberikan oleh
UUD maupun peraturan perundang-undangan …
tanggung jawab jabatan ada pada pejabat yang memeperoleh wewenang tersebut
…Pasal 1 butir 6 UU 51986 jo. UU 92004 menyatakan Tergugat
adalah Badan atau Pejabat TUN yang mengeluarkan
32
Hadjon, Philipus M., “Kaitan Hukum Administrasi dan Tata Naskah Dinas”, Universitas Airlangga Surabaya, h.1.
120 keputusan berdasarkan wewenang yang ada
padanya …
33
b. Delegasi.;
Delegasi adalah pelimpahan wewenang oleh suatu organ pemerintahan kepada pihak lain yang
melaksanakan wewenang itu atas tanggung jawab sendiri. Dengan delegasi, wewenang dan tanggung
jawab beralih dari delegans kepada delegataris …
Pasal 1 butir 6 UU 51986 jo. UU 92004 menyatakan Tergugat adalah Badan atau Pejabat
TUN yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang
… dilimpahkan kepadanya. Istilah teknis
dilimpahkan pelimpahan
mengandung makna delegasi wewenang. Dalam konteks itu,
dalam hal ada gugatan TUN, yang digugat adalah penerima delegasi.
34
c. Mandat.;
Pemberian mandat adalah pemberian wewenang pelaksanaan kepada organ lain untuk melakukan
tindakan atas nama pemberi mandat. Dalam konteks ini, tanggung jawab jabatan tidak beralih kepada
penerima mandat. Dalam konteks Pasal 1 butir 6 51986 jo. UU 92004, Tergugat adalah pemberi
mandat.
35
33
Ibid, h.2.
34
Ibid.
35
Ibid, h.2-3.
121 Dari tiga sumber wewenang dalam Hukum
Administrasi tersebut,
apabila dikaitkan
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan tentang
BPK,
36
dan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,
37
maka akan dapat
diketahui kedudukan dan kewenangan BPK dan para Pelaksana
BPK dalam menandatangani dan menyampaikan LHP kepada lembaga perwakilan sebagai berikut:
1. BPK adalah Lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
Negara, sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
38
yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemda, Lembaga Negara lainnya,
BI, BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
39
UU 152006 juga memberi
BPK wewenang
dalam melaksanakan
tugasnya.
40
2. BPK dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, dibantu oleh Pelaksana BPK, yang antara lain adalah
perwakilan dan Pemeriksa.
41
Pemeriksa adalah orang
yang melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan
36
UU 152006 tentang BPK Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4654.
37
UU 152004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400.
38
UU 152006, Pasal 1 butir 1.
39
Ibid, Pasal 6 ayat 1
40
Ibid, Pasal 9 – Pasal 11.
41
Ibid, Pasal 34 ayat 1.
122 dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas
nama BPK.
42
3. HP sendiri adalah: Hasil akhir dari proses penilaian kebenaran, kepatuhan, kecermatan, kredibilitas, dan
keandalan datainformasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan
secara independent,
objektif, dan
professional berdasarkan Standar Pemeriksaan, yang dituangkan
dalam laporan hasil pemeriksaan sebagai keputusan BPK.
43
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa sumber wewenang BPK adalah atribusi karena berasal dari UU
UU 152006 dan UU 152004. Oleh karena itu, tanggung jawab
pelaksanaan pemeriksaan
pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara ada pada BPK. Untuk Pemeriksa dan Kepala Perwakilan, sumber wewenangnya
adalah mandat karena berasal dari pemberian wewenang BPK kepada Pemeriksa untuk melaksanakan tugas
pemeriksaan untuk dan atas nama BPK, termasuk pelimpahan wewenang kepada Kepala Perwakilan untuk
penyerahkan LHP
kepada DPRD
dan untuk
menandatangani MoU dengan DPRD Propinsi dan DPRD KabupatenKota.
44
4. Keputusan BPK tentang LHP BPK Merupakan Keputusan