106 BAB VII
KEPUTUAN TATA USAHA NEGARA
a. Memahami Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara
Beschikking
2. Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara Beschikking
Keputusan dan ketetapan merupakan fenomena kenegaraan dan pemerintahan. Hampir semua organ
pemerintahan berwenang untuk mengeluarkan ketetapan atau keputusan. Dalam praktik kita mengenal ketetapan
atau keputusan yang di keluarkan oleh organ-organ kenegaraan seperti ketetapan atau keputusn MPR,
keputusan Ketua DPR, keputusan presiden atau kepala Negara, keputusan hakim rechtterlijke beschikking, dan
sebagainya. Meskipun
demikian, ketetapan
atau keputusan yang dimaksud dalam tulisan ini hanyalah
ketetapan yang dikeluarkan oleh pemerintah selaku administrasi Negarawilayah eksekutif. Ketetapan oleh
organ-organ kenegaraan
tidak termasuk
dalam pengertian ketetapanbeschikking berdasarkan hukum
administrasi. Pengertian ketetapan berdasarkan Pasal 1 angka 3
UU No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN, yaitu: suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau
pejabat tata usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang beraku,
yang bersifat
konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Pengertian ketetapan berdasarkan Pasal 2 UU Administrasi Belanda AwB dan menurut Pasal 1 angka
107 3 UU No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN jo UU No. 9
Tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN yaitu sebagai berikut;
Pernyataan kehendak tertulis secara sepihak dari organ pemerintahan pusat, pemerintah daerah,
yang diberikan berdasarkan kewajiban atau kewenangan dari hukum tata Negara atau hukum
administrasi, yang dimaksudkan untuk penentuan, pengapusan, atau pengakhiran hubungan hukukm
yang ada , atau menciptakan hubungan hukum baru, yang memuat penolakan sehingga terjadi
penetapan, perubahan,
penghapusan, atau
penciptaan. Berdasarkan
pengertian ketetapan
di atas,
ketetapan hanya bisa di terbitkan oleh organ pemerintah berdasarkan pada kewenangan yang diberikan oleh
Undang-Undangasas legalitas.
Tanpa dasar
kewenangan tersebut, pemerintah atau tata usaha Negara tidak dapat membuat dan menerbitkan ketetapan atau
ketetapan itu menjadi tidak sah. Organ pemerintah dapat memperoleh kewenangan untuk mebuat ketetapan
tersebut melalui tiga cara yaitu atribusi, delegasi dan mandat.
Pembuatan Keputusan Tata Usaha Negara KTUN ketetapan
tata usaha
NegaraKTUN harus
memperhatikan beberapa persyaratan agar keputusan tersebut menjadi sah menurut hukumrechtgeldig dan
memiliki kekuatan hukum untuk dilaksanakan. Syarat- syarat yang harus dipenuhi tersebut ialah : syarat materil
dan syarat formil.
108 1. Ketetapan yang telah memenuhi syarat materil dan
syarat formil, maka ketetapan itu telah sah menurut hukum dan dapat diterima sebagai suatu bagian dari
tertib hukum. 2. Ketetapan yang sah dan sudah dinyatakan berlaku,
juga akan melahirkan prinsip praduga rechtmatig bahwa, setiap ketetapan yang dikeluarkan oleh
pemerintah atau administrasi Negara dianggap sah menurut hukum.
3. Asas praduga rechmatig ini membawa konsekuensi bahwa setiap ketetapan yang dikeluarkan oleh
pemerintah tidak untuk dicabut kembali, kecuali setelah
ada pembatalan
vernietiging dari
pengadilan. 4. Disamping itu dalam asas-asas umum pemerintahan
yang layakBaik AAUPLAAUPB mengenai asas kepastian hukum juga berkehendak sama dengan
prinsip praduga rechtmatig, bahwa dalam banyak keadaan, asas kepastian hukum menghalangi badan
pemerintahan untuk
menarik kembali
suatu keputusan atau mengubahnya untuk kerugian yang
berkepentingan. Dengan
kata lain,
asas ini
menghendaki dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang
berdasarkan suatu
keputusan pemerintah, meskipun keputusan itu salah. Jadi
demi kepastian hukum, setiap keputusan yang telah dikeluarkan pemerintah tidak untuk dicabut kembali
sampai dibuktikan
sebaliknya dalam
proses pengadilan.
109 5. Meskipun diasumsikan bahwa setiap ketetapan yang
telah dikeluarkan dianggap sah menurut hukum, didalam praktiknya hampir semua surat ketetapan
memiliki klausula pengaman yang pada umumnya berbunyi:
6. apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau kekurangan maka surat keputusan ini dapat ditinjau
kembali,. Rumusan klausula seperti ini disatu sisi bertentangan dengan asas kepastian hukum dan
disisi lain, bertentangan dengan prinsip praduga rechmatig. Dengan kata lain klausula pengaman itu
merupakan suatu hal yang keliru sebab dapat menggoyahkan sendi-sendi kepastian hukum.
Keputusan Tata Usaha Negara merupakan suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau
pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata
Usaha Negara
yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkret,
individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata Pasal 1 angka 3
UU No.5 Tahun 1986 Dari uraian definisi di atas, yakni pada rumusan
pasal 1 angka 3 mengenai keputusan tata usaha Negara mengandung unsur-unsur atau elemen-elemen utama
sebagai berikut :
1. Penetapan Tertulis 2. Dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata Usaha
Negara
110 3. Berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan 4. Bersifat konkret, individual, dan final
5. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Pengertian ketetapan menurut R. Soegijatno Tjakranegara.SH., ketetapan ialah tindakan hukum yang
sepihak dalam bidang pemerintahan dilakukan oleh alat perlengkapan negara berdasarkan kewenangan khusus.
Menurut Van Vollen Hoven dan Van der pot mengatakan bahwa ketetapan adalah suatu perbuatan
hukum yangbersifat sebelah pihak dalam lapangan pemerintah dilakukan olh suatu badan pemerintah
berdasarkan kekuasaan yang istimewa.
3. Macam-macam Keputusan Tata Usaha Negara