Teori Ekapraja Ekatantra Teori Dwipraja Dwitantra

51 e. Administratiefrecht materiel dan formellHukum Administrasi Negara materiel dan formeel, meliputi: i. Bestuursrecht hukum pemerintahan ii. Justitierecht hukum peradilan yang meliputi: 1. Staatsrechterlijeke rechtspleging formeel staatsrecht Peradilan Tata Negara 2. Administrative rechtspleging formeel administratiefrecht Peradilan Administrasi Negara 3. Burgerlijeke rechtspleging Hukum Acara Perdata 4. Strafrechtspleging Hukum Acara Pidana f. Politierecht Hukum Kepolisian g. Regelaarsrecht Hukum Proses Perundang- Undangan Lebih lanjut Victor M. Situmorang 1989:27-37 menyebutkan ada beberapa teori dari lapangan administrasi negara, yang tentunya sangat tergantung pada perkembangan dari suatu sistem pemerintahan yang dianut oleh negara yang bersangkutan, dan ini sangat menentukan lapangan atau kekuasaan Hukum Administrasi Negara.

1. Teori Ekapraja Ekatantra

Teori ini ada dalam negara yang berbentuk sistem pemerintahan monarki absolut, dimana seluruh kekuasaan negara berada di tangan satu orang yaitu raja. Raja dalam sistem pemerintahan yang monarki absolut 52 memiliki kekuasaan untuk membuat peraturan legislatif, menjalankan eksekutif dan mempertahankan dalam arti mengawasi yudikatif. Dalam negara yang berbentuk monarki absolut ini hukum administrasi negara berbentuk instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan oleh aparat negara sistem pemerintahan yang sentralisasi dan konsentrasi. Lapangan pekerjaan administrasi negara atau hukum administrasi negara hanya terbatas pada mempertahankan peraturan-peraturan dan keputusan- keputusan yang dibuat oleh raja, dalam arti alat administrasi negara hanya merupakan machtsapparat alat kekuatan belaka. Oleh sebab itu dalam negara yang demikian terdapat hanya satu macam kekuasaan saja yakni kekuasaan raja, sehingga pemerintahannya sering disebut pemerintahan Eka Praja Danuredjo, 1961:25.

2. Teori Dwipraja Dwitantra

Hans Kelsen membagi seluruh kekuasaan negara menjadi dua bidang yaitu: Legis Latio, yang meliputi Law Creating Function , dan; Legis Executio, yang meliputi: Legislative power; Judicial power. Legis Executio ini bersifat luas, yakni melaksanakan The Constitution beserta seluruh undang-undang yang ditetapkan oleh kekuasaan legislatif, maka mencakup selain kekuasaan administratif juga seluruh judicial power. Lebih lanjut Hans Kelsen kemudian membagi kekuasaan administratif tersebut menjadi dua bidang yang lebih lanjut disebut sebagai Dichotomy atau Dwipraja atau Dwitantra, yaitu: Political Function Government, dan Administrative Function Verwaltung atau Bestuur. 53 Seorang Sarjana dari Amerika Serikat yaitu Frank J. Goodnow membagi seluruh kekuasaan pemerintahan dalam dichotomy, yaitu; Policy making, yaitu penentu tugas dan haluan, dan Task Executing, yaitu pelaksana tugas dan haluan negara. Sementara itu A.M. Donner juga membedakan dua kekuasaan pemerintahan, yaitu: kekuasaan yang menentukan tugas taakstelling dari alat-alat pemerintah atau kekuasaan yang menentukan politik negara, dan Kekuasaan yang menyelenggarakan tugas yang telah ditentukan atau merealisasikan politik negara yang telah ditentukan sebelumnya verwezenlijkking van de taak. Teori yang membagi fungsi pemerintahan dalam dua fungsi seperti tersebut di atas disebut dengan Teori Dwipraja

3. Teori Tripraja Trias Politica