Permainan Puzzle Landasan Teori

2.1.10 Permainan Puzzle

2.1.10.1 Karakteristik Permainan Puzzle Permainan puzzle merupakan permainan anak-anak yang memiliki nilai-nilai edukatif . Permainan puzzle adalah permainan menyusun gambar dari potongan atau kepingan gambar sehingga menjadi gambar yang utuh. Kepingan gambar puzzle sebelum disusun biasanya diacak terlebih dahulu. Kepingin gambar puzzle umumnya dibuat tidak simetris sehingga keping gambar itu terlihat unik. Untuk bermain puzzle dibutuhkan ketelitian, kesabaran dan konsentrasi.. Permainan puzzle dapat dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Puzzle untuk anak-anak biasanya tidak terlalu rumit artinya jumlah kepingannya lebih sedikit daripada puzzle untuk orang dewasa. Gambar 2.4 Permainan Puzzle Dokumentas Penelitian, 2015 2.1.10.2 Manfaat permainan puzzle Bermain puzzle memberikan banyak manfaat pada anak. Berikut ini adalah manfaat bermain puzzle: 1. Problem Solving Dengan bermain puzzle akan membantu meningkatkan memecahkan masalah. Permainan ini akan membantu anak untuk berpikir dari berbagai sudut pandang untuk menyelesaikan potongan-potongan puzzle hingga membentuk gambar. Bermain puzzle juga dapat membantu anak untuk mencapai tujuan dan memiliki sesuatu yang dibanggakan sehingga membuatnya terdorong untuk tetap tekun menghubungkan potongan-potongan puzzle. Hal ini akan mendorong anak untuk belajar dan mencoba untuk memecahkan masalahnya dengan carasudut pandang yang bervariasi. 2. Mengembangkan koordinasi mata dan tangan Puzzle memiliiki berbagai gambar, bentuk dan warna. Dengan ragam yang berbeda akan membantu anak meningkatkan kordinasi mata dan tangan mereka. Anak akan dilatih untuk meletakan potongan puzzle dengan membentuk beberapa bagian yang berbeda-beda. Sehingga membuat anak belajar dalam melibatkan gerakan dan juga kosentrasi saat mengenal pada saat waktu bersamaan. 3. Mengembangkan keterampilan motorik anak Dengan bermain puzzle, anak anda harus mengambil sesuatu yang membuat garis dan memindahkan barang tanpa harus membuat rusak. Ini akan menambah keterampilan motorik. Bukan hanya dalam gerakan dasar melainkan puzzle juga akan membantu dalam mengontrol gerakan dan meletakan pada suatu di tempatnya. Dengan permainan yang dapat melatih keterampilan motorik akan membantu anak berlatih kemampuan, seperti menulis dan juga makan dengan baik. 4. Mengembangkan keterampilan kognitif Dengan bermain puzzle anak dilatih mengenali ukuran, gambar dan bentuk yang berbeda sehingga akan membantu anak anda dalam meletakan potongan puzzle di segala arah dengan harmonis dan bersamaan. Sehingga dengan latihan seperti itu akan membuat anak berlatih keterampilan kognitif. Permainan ini akan membantu dalam dasar-dasar yang dilakukan termasuk dalam alfabet, objek dan hitungan yang menjadi dasar pembelajarannya. 5. Melatih kesabaran Dengan bermain puzzle anak akan dituntut untuk menggabungkan potongan puzzle sehingga harus sabar dalam menyusun gambar yang ada di kotak yang sudah disediakan. Anak akan berlatih sabar dalam menjalankan proses hingga menemukan goal yang diinginkan http:bidanku.commanfaat-bermain-puzzle- untuk-anak diunduh 26052015, pukul 00.30.

2.2 Kerangka Berfikir

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan atau penjasorkes pada dasarnya adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani atau melalui aktivitas otot besar yang bertujuan untuk mengembangkan ranah organik, kognitif, afektif, serta ranah psikomotorik. Pembelajaran penjasorkes yang bermutu tidak harus selalu dalam bentuk kegiatan olahraga yang lebih menekankan pada keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan jasmani. Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani kelas V sekolah dasar, siswa diharapkan dapat mempraktikan variasi gerak dasar kedalam permainan bola kecil sederhana dan dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Namun pada kenyataanya, pelaksananan penjasorkes saat ini masih berorientasi pada olahraga kecabangan dan masih terpaku pada teknik dasarnya serta belum diaplikasikan dalam permainan. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kompetensi dasar diatas, dimana harapanya siswa dapat

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN CROSS VOLLEY BALL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETANON SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

2 19 151

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BENTENG KALDERA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

0 23 148

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG SKOR DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 TUBANAN KECAMATANKEMBANG KABUPATEN JEPARA 2012 2013

0 6 165

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES KID’S ATLETIK MELALUI PERMAINAN THE STRENGTH POST, PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG TAHUN

2 16 151

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH PASARBATANG BREBES

0 5 99

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BASKET SODOR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MUNENG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

0 7 125

MENINGKATKAN KETERAMPILAN LEMPAR-TANGKAP BOLA KECIL MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL BOY-BOYAN PADA SISWA KELAS V SDN CISITU 2 KOTA BANDUNG.

4 31 46

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOY-BOYAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK MELEMPAR DAN MENANGKAP PADA KELAS V SDN CIMALAKA 1.

1 14 50

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1