Bermain dan Permainan Landasan Teori

1. Aktivitas fisik yang menggunakan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini anak-anak diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam berbagai macam aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan penguasaan keterampilan. 2. Aktivitas secara beregu atau kelompok. Anak anak diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan teman-temannya dalam melakukan aktivitas untuk membina kebersamaan di antara mereka. 3. Aktivitas mencoba-coba. Anak anak diberi kesempatan mencobakan kemampuannya untuk mengatasi sesuatu masalah, dan belajar tentang prinsip-prinsip mekanis, fisiologis, kinesiologis dan gerakan-gerakan. 4. Aktivitas untuk meningkatkan kemampuan fisik dan keberanian dalam bentuk aktivitas individual atau permainan kelompok, terutama yang melibatkan kekuatan dan ketahanan Sugiyanto, 2008:4.37.

2.1.7 Bermain dan Permainan

Sedangkan menurut Soemitro 1992:2 bermain merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang yang bersifat menyenangkan, yang berfungsi untuk membantu individu mencapai perkembangan fisik, intelektual, moral dan emosional. Dari pendapat pakar diatas dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan aktivitas yang dipilih seseorang tanpa ada paksaan dan dilakukan sebagai wahana untuk mencari kesenangan, dan bermanfaat terhadap perkembangan fisik, intelektual, moral dan emosional. Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani yaitu meningkatkan kualitas manusia atau membentuk manusia seutuhnya Sukintaka, 1992:11. 2.1.7.1 Fungsi bermain dalam pendidikan Menurut Soemitro 1992:4 bermain dalam pendidikan memiliki nilai positif yang ditinjau dari beberapa aspek. Tinjauan nilai tersebut adalah : 1. Nilai Mental Nilai mental merupakan nilai-nilai yang menyangkut kejiwaan masing-masing individu. Sebuah permainan berkelompok yang melbatkan banyak individu yang berbeda-beda, disitu setiap individu akan mengukur dan membandingkan tingkat kepandaiannya, ketangkasannya, tanggung jawabnya dan kerjasamanya. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri pada masing-masing individu. Rasa percaya diri yang muncul kemudian akan mempengaruhi tinnginya semangat ataupun moril pada saat bermain atau ketika di masyarakat. 2. Nilai Fisik Nillai Fisik berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan jasmani individu. Didalam permainan banyak terkandung nilai-nilai fisik. Ketika anak bermain hampir seluruh anggota badannya bergerak. Gerakan-gerakan tersebut akan berpengaruh terhadap peredaran darah dan pernafasannya. Ketika peredaran darah menjadi cepat berarti kerja jantung menjadi semakin kuat dan frekuensinya menjadi semakin cepat. Hal ini mengakibatan paru-paru yang berhubungan dengan udara menjadi semakin luas sehingga memungkinkan pengambilan oksigen lebih banyak. 3. Nilai Sosial Nilai sosial merupakan nilai yang berkaitan dengan suatu cara individu dalam bergaul berinteraksi dalam masyarakat. Di dalam permainan, ada interaksi individu dengan individu atau individu dengan kelompok. Ketika bermain seorang anak akan belajar mengukur kemampuan, kepandaian, keuletan, kekuatan dirinya dan orang lain. Disini mereka akan belajar mengakui keungulan lawan dan menyadari kekurangan dirinya. 2.1.8 Permainan Tradisional 2.1.8.1 Karakteristik permainan tradisional

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN CROSS VOLLEY BALL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETANON SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

2 19 151

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BENTENG KALDERA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

0 23 148

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG SKOR DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 TUBANAN KECAMATANKEMBANG KABUPATEN JEPARA 2012 2013

0 6 165

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES KID’S ATLETIK MELALUI PERMAINAN THE STRENGTH POST, PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG TAHUN

2 16 151

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH PASARBATANG BREBES

0 5 99

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BASKET SODOR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MUNENG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

0 7 125

MENINGKATKAN KETERAMPILAN LEMPAR-TANGKAP BOLA KECIL MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL BOY-BOYAN PADA SISWA KELAS V SDN CISITU 2 KOTA BANDUNG.

4 31 46

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOY-BOYAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK MELEMPAR DAN MENANGKAP PADA KELAS V SDN CIMALAKA 1.

1 14 50

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1