latihan seperti itu akan membuat anak berlatih keterampilan kognitif. Permainan ini akan membantu dalam dasar-dasar yang dilakukan termasuk dalam alfabet,
objek dan hitungan yang menjadi dasar pembelajarannya. 5. Melatih kesabaran
Dengan bermain puzzle anak akan dituntut untuk menggabungkan potongan puzzle sehingga harus sabar dalam menyusun gambar yang ada di kotak yang
sudah disediakan. Anak akan berlatih sabar dalam menjalankan proses hingga menemukan goal yang diinginkan http:bidanku.commanfaat-bermain-puzzle-
untuk-anak diunduh 26052015, pukul 00.30.
2.2 Kerangka Berfikir
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan atau penjasorkes pada dasarnya adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani atau melalui aktivitas otot
besar yang bertujuan untuk mengembangkan ranah organik, kognitif, afektif, serta ranah psikomotorik. Pembelajaran penjasorkes yang bermutu tidak harus
selalu dalam bentuk kegiatan olahraga yang lebih menekankan pada keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani harus diarahkan
pada pencapaian tujuan pendidikan jasmani. Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani kelas V sekolah dasar, siswa diharapkan
dapat mempraktikan variasi gerak dasar kedalam permainan bola kecil sederhana dan dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang
terkandung didalamnya. Namun pada kenyataanya, pelaksananan penjasorkes saat ini masih berorientasi pada olahraga kecabangan dan masih terpaku pada
teknik dasarnya serta belum diaplikasikan dalam permainan. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kompetensi dasar diatas, dimana harapanya siswa dapat
mempraktikan gerak dasar kedalam permainan bola kecil dengan peraturan yang dimodifikasi.
Permainan tradisional merupakan permainan yang dapat dimanfatkan untuk pembelajaran penjasorkes. Permainan tradisional dapat dijadilkan sebagai
alternatif bahan pelajaran penjasorkes. Banyak manfaat yang diperoleh dari permainan tradisional diantaranya adalah untuk meningkatkan kebugaran
jasmani siswa, meningkatkan keterampilan berfikir kristis, serta meningkatkan ketrampilan sosial. Namun, selama ini masih banyak permainan tradisional yang
belum dimanfatkan untuk pembelajaran penjasorkes, pembelajaran permainan tradisional juga kurang disukai oleh siswa. Banyak siswa yang kurang antusias
mengikuti pembelajaran penjasorkes dengan materi permainan tradisional. Berdasarkan kompetensi dasar saat ini, seorang guru penjasorkes dituntut
untuk bisa membuat model dan memodifikasi pembelajaran sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan,
serta sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan model permainan tradisional boyan membangun
Indonesia. Pengembangan model permainan tradisional boyan membangun Indonesia dapat dijadikan alternatif untuk pembelajaran permainan bola kecil.
Pembelajaran permainan bola kecil melalui model permainan tradisional boyan membangun Indonesia diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa untuk aktif terlibat dan bergerak dalam kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya hasil belajar yang
dicapai siswa dapat optimal.
31
BABIII
METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan