Uji Kriteria Statistik 1.Uji Unit Root Unit Root Test

44 Penggunaan metode Two-Stage Least Square 2SLS bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi harga gula domestik. Hal ini disebabkan karena harga gula domestik yang terdiri dari harga domestik di tingkat eceran dan harga gula di tingkat petani berhubungan simultan. Hal ini didasarkan pada penelitian Susila 2005 dan berbagai literatur dari instansi terkait menyatakan bahwa harga gula di tingkat petani di tambah keuntungan distributor dan pengecer akan terbentuk harga gula domestik di tingkat eceran berarti harga gula domestik di tingkat eceran dipengaruhi oleh harga gula di tingkat petani sedangkan salah satu faktor yang menentukan harga gula di tingkat petani adalah dengan melihat perspektif dari harga gula domestik di tingkat eceran berarti harga gula di tingkat petani dipengaruhi oleh harga gula domestik di tingkat eceran. 3.5. Pengujian Model dan Hipotesis 3.5.1. Uji Kriteria Ekonomi Uji kriteria ekonomi digunakan untuk melihat parameter-parameter yang diperoleh dari proses estimasi model simultan dengan melihat tanda dan besarannya, apakah sesuai dengan teori ekonomi Juanda, 2006. 3.5.2. Uji Kriteria Statistik 3.5.2.1.Uji Unit Root Unit Root Test Pengujian akar-akar unit atau unit root test penting dalam analisis time series. Pengujian ini bertujuan untuk menganalisis apakah suatu variabel stasioner atau tidak. Jika stasioner maka tidak ada akar-akar unit, sebaliknya jika tidak stasioner maka ada akar-akar unit. Unit root test dapat menggunakan metode Augmented Dickey-Fuller ADF. Kriteria uji yang digunakan adalah, jika nilai t- statistik ADF dimutlakan lebih besar dari test critical value pada tingkat tertentu 45 maka suatu variabel stasioner. Sebaliknya, jika jika nilai t-statistik ADF dimutlakan lebih kecil dari test critical value pada tingkat tertentu maka variabel tidak stasioner. 3.5.2.2.Uji Koefisien Determinasi R² R² adjusted Menurut Gujarati 1995, koefisien determinasi menunjukkan proporsi variasi dalam variabel tak bebas yang dijelaskan oleh variabel yang menjelaskan sehingga memberikan suatu ukuran keseluruhan mengenai sejauh mana variasi dalam satu variabel menentukan variasi dalam variabel lain. Dengan kata lain, uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas dalam suatu model untuk menjelaskan variabel tak bebas. Nilai R² atau R² adjusted berkisar antara nol sampai dengan satu, semakin mendekati nilai satu maka model semakin baik. 3.5.2.3.Uji F Menurut Koutsoyiannis 1977, pengujian terhadap dugaan persamaan secara keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan uji F-statistik. Uji F- statistik dapat menjelaskan kemampuan variabel eksogen secara bersama-sama dalam menjelaskan keragaman dari variabel endogen. Mekanisme uji F-statistik adalah sebagai berikut : H = a 1 = a 2 = a 3 = a 4 = ... = a i = 0 tidak ada pengaruh nyata variabel-variabel dalam persamaan. H 1 = a 1 ≠ 0, a 2 ≠ 0, a 3 ≠ 0, a 4 ≠ 0,..., a i ≠ 0 Total Kuadrat Jumlah Galat Kuadrat Jumlah = TSS RSS R = 2 46 paling sedikit ada satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas. Daerah penolakan ditentukan dengan membandingkan nilai F-statistik dengan F- tabel berderajat bebas N-k, k-1 atau dengan membandingkan nilai probability F- statistik dengan taraf nyata α. Statistika dan kriteria uji yang digunakan dalam uji F dapat dilihat sebagai berikut: dimana: : R 2 = Koefisien determinasi N = Jumlah pengamatan K = Jumlah parameter atau Probability F-statistika taraf nyata α, maka tolak H Probability F-statistika taraf nyata α, maka terima H Jika pengujian menghasilkan kesimpulan tolak H atau terima H 1 , maka minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas dan model yang digunakan dapat diterima. Sebaliknya, jika uji F menghasilkan kesimpulan terima H atau tolak H 1 , maka tidak ada variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel bebas dan model tidak dapat diterima. 2 2 , 1 H tolak maka , 1 1 tabel k N k F k k N R R F 〉 − − − = − − 2 2 , 1 H terima maka , 1 1 tabel k N k F k k N R R F 〈 − − − = − − 47 3.5.2.4.Uji t Uji t digunakan untuk melihat signifikansi variabel bebas tertentu berpengaruh terhadap variabel tak bebas atau melihat keabsahan setiap koefisien regresi. Mekanisme uji t adalah sebagai berikut : H = a i = 0 perubahan suatu variabel bebas secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan variabel tak bebas . H 1 = a i ≠ 0 uji dua arah atau a i 0 atau a i 0 uji satu arah perubahan suatu variabel bebas secara individu berpengaruh nyata terhadap perubahan variabel tak bebas. Daerah penolakan ditentukan dengan membandingkan t-statistika dengan nilai t- tabel dengan derajat bebas N-1 atau dengan membandingkan nilai probability p- value dengan critical value α. Statistika dan kriteria uji yang digunakan dalam uji t dapat dilihat sebagai berikut. dimana: N = Jumlah pengamatan atau probability p-value critical value α, maka tolak H probability p-value critical value α, maka terima H 1 H tolak maka , tabel i i N T b S b T 〉 = − 1 H terima maka , tabel i i N T b S b T 〈 = − 48 Jika pengujian banyak menghasilkan kesimpulan tolak H atau terima H 1 , maka suatu model akan semakin baik untuk dijadikan model pendugaan persamaan simultan. 3.5.3. Uji Kriteria Ekonometrika 3.5.3.1.Multikolinearitas