36
gula. Oleh karena itu, perlu dianalisis secara kuantitatif pengaruh kebijakan proteksi dan promosi yang diterapkan oleh pemerintah. Lain halnya, persamaan
harga gula di tingkat petani yang memasukan kebijakan bebas dan transisi serta kebijakan proteksi dan promosi dalam persamaan tersebut. Hal ini didasarkan
pada literatur yang diperoleh bahwa penerapan kebijakan proteksi dan promosi maupun kebijakan bebas dan transisi pemerintah tetap memberlakukan penentuan
harga gula di tingkat petani baik harga provenue maupun harga referensi. Oleh karena itu, perlu melihat pengaruh dari kedua kebijakan tersebut terhadap harga
gula di tingkat petani. Persamaan 3.5 dan 3.6 diubah ke dalam bentuk double log kecuali
variabel yang sudah dinyatakan dalam bentuk persen menjadi : Ln PNE
t
= a + a
1
Ln HTP
t
+ a
2
Ln HRIG
t
+ a
3
Ln IMG
t
+ a
4
Ln ER
t
+ a
5
Ln PNE
t-1
+ a
6
D
2
+ e
7.......................................
3.7 Ln HTP
t
= b + b
1
Ln PNE
t
+ b
2
Ln HRIG
t
+ b
3
Ln RR
t
+ b
4
Ln HP
t
+ b
5
TINt + b
6
D
1
+ b
7
D
2
+ e
8..........................................
3.8 Bentuk logaritma menunjukkan pengaruh persentase perubahan
variabel independent terhadap variabel dependent. Oleh karena itu, model ini dapat memperlihatkan pengaruh persentase perubahan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi harga gula domestik dan mempermudah analisis.
3.3. Identifikasi Model
Menurut Koutsoyiannis 1977, masalah identifikasi muncul hanya untuk persamaan yang di dalamnya terdapat koefisien-koefisien yang harus diestimasi
secara statistik. Masalah identifikasi berarti menentukan apakah nilai estimasi parameter persamaan struktural dapat diperoleh dari estimasi persamaan reduksi
37
Gujarati, 1995. Menurut teori ekonometrika, terdapat dua kemungkinan situasi dalam suatu identifikasi, yaitu :
1. Persamaan Underidentified Suatu persamaan dikatakan underidentified jika nilai parameter persamaan
struktural tidak dapat diperoleh sehingga tidak mungkin dilakukan pendugaan dari seluruh parameter yang ada dengan teknik ekonometrika manapun.
2. Persamaan Identified Suatu persamaan dikatakan Identified jika dapat menduga nilai parameter dari
estimasi persamaan reduksi secara statistik. Persamaan Identified dapat terdiri dari exactlyidentified identifikasi tepat dan overidentified terlalu
diidentifikasi. Persamaan exactlyidentified identifikasi tepat berarti hanya ada satu nilai untuk setiap koefisien parameter struktural dan metode yang
sesuai untuk pendugaan ini adalah Indirect Least Square ILS atau metode kuadrat kecil tak langsung, sedangkan jika persamaan overidentified terlalu
diidentifikasi, jika nilai parameter persamaan struktural yang diperoleh lebih dari satu maka salah satu metode yang dapat digunakan untuk pendugaan
adalah Two-Stage Least Square 2SLS. Tahap identifikasi terdiri dari dua tahapan, yaitu :
1. Order Condition kondisi ordo Order condition kondisi ordo adalah suatu kondisi yang perlu dari
identifikasi yang bertujuan untuk mengetahui apakah persamaan- persamaan yang ada dapat diidentifikasi. Langkah-langkah dalam order
condition, yaitu : 3. Jika K-M
≥ G-1, maka persamaan tersebut dapat diidentifikasi.
38
4. Jika K-M G-1, maka persamaan tersebut underidentified. Dimana :
K = Total variabel dalam model
M = Total variabel tak bebas dan bebas dalam persamaan
yang akan diidentifikasi G
= Total persamaan dalam model Model persamaan simultan yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari dua persamaan dalam model, dua variabel endogen, dan variabel predetermined, terdiri dari delapan variabel eksogen dan satu
variabel lag.
Tabel 3.1. Uji Order Condition
Persamaan K-M ,=, G-1 Kesimpulan
3.7 11-7 = 4
2-1 = 1 Identified
3.8 11-8 = 3
2-1 = 1 Identified
Hasil dari pengujian order condition menghasilkan kesimpulan dapat diidentifikasi untuk masing-masing persamaan dalam model.
2. The Rank Condition of Identifiability kondisi tingkat dari identifiabilitas The Rank Condition of Identifiability kondisi tingkat dari identifiabilitas
digunakan untuk mengidentifikasi persamaan yang setelah dilakukan uji order condition kondisi ordo menghasilkan kesimpulan dapat
diidentifikasi, yang selanjutnya dilihat apakah persamaan tersebut exactlyidentified identifikasi tepat atau overidentified
terlalu diidentifikasikan. The Rank Condition of Identifiability menjelaskan
bahwa dalam suatu model persamaan simultan, suatu persamaan
39
diidentifikasi jika dan hanya jika sekurang-kurangnya satu penentu tidak nol dari ordo G-1G-1 dapat dibentuk dari koefisien variabel baik
endogen maupun predetermined yang tidak dimasukkan dari persamaan tertentu tetapi dimasukkan dalam persamaan lain dari model. Prinsip
umum dari The Rank Condition of Identifiability, terdiri dari: 1. Jika K-M G-1 dan tingkat dari matriks A dalam G-1, maka
persamaan tersebut overidentified terlalu diidentifikasikan. 2. Jika K-M = G-1 dan tingkat dari matriks A dalam G-1, maka
persamaan tersebut exactlyidentified identifikasi tepat. 3. Jika K-M G-1 dan tingkat dari matriks A kurang dari G-1, maka
persamaan tersebut Underidentified tidak diidentifikasi.
Tabel 3.2. Uji The Rank Condition of Identifiability
Persamaan G-1 Rank A Identified
3.7 1 1 Overidentified 3.8 1 1 Overidentified
Hasil dari pengujian The Rank Condition of Identifiability menghasilkan kesimpulan overidentified untuk masing-masing persamaan
dalam model. Hal ini disebabkan karena masing-masing persamaan menunjukkan tingkat matriks A adalah G-1. Oleh karena itu, persamaan
simultan tersebut diestimasi dengan metode Two-Stage Least Square 2SLS.
3.4. Metode Analisis data