Perkembangan Kebijakan Pergulaan Masa Proteksi dan Promosi 2003-2005

71 Lanjutan Tabel

5.3. Perkembangan Kebijakan Pergulaan Masa Proteksi dan Promosi 2003-2005

Kebijakan Tujuan Pokok-pokok Kebijakan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 453aKMK.042004 dan No. 599MPPKep92004 tertanggal 23 Desember 2004 Tentang Gula yang Diimpor Secara Tidak Sah Untuk menciptakan swasembada gula dan meningkatkan pendapatan petani tebu - Pengertian gula yang diimpor secara tidak sah - Penanganan gula yang dimpor tidak sah dilakukan secara lelang - Pengaturan perdagangan gula lelang di dalam negeri ditentukan oleh Direktur Perdaganga Dalam Negeri Departeman Perindustrian dan Perdagangan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527MPPKep92004 jo Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 02MKepXII2004 jo Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08M- DAGPER42005 Tentang Ketentuan Impor Gula Menciptakan swasembada gula dan meningkatkan daya saing serta pendapatan petani tebu dan industri gula - Ketentuan ICUMSA gula yang dapat dimpor - Mengatur klasifikasi gula berdasarkan ketentuan ICUMSA - Pengaturan waktu dan pelabuhan impor - Penentuan harga gula di tingkat petani harga referensi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 591PMK.0102004 Tentang Harmonisasi Tarif Bea Masuk Gula Putih Tahun 2005 hingga 2010 Meningkatkan kepastian berusaha serta meningkatkan daya saing produksi dalam negeri Penetapan tarif bea masuk gula putih tahun 2005 hingga 2010 sebesar 40 persen Peraturan Menteri Keuangan Nomor 600PMK.0102004 tertanggal 23 Desember 2004 Tentang Tarif Bea Masuk Untuk melaksanakan program harmonisasi tarif bea masuk gula putih tahun 2005 hingga 2010 Penetapan tarif bea masuk untuk gula putih sebesar 790kg Peraturan Menteri Keuangan Nomor 86PMK.0102005 tertanggal 30 September 2005 Tentang Keringanan Tarif Bea Masuk Atas Impor Gula Mendorong perkembangan industri dalam negeri Penetapan tarif bea masuk untuk gula putih sebesar 530kg Sumber: Sekretariat Dewan Gula Indonesia, 2005 72

5.2. Penilaian Dampak Kebijakan Pergulaan Nasional Terhadap Kondisi Pergulaan Indonesia