d. Kandungan Padatan Terlarut Padatan terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran
lebih kecil daripada padatan tersuspensi. Padatan ini terdiri dari senyawa anorganik dan organik terlarut air, mineral dan garam-garamnya Sebagai
contoh air buangan pabrik gula biasanya mengandung berbagai jenis gula yang terlarut, sedangkan air buangan industri kimia sering mengandung
mineral seperti merkuri Hg, timbal Pb, arsenik As, cadmium Cd, Khromium Cr, nikel Ni, Cl
2
, serta garam-garam kalsium dan magnesium yang mempengaruhi kesadahan air Fardiaz 1992.
Padatan terlarut mempengaruhi ketransparanan dan warna air, yang ada hubungannya dengan produktifitas Sastrawijaya, 1991. Padatan terlarut
total adalah bahan-bahan terlarut total dan koloid berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lainnya yang tidak tersaring pada kertas saring
berdiameter 0,45 μm Rao, 1992 dalam Effendi, 2000.
D. 2. Parameter Kimia
a. pH
Derajat keasaman pH adalah suatu ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana air apakah bereaksi asam atau basa. Konsentrasi
karbon dioksida dapat mempengaruhi pH perairan. Pada kisaran pH 5,0 – 9,0 ikan-ikan air tawar masih bisa hidup Saeni 1989, diacu dalam Purwanto
1997. Derajat keasaman pH mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisme aquatik, sehingga seringkali pH suatu perairan digunakan sebagai
petunjuk baik-buruknya kualitas suatu perairan Saeni, 1989 diacu dalam Nugroho 2003.
Derajat keasaman suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain oleh aktifitas fotosintesis, suhu dan terdapatnya anion dan kation.
Derajat keasaman pH air diduga sangat berpengaruh terhadap tingkat toksisitas bahan beracun, dan pada pH 5-9 pengaruh langsung bahan beracun
adalah kecil Hawkes, diacu dalam Yuristria 1994.
b. Oksigen Terlarut Oksigen terlarut menunjukkan jumlah oksigen yang terlarut di dalam
air dan merupakan kebutuhan dasar biota air Rushayati, 1999. Oksigen terlarut dalam air pada umumnya berasal dari hasil difusi oksigen secara
langsung dari udara ke dalam air, melalui aliran air yang masuk, malalui air hujan dan melalui proses fotosintesis dalam air. Akan tetapi konsentrasi
oksigen terlarut dapat berkurang karena proses respirasi hewan air, digunakan pada proses penguraian bahan organik secara biokimia dan dipakai dalam
proses penguraian bahan-bahan organik secara kimiawi Welch 1952, diacu dalam Yuristria 1994.
Kandungan oksigen terlarut DO baik di perairan alami maupun limbah sangat tergantung pada sifat fisik, kimia dan aktifitas biokimia dalam
air tersebut Husein 1998, diacu dalam Yuristria 1994. Pada umumnya perairan yang tercemar bahan organik akan mengalami penurunan oksigen
terlarut karena oksigen tersebut banyak digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik tersebut. Air yang tercemar bahan organik
biasanya oksigen terlarutnya rendah Fardiaz, 1992. Pescod 1973, diacu dalam Yuristria 1994 menyatakan kandungan oksigen terlarut minimal
sebesar 2 ppm cukup untuk mendukung kehidupan perairan secara normal di daerah tropik dengan asumsi perairan tidak mengandung bahan beracun.
c. Biochemical Oxygen Demand BOD Biochemical Oxygen Demand
BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah atau
mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air Fardiaz, 2002. Menurut Canter dan Hill 1979 dalam Suryadipura 1996 menyatakan bahwa
peningkatan nilai BOD merupakan petunjuk adanya penurunan kandungan oksigen pengurai dan meningkatnya laju penguraian. Menurut Sylvester
1978 diacu dalam Yuristria 1994, nilai BOD tidak lebih dari 6 mgl layak
untuk mendukung kehidupan biota perairan. Nilai BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dikonsumsi. Nilai ini dapat diketahui dengan menghitung selisih
konsentrasi oksigen terlarut sebelum dan setelah inkubasi Fardiaz, 1992.
d. Nitrat Senyawa nitrogen di dalam perairan terdapat dalam bentuk terlarut
atau tersuspensi. Senyawa tersebut sangat penting dalam reaksi biologis suatu perairan Pescod, 1973 dalam Suryadiputra, 1996. Jenis nitrogen anorganik
utama dalam air adalah ion nitrat NO
3
, nitrit NO
2
, dan amoniak NH
3
. Sedangkan nitrogen organik merupakan komponen terbesar dari total nitrogen
dalam air yang berasal dari berbagai jenis limbah yang dapat mengakibatkan pertumbuhan ganggang dengan cepat suryadiputra, 1996.
Sumber utama nitrogen antropogenik di perairan berasal dari limbah pertanian dan perkebunan yang menggunakan pupuk kandang maupun pupuk
buatan dan juga berasal dari kegiatan domestik Effendi, 2000.
D. 3. Parameter Mikrobiologi