Tata Guna Lahan TINJAUAN PUSTAKA A. Sungai dan Daerah Aliran Sungai

E. Pencemaran Air

Pencemaran air dapat diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat atau energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan komposisi air oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02MENKLH1988 dalam Fardiaz, 1992 Ada tiga penyebab utama tercemarnya badan air, yaitu 1 peningkatan konsumsi atau penggunaan air sehubungan dengan peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat, 2 terjadinya pemusatan penduduk dan industri diikuti buangan limbahnya, 3 rendahnya investasi sosial ekonomi dan sosial budaya untuk memperbaiki lingkungan hidup, seperti investasi untuk pembuatan sanitasi dan keperluan lain Purwani, 2001. Menurut Husin dan Eman 1991, diacu dalam Nedi 1997, ada dua jenis sumber pencemar perairan, yaitu point source dan non point source. Point source adalah pencemaran yang dapat diketahui secara pasti sumbernya, misalnya limbah industri. Sedangkan non point source adalah pencemaran yang tidak diketahui secara pasti sumbernya, yaitu pencemar yang masuk ke perairan bersama air hujan dan limpasan permukaan.

F. Tata Guna Lahan

Vingk 1975 dalam Mahmudi 2002 mendefinisikan penggunaan lahan sebagai suatu penggunaan dari sebidang lahan yang kompleks baik secara alami atau campur tangan manusia menurut keperluannya, untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Menurut Schmab et al . 1996 dalam Taufik 2003, faktor-faktor yang mempengaruhi aliran sungai secara umum dapat dibagi dua yaitu karakteristik hujan dan karakteristik DAS. Karakteristik hujan yang mempengaruhi run-off adalah jumlah, intensitas dan lama hujan serta distribusi di areal DAS tertentu, sedangkan pengaruh karakteristik DAS ditentukan oleh ukuran, bentuk, orientasi, topografi, geologi, dan penggunaan lahan. Menurut Viessman et al 1977, dalam Taufik 2003, perubahan penutupan lahan memberikan pengaruh yang bervariasi terhadap aliran sungai dan karakteristik aliran permukaan DAS. Perubahan penutupan lahan akan mempengaruhi kapasitas infiltrasi tanah dan perubahan penggunaan lahan yang merubah sifat atau ciri vegetasi dapat memberikan dampak penting waktu dan volume aliran. Perubahan penggunaan lahan dapat meningkatkan atau menurunkan volume aliran permukaan serta laju maksimum dan waktu aliran suatu DAS. Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dengan pengelolaan vegetasi atau tata guna lahan adalah agar DAS secara keseluruhan dapat berperan atau memberikan manfaat sebesar-besarnya secara lestari bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup serta kesejahteraannya, sehinggaa selain dapat menampung perkembangan dan dinamika kegiatan ekonomi masyarakat setempat maka pengelolaan tersebut diharapkan dapat mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi Dahuri et al., 1996 dalam Lokollo, 2002. Kegiatan tata guna lahan yang bersifat merubah tipe atau jenis penutupan lahan dalam suatu DAS seringkali dapat memperbesar atau memperkecil hasil air, perubahan dari suatu jenis vegetasi ke jenis vegetasi lainnya adalah umum dalam pengelolaan sumberdaya alam. Penebangan hutan, perladangan berpindah, atau perubahan tata guna lahan hutan menjadi areal pertanian, padang rumput atau pemukiman adalah contoh yang sering dijumpai di daerah-daerah yang sedang tumbuh. Terjadinya perubahan tata guna lahan dan jenis vegetasi tersebut dalam sekala besar dan bersifat permanen akan mempengaruhi besar kecilnya air pada sistem hidrologi Lokollo, 2002 Menurut Mahmudi 2002, perubahan atau perkembangan pola penggunaan lahan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami antara lain tanah, air, iklim, pola musim dan land form , erosi dan kemiringan lahan. Faktor manusia berpengaruh lebih dominan dibanding faktor alami dan dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan pengaruh luar seperti kebijakan nasional dan internasional. Sudadi et al . 1991 dalam Taufik 2003 menyatakan bahwa pengaruh penggunaan lahan terhadap aliran sungai utama erat kaitannya dengan fungsi Vegetasi sebagai penutup lahan dan sumber bahan organik yang dapat meningkatkan kapasitas infiltrasi. Disamping itu, secara fisik vegetasi akan menahan aliran permukaan dan meningkatkan surface detention dan depression storage simpangan permukaan sehingga menurunkan besar aliran sungai. Menurut Puspaningrum 1997 dalam Umiyati 2002, perubahan lahan menjadi daerah pemukiman cenderung mengakibatkan dampak negatif, khususnya bila ditinjau dari laju erosi. Pada lahan terbuka terjadinya erosi tanah akan semakin tinggi, karena permukaan tanah yang tidak terlindung akan mengakibatkan air hujan yang jatuh ke tanah akan menggerus permukaan tanah lalu membawa hasil gerusan ke dalam badan perairan sehingga mutu perairan berubah. Sutamihardja 1978 dalam Taufik 2003 mengemukakan bahwa kegiatan pertanian secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas perairan yang diakibatkan oleh penggunaan bermacam-macam pupuk buatan dan pestisida. Penggunaan pupuk yang mengandung unsur N dan P akan dapat menyuburkan perairan dan dapat mendorong pertumbuhan ganggang dan tumbuhan akuatik lainnya. Keberadaan hutan pada suatu DAS dapat mengurangi terjadinya erosi dan sedimentasi, sehingga dapat menghasilkan kualitas air yang tinggi. Luasan hutan dan perlakuan yang dilakukan dalam pengelolaannya, secara langsung akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas air yang dihasilkan Manan, 1992.

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian