erat dengan meningkatnya kandungan padatan tersuspensi dari stasiun I sampai stasiun III seperti terlihat pada Gambar 6.
Fluktuasi DO rata-rata per stasiun
7.99 7.61
7.54 7.30
7.40 7.50
7.60 7.70
7.80 7.90
8.00 8.10
stasiun I stasiun II
Stasiun III
stasiun pengamatan DO
m g
l
Gambar 12. Fluktuasi DO rata-rata per stasiun.
c. BOD
Biochemical Oxygen Demand BOD menunjukkan jumlah oksigen
terlarut yang dibutuhkan organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi yang
ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi Fardiaz,
1992. Air yang hampir murni mempunyai BOD kira-kira 1 ppm, dan air yang mempunyai nilai BOD 3 ppm masih dianggap cukup murni, tetapi kemurnian
air diragukan jika nilai BOD-nya mencapai 5 ppm fardiaz, 1992. Analisis terhadap nilai BOD
pada penelitian ini hanya dilakukan pada empat tahun pengukuran, tahun 2001 tidak dilakukan pengukuran
terhadap nilai BOD
.
Berdasarkan hasil pengukuran pada tiga stasiun pengukuran seperti terlihat pada Gambar 13 tampak bahwa nilai rata-rata
BOD pada tahun 1999-2000 mengalami penurunan sebesar 2,64 mgl yaitu
dari 8,12 mgl menjadi 5,48 mgl. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2002 dan 2003 terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Peningkatan nilai BOD
dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 sebesar 36,66 mgl yaitu dari 5,48 mgl
menjadi 42,14 mgl dan pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2003 terjadi peningkatan sebesar 171,09 mgl yaitu dari 42,14 menjadi 213,23 mgl .
Dilihat dari nilai BOD tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 menunjukkan
kecenderungan terjadinya peningkatan, hal ini mengindikasikan semakin meningkatnya kandungan bahan-bahan organik yang membutuhkan oksigen
dalam proses dekomposisinya. Peningkatan jumlah bahan organik ini dapat diketahui dari besarnya peningkatan kandungan padatan tersuspensi dari tahun
1999 sampai dengan tahun 2003 seperti terlihat pada Tabel 5. Adanya peningkatan penggunaan lahan untuk pemukiman, meningkatnya luas tanah
kosong dan semakin menurunnya luas hutan serta vegetasi campuran seperti terlihat pada Tabel 13 memungkinkan untuk meningkatkan laju erosi dan
masuknya bahan-bahan yang membutuhkan oksigen dalam proses dekomposisi
nya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 kondisi air
Sungai Cisadane menurut nilai BOD pada tahun 1999 tergolong pada kelas IV, tahun 2000 tergolong kelas III, sedangkan pada tahun 2002 dan 2003
kondisi BOD pada perairan ini telah melampaui baku mutu air. Nilai BOD
tahun 2002 dan 2003 mengindikasikan bahwa perairan ini mengalami pencemaran berat.
Fluktuasi BOD rata-rata per tahun
8.12 5.48
42.14 213.23
50 100
150 200
250
1999 2000
2002 2003
Tahun BO
D m
g l
Gambar 13. Fluktuasi BOD rata-rata per tahun. Berdasarkan pengukuran pada setiap stasiun pengukuran seperti
terlihat pada Tabel 9 tampak bahwa nilai BOD menunjukkan kecenderungan
naik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 nilai BOD pada
stasiun III tahun 1999 telah menunjukkan terjadinya pencemaran berat yang mana pada stasiun ini kandungan BOD
telah melampaui batas maksimal yang diperkenankan dalam kisaran baku mutu tersebut. Untuk stasiun I dan II pada
tahun ini kondisi air sungai Cisadane berada dalam kelas mutu II. Pada tahun 2000 kualitas air sungai cisadane berdasarkan kandungan BOD
berada dalam kelas II dan III. Untuk tahun 2002 dan 2003 kondisi air sungai Cisadane ini
menunjukkan terjadinya pencemaran berat dimana nilai kandungan BOD berada di luar rentang kelas mutu air.
Tabel 9. Fluktuasi rata-rata BOD per stasiun untuk setiap tahun pengukuran
Waktu Pengukuran Lokasi
Satuan 1999
2000 2002
2003
Stasiun II mgl
5,43 5,03
40,42 195,89
Stasiun III mgl
5,98 5,17
65,14 189,32
Stasiun IV mgl
15,36 6,23
20,85 254,49
Jika dilihat dari nilai BOD rata-rata per stasiun seperti terlihat pada
Gambar 14 tampak terjadi peningkatan nilai BOD dari stasiun I sampai stasiun III, hal ini mengindikasikan semakin meningkatnya jumlah bahan organik
yang harus diuraikan baik secara biologis maupun secara kimiawi. Peningkatan kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan
meningkatnya kandungan padatan tersuspensi perstaisun pengukuran seperti terlihat pada Gambar 6.
Fluktuasi BOD rata-rata per stasiun
61.69 66.40
74.23
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
stasiun I stasiun II
Stasiun III
stasiun pengamatan BO
D m
g l
Gambar 14. Fluktuasi BOD rata-rata per stasiun.
e. Nitrat