Total coli 1. Parameter Fisika a.

Fluktuasi nitrat rata-rata per stasiun 8.84 9.44 8.60 8.00 8.20 8.40 8.60 8.80 9.00 9.20 9.40 9.60 stasiun I stasiun II Stasiun III stasiun pengamatan Ni tr a t m g l Gambar 16. Fluktuasi nitrat rata-rata per stasiun.

3. Parameter Mikrobiologi

a. Total coli

Bakteri fecal coli sangat erat kaitannya dengan tinja manusia dan hewan, karena bakteri ini hidup dan berkembang biak secara baik pada media ini Fardiaz, 1989 dalam Nugroho, 2003. Berdasarkan hasil pengukuran pada kandungan total coli rata-rata pada tiga stasiun pengukuran untuk setiap tahunnya seperti terlihat pada Gambar 17 dapat diketahui bahwa kandungan total coli rata-rata setiap tahunya mengalami fluktuasi. Kandungan total coli tertinggi terjadi pada tahun 2001 yaitu 1541 MPN100 ml, sedangkan kandungan total coli terendah terjadi pada tahuan 1999 yaitu 586 MPN100 ml. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 kandungan total coli rata-rata pada tiga stasiun pengukuran untuk setiap tahunya masih berada dalam kisaran baku mutu air. Tahun 2000, 2001 dan 2003 kandungan tota coli berada pada kelas II sementara itu tahun 1999 dan 2002 kondisi air tersebut berdasarkan kandungan total coli berada pada kelas I. Fluktuasi total coli rata-rata per tahun 586 1083 1541 957 1433 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 1999 2000 2001 2002 2003 Tahun T o ta l C o li M P N 1 m l Gambar 17. Fluktuasi total coli rata-rata per tahun. Kandungan total coli untuk setiap stasiun pengukuran mengalami fluktuasi dari tahun ketahun begitu juga dengan kondisi per stasiunnnya. Seperti terlihat pada Tabel 11 tidak adanya kecenderungan peningkatan kandungan total coli dari tahun ke-tahun. Kandungan total coli rata-rata terendah terjadi pada tahun 1999 yaitu 155 MPN100 ml, sedangkan kandungan rata-rata total coli tertinggi terjadi pada tahun 2001 yaitu 1.927 MPN100 ml. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 kandungan total coli pada air Sungai Cisadane untuk setiap stasiunnya berada dalam kelas mutu I, tahun 2000 air sungai ini berada pada kelas II untuk stasiun I dan III dan kelas I untuk stasiun II, pada tahun 2001 sampai tahun 2003 kondisi air Sungai Cisadane berdasarkan kandungan total coli berada dalam kelas I untuk stasiun I dan kelas II untuk stasiun II dan III. Tabel 11. Fluktuasi rata-rata total coli per stasiun untuk setiap tahun pengukuran Tahun Pengukuran Lokasi Satuan 1999 2000 2001 2002 2003 Stasiun II MPN100 ml 154,8 1430 960 160 923,333 Stasiun III MPN100 ml 802,13 571,5 1926,67 1260 1481,67 Stasiun IV MPN100 ml 801,47 1246,5 1736,67 1450 1895 Sedangkan jika diamati dari kandungan total coli rata-rata per stasiun pengukuran seperti terlihat pada Gambar 18 tampak bahwa terjadi peningkatan kandungan total coli dari hulu ke stasiun yang lebih hilir. Hal ini kemungkinan disebabkan akumulasi masuknnya bakteri coli melalui perantara kotoran manusia dan hewan. Fluktuasi total coli rata-rata per stasiun 726 1208 1426 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 stasiun I stasiun II Stasiun III stasiun pengamatan T o tal C o li M P N 100 m l Gambar 18. Fluktuasi total coli rata-rata per stasiun.

B. Status Kualitas Air

Berdasarkan perhitungan nilai indeks kualitas air Sungai Cisadane rata-rata per tahun seperti terlihat pada Gambar 19 tampak bahwa dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 kualitas air sungai cisadane berada dalam kategori baik dan sedang. Tahun 1999 kualitas air Sungai Cisadane yang melintasi Kabupaten Bogor termasuk dalam kategori baik, tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 kualitas air sungai ini masuk dalam kategori sedang. Namun jika dilihat perubahan nilai kualitas air per tahunnya tampak bahwa kualitas air sungai Cisadane dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 mengalami penurunan. Penurunan kualitas air ini mengindikasikan semakin meningkatnya beban pencemar yang masuk ke aliran Sungai Cisadane. Penggunaan lahan di DAS cisadane adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan kualitas air sungai ini. Meningkatnya luas pemukiman dan tanah kosong serta menurunnya luas hutan dan vegetasi campuran mendorong semakin meningkatnya sumber pencemar. Nilai IMKA 1999-2003 55.52 57.66 59.07 70.44 74.12 0.00 10.00

20.00 30.00

40.00 50.00

60.00 70.00

80.00 1999 2000 2001 2002 2003 Tahun N ila i IM K A Gambar 19. Kualitas air dari tahun 1999 sampai tahun 2003. Jika dilihat per stasiun pengukuran seperti tampak pada Gambar 20 kualitas air sungai pada setiap stasiun ini menunjukkan kecenderungan menurun untuk setiap tahun pengukuran. Nilai kualitas air terendah terjadi pada tahun 2002 pada stasiun II sedangkan nilai kualitas air tertinggi terjadi pada tahun 1999 pada stasiun II. Kecenderungan menurunnya kualitas air di setiap stasiun ini mengindikasikan semakin besarnya bahan pencemar yang masuk ke tiap stasiun. Selain itu penurunan kualitas air ini juga mengindikasikan adanya perubahan lahan di sekitar stasiun ataupun di hulu stasiun ke peruntukan yang