II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sungai dan Daerah Aliran Sungai
Sungai adalah aliran air dari mata air di hulu bagian atas yang biasanya mencari jalan ke arah hilir yang lebih rendah untuk akhirnya bermuara ke laut
Rustamadji 1994 diacu dalam Imany 2001. Daerah aliran sungai DAS merupakan suatu wilayah yang menampung air hujan kemudian mengalirkannya
melalui anak-anak sungai dan sungai utamanya untuk kemudian diteruskan ke laut. Antara DAS yang satu dengan lainnya dibatasi oleh pemisah topografi
berupa punggung-pungung bukit dan puncak-puncak gunung Ginting, 1993. Sedangkan Sub-DAS adalah bagian dari DAS, air hujan diterima dan dialirkan
melalui anak sungai ke sungai utama. Sebuah DAS atau Sub-DAS merupakan unit alam berupa kawasan yang
dibatasi oleh pemisah topografi yang menampung, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara ke danau atau
lautan. Pemisah topografi ini berupa punggung-punggung bukit. Di bawah tanah juga terdapat pemisah bawah tanah berupa batuan. Sebuah DAS merupakan
kumpulan dari banyak sub DAS yang lebih kecil Manan, 1998. Sebuah sungai yang bermula dari mata air hingga bermuara kelaut
merupakan kesatuan organik yang tidak dapat dipisahkan. Setiap campur tangan dan tindakan manusia di bagian tertentu akan mempengaruhi bagian sungai
lainnya. Jadi sebuah DAS atau Sub DAS dapat dipandang sebagai sebuah ekosistem dimana terdapat masukan berupa curah hujan dan keluaran berupa
aliran sungai.
B. Kualitas Air
Kualitas air merupakan sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa
parameter kualitas air yang meliputi parameter fisika seperti suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya; parameter kimia yang mencakup pH, oksigen
terlarut, BOD, kadar logam-logam dan lain-lain; parameter mikrobiologi meliputi keberadaan plankton, bakteri dan sebagainya Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 20 Tahun 1990, dalam Adrian 2003. Beberapa parameter fisika yang penting adalah suhu, kekeruhan, kecerahan dan turbiditas, muatan padatan
tersuspensi MPT, total padatan terlarut TDS, daya hantar listrik, bau dan warna. Sedangkan parameter kimia yang penting adalah pH, alkalinitas, salinitas,
oksigen terlarut, BOD Biochenical Oxygen Demand, COD Chemical Oxygen Demand
, CO
2
bebas, kandungan nitritn, nitrat dan amonia, kandungan fospat, kandungan bebagai jenis logam dan logam berat. Parameter biologis yang penting
meliputi bakteri Coliform total dan Coliform tinja Rushayati, 1999. Kulaitas air dipengaruhi oleh beberapa faktor alami seperti iklim,
musim, mineralogi dan vegetasi, serta kegiatan manusia. Bilamana air alam oleh kegiatan manusia sedemikian rupa sehingga tidak memenuhi syarat untuk
penggunaan khusus, maka dikatakan air tersebut mengalami pencemaran Manan 1976, dalam Simorangkir 1984.
C. Kriteria dan Baku Mutu Air
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya di dalam air Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2001. Baku mutu air ditetapkan pemerintah berdasarkan peraturan
perundang-undangan dengan mencantumkan pembatasan konsentrasi dari berbagai parameter kualitas air. Baku mutu air berlaku untuk lingkungan perairan
suatu badan air, sedangkan baku mutu limbah berlaku untuk limbah cair yang masuk ke perairan Widiastuty 2001.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2001 air diklasifikasikan ke dalam empat kelas, yaitu :
Kelas Satu : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut Kelas Dua : Air
yang Peruntukannya
dapat digunakan
untuk prasaranasarana rekreasi air, pembudayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Kelas tiga : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk membudayakan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
untuk keperluan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas empat
: Air yang peruntukannya dapat digunaka untuk mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama.
D. Parameter Kualitas Air D. 1. Parameter Fisika