III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Cisadane bagian hulu dan tengah yang melintasi Kabupaten Bogor dan dilakukan pada bulan Desember 2004
sampai dengan April 2005.
B. Cara Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengkaji data sekunder yang terdiri dari : a Kualitas air fisika, kimia dan biologi Sungai
Cisadane yang melintasi Kabupaten Bogor, dan b penggunaan lahan DAS Cisadane daerah Kabupaten Bogor.
Parameter kualitas air yang dianalisis dalam penelitian ini sebanyak sembilan parameter. Ke-sembilan perameter tersebut adalah suhu air, kekeruhan,
kandungan padatan tersuspensi, kandungan padatan terlarut, pH, oksigen terlarut, nitrat, biochemical oxygen demand BOD, dan total coli.
C. Pengolahan Data C. 1. Analisis Nilai Kualitas Air
Analisis kualitas air tahun 1999-2003 dilakukan dengan cara membandingkan nilai dari masing-masing parameter untuk setiap lokasi
pengambilan sampel pada tahun pengukuran dengan baku mutu air sungai yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 untuk air kelas I
sampai kelas IV, kemudian dievaluasi kualitas air Sungai Cisadane dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 untuk setiap lokasi.
Tahapan analisis data adalah sebagai berikut : a. Mencari nilai rata-rata dari masing-masing parameter pada setiap lokasi
pengambilan sampel untuk setiap waktu pengukuran dengan rumus : Keterangan :
Q : rata-rata pengukuran N : jumlah data pengukuran
Xi : data pengukuran ke-i i = 1, 2, 3,..., N 1982
Walpole,
∑
=
i n
N Xi
Q
b. Menyajikan nilai setiap parameter dalam bentuk grafik untuk setiap tahun, yaitu dengan menghubungkan nilai parameter ke- i dari titik-titik lokasi
pengambilan sampel untuk setiap tahun pengukuran. Sehingga akan terlihat kecenderungan perubahan yang terjadi untuk setiap parameter dari tahun 1999
hingga tahun 2003 bila dibandingkan dengan baku mutu. Analisis
kualitas air
menggunakan Indeks Kualitas Air berdasarkan
metode National Sanitation Foundation Water Quality Index NSF WQI, untuk mengetahui tingkat mutu kualitas perairan setiap titik lokasi pengukuran mulai
1999 - 2003. Parameter yang digunakan dalam analisa data menggunakan IKA- NSF WQI adalah suhu air, kekeruhan, kandungan padatan tersuspensi, kandungan
padatan terlarut, pH, oksigen terlarut, biochemical oxygen demand BOD, nitrat dan fecal coli.
Tahapan analisis data : a. Menentukan bobot W untuk masing-masing parameter dan nilai sub indeks
I untuk tiap parameter dengan membaca kurva fungsi sub indeks IKA-NSF WQI.
Tabel 1. Bobot Parameter Dalam Perhitungan IKA-NSF WQI Ott, 1978 diacu dalam Nugroho, 2003
No parameter
Bobot parameter ke-i Wi
Bobot parameter ke-i Wi modifikasi
satuan 1 Oksigen
terlarut 0.17
0,19 saturasi
2 pH 0.12
0,13 -
3 BOD 0.10
0,11 Mgl
4 Nitrat 0.10
0,11 Mgl
5 Phospat 0.10
Mgl 6
Suhu deviasi 0.10
0,11 °C
7 Kekeruhan 0.08
0,09 NTU
8 Padatan total
0.08 0,09
Mgl 9
Fecal coli 0.15
0,17 MPN100 ml
total 1.00
1,00
Keterangan : = Kekeruhan digunakan dengan asumsi satuan Nephelometric Turbidity Unit NTU
satara dengan Jacson Turbidity JTU karena semakin keruh suatu perairan maka nilai kekeruhannya baik dalam satuan NTU maupun JTU akan semakin besar.
b. Menghitung nilai Indeks Kualitas Air dengan menggunakan rumus Brown et al. In Ott, 1978
Keterangan : i
: 1 sampai dengan n n
: Jumlah parameter Wi
b
: Bobot parameter ke-i yang dimodifikasi dari bobot yang telah ditetapkan dalam Ott, 1978
Li : Nilai sub indeks parameter ke-i dengan menggunakan kurva sub indeks yang ditetapkan oleh IKA-NSF, WQI Ott, 1978
c. Keadaan umum perairan dapat diketahui dengan membandingkan nilai indeks kualitas air yang diperoleh dengan kriteria kualitas air untuk setiap lokasi
untuk setiap tahun. d. Kemudian dilakukan penyajian data dalam bentuk garafik yaitu dengan
menghubungkan nilai IKA-NSF WQI hasil perhitungan dari titik-titik lokasi pengukuran untuk setiap tahun. Sehingga akan terlihat secara umum
perubahan tingkat mutu kualitas air yang terjadi selama tahun 1999-2003. Tabel 2. Kisaran Nilai Indeks Total IKA-NSF WQI
Indeks Kualitas Lingkungan Tingkat Kualitas Lingkunagn
0-25 Sangat Buruk
26-50 Buruk 51-70 Sedang
71-90 Baik 91-100 Sangat
Baik
Sumber Ott, 1978 diacu dalam Nugroho, 2003
∑
= −
i n
b
Li Wi
WQI NSF
IKA .
,
C. 2. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan