16
tersusun dari tingkat rendah sampai tinggi dan tingkat kinerja rata-rata dari seluruh kelompok di dalam kelas tersebut kurang lebih sama.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut.
1 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap peserta didik dalam setiap kelompok diberi nomor.
2 Guru memberikan tugas. Kemudian masing-masing kelompok mengerjakannya.
3 Setiap kelompok mendiskusikan jawabannya dan memastikan setiap anggota kelompoknya dapat memahami konsep materi dan dapat
mengerjakan tugasnya. 4 Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dari salah satu kelompok.
Peserta didik yang nomornya dipanggil oleh guru, melaporkanmempresentasikan jawaban yang telah didiskusikan oleh
kelompoknya.
2.1.5 Lembar Kerja Siswa LKS
LKS adalah media cetak berupa lembaran kertas yang berisi informasi maupun soal-soal pertanyaan-pertanyan yang harus dijawab peserta didik
Hidayah Sugiarto, 2007:8. LKS di sini merupakan alat bantu bagi peserta didik untuk mencapai suatu kesimpulan.
Tujuan penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika antara lain sebagai berikut.
17
1 Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
2 Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.
3 Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.
2.1.6 Model Pembelajaran Konvensional Ekspositori
Menurut Suyitno 2004:3 pembelajaran pembelajaran ekspositori adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada peserta didik di dalam kelas
dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya-jawab. Peserta didik tidak hanya mendengar dan membuat catatan.
Guru bersama peserta didik berlatih menyelesaikan soal latihan dan peserta didik bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik
secara individual atau klasikal. Peserta didik mengerjakan latihan sendiri atau dapat bertanya temannya, atau disuruh guru untuk mengerjakan di papan tulis.
Walaupun dalam kegiatan pembelajaran terpusatnya masih kepada guru, tetapi dominasi guru sudah banyak berkurang.
Pembelajaran ekspositori memiliki kelebihan, yaitu: murah, tidak memerlukan banyak waktu, guru dapat menyajikan materi dengan cara diulang-
ulang. Sedangkan kelemahan pembelajaran ekspositori antara lain: perbedaan individu kurang mendapat perhatian, peserta didik menjadi pasif, dan
pengembangan potensi anak tidak dapat dilaksanakan secara maksimal Suherman, 2003:203.
18
2.1.7 Hasil Belajar
Menurut Anni 2004:4 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-
aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh
pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumskan dalam tujuan pembelajaran.
2.1.8 Tinjauan Materi Segiempat