29
3.5.3 Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Tes
Setelah perangkat tes tersusun, kemudian instrumen tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada kelas lain yaitu kelas VII C MTs Tarbiyatul
Mubtadiin Wilalung sebelum diberikan kepada kelas objek penelitian. Instrmen tes dilakukan dengan tujuan untuk menentukan butir-butir soal yang memenuhi
kualifikasi soal yang layak.
3.6 Analisis Instrumen Penelitian
Setelah diadakan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba instrumen butir demi butir untuk diteliti kualitasnya.
Adapun hal-hal yang dianalisis dari uji coba instrumen adalah
3.6.1 Validitas
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment
yang dikemukakan oleh Pearson. Karena soal-soal yang diujucobakan adalah uraian, maka validitas soal dihitung dengan rumus korelasi
product moment.
Rumus korelasi product moment adalah: r
XY
=
{ }
{ }
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
,
dimana r
xy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y Arikunto, 2002: 72.
30
x = skor tiap butir soal
y = skor total yang benar dari tiap subjek
N = jumlah subjek.
Hasil perhitungan
xy
r
dibandingkan dengan tabel kritis r product moment dengan taraf signifikan 5. Jika
kritis xy
r r
, maka item yang diuji tersebut dianggap valid Arikunto, 2002:72.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka diperoleh soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10. Adapun
yang tidak valid yaitu soal 4. Untuk contoh hasil perhitungan validitasnya terdapat pada lampiran 12.
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Tetapi jika hasilnya berubah-ubah maka dapat dikatakan tidak berarti. Sehingga pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan
masalah ketetapan hasil tes. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal tes
bentuk uraian adalah rumus alpha, yaitu: r
11
= ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
−
∑
2 2
1 1
t i
n n
σ σ
,
dimana r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan Arikunto, 2002: 109.
31
∑
2 i
σ = jumlah varians skor tiap-tiap butir
2 t
σ = varians total n
= banyaknya butir. Rumus varians butir soal, yaitu
n n
2 2
∑ ∑
− =
χ χ
σ ,
dengan
∑
χ
= jumlah butir soal
2
χ
∑
= jumlah kuadrat butir soal n
= banyak butir. Rumus varians total, yaitu
n n
t
∑ ∑
Υ −
Υ =
2 2
2
σ ,
dimana
∑
Υ
= jumlah skor soal
2
∑
Υ = jumlah kuadrat skor soal
n = banyak
butir. Harga yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment
dengan taraf signifikan 5. Jika harga r hitung r tabel maka item soal yang diuji bersifat valid Arikunto,2002: 97.
32
Soal uji coba yang diberikan sebanyak 10 butir. Dari perhitungan analisis reliabilitas soal uraian diperoleh r11 = 1,003. Dengan
α = 5 dan n = 10 diperoleh rtabel = 0,361. Karena r11 r tabel maka dapat disimpulkan bahwa soal
uji coba tersebut reliabel. Perhitungan analisis uji coba reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 15.
3.6.3 Tingkat Kesukaran Butir