Penjelasan Bagan Kerangka Berfikir

54 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara untuk memecahkan masalah ataupun sebagai cara pengembangan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang sistematis dan logis. Metode penelitian digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian untuk memperoleh informasi serta penjelasan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Yuridis- Sosiologis. Yuridis yaitu memandang hukum sebagai norma-norma tertulis yang terdapat dipertaturan perundang-undangan sedangkan Sosiologis dilihat dari fakta-fakta sosial yang terjadi dilapangan. Penelitian hukum Yuridis Sosiologis sosio-legal approach yaitu penelitian hukum dipelajari dan diteliti sebagai studi law in action karena mempelajari dan meneliti hubungan timbal balik antara hukum dan lembaga-lembaga sosial yang lain studi hukum law in action merupakan studi sosial non doktrinal dan bersifat empirisRonny,1988:34. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang cenderung menggunakan analisis dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamatidan menekankan pada fenomena-fenomena objektif yang dikaji secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena-fenomena yang ada terkait dengan rekrutmen calon hakim agung di DPR RI serta berbagai permasalahan yang ada. Penelitian ini dilengkapi dengan melakukan survai untuk mengumpulkan informasi terkait dengan pendapat- pendapat ahli dan penyelenggaraan rekrutmen calon hakim agung di DPR RI. Menurut P rof Abdulkadir Muhammad “penelitian hukum empiris menggunakan studi kasus hukum empiris berupa perilaku hukum masyarakat ”. Pokok kajiannya adalah hukum yang dikonsepkan sebagai perilaku nyata actual behaviour sebagai gejala sosial yang sifatnya tidak tertulis yang dialami setiap orang dalam hubungan hidup bermasyarakat. Sumber data penelitian hukum empiris tidak bertolak pada hukum positif tertulis, melainkan hasil observasi di lokasi penelitian.

3. 1 Dasar Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Moleong dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif 2007: 6 mendefinisikan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,persepsi,motivasi,tindakan,dan lain-lain secara holistik. Dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan menurut Sugiono 2008 : 1 penelitian kualitatif adalah Penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh peneliti dalam memperoleh kelengkapan data adalah dengan cara wawancara dengan cara terstruktur untuk mendapatkan informasi dari narasumber berdasarkan jawaban atas pertanyaan yang ada dalam instrumen wawancara, observasi dilapangan untuk mengamati mekanisme rekrutmen hakim agung di Komisi III DPR RI serta proses seleksi hakim agung yang dilakukan oleh Komisi Yudisial dan membandingkan dengan data-data tertulis yang ada di dalam buku dan peraturan perundang- undangan. Dari hasil observasi dilapangan dan wawancara dengan narasumber tersebut peneliti dapat mengetahui proses rekrutmen yang dilakukan oleh Komisi Yudisial dalam seleksi calon hakim agung sampai dengan mengusulkan nama-nama calon hakim agung yang lolos seleksi kepada Komisi III DPR RI dengan mempresentasikan profil calon hakim agung tersebut sebelum dilakukan fit and propertest oleh Komisi III DPR RI. Dalam penyelenggaraan fit and propertest calon hakim agung di DPR RI juga menambah pengetahuan peneliti tentang dasar-dasar yang menjadi pertimbangan dalam memberikan persetujuan atau tidak memberi persetujuan terhadap calon-calon hakim agung yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dilihat dari pemaparan makalah dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikain oleh tiap-tiap fraksi di Komisi III DPR RI kepada calon hakim agung. Selain itu, peneliti juga mencari sumber dari pendapar para pakar hukum tentang rekrutmen hakim agung di Komisi III DPR RI . Dengan dasar tersebut maka penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan tentang pelaksanaan Kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam Rekrutmen Hakim Agung sebelum dan sesudah ada Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27PUU-XI2013.

3. 2 Metode Pendekatan

“Metode yang digunakan adalah metode pendekatan sosiologis, hukum dikonsepkan sebagai pranata sosial yang secara riil di kaitkan dengan variabel- variabel sosial”. Amiruddin dan zainal Asikin, 2006 : 133. Yuridis-sosiologis adalah suatu metode pendekatan yang tidak hanya ditinjau dari kaidah hukum saja tetapi juga meninjau keadaan yang timbul dan terjadi dalam pelaksanaannya. Dalam penelitian ini menggunakan dasar hukum diantaranya : 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 3. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2011 tentang perubahan Undang- Undang Nomor 22 tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. 4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 5. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan perwakilan Rakyat Daerah. 6. Peraturan Komisi Yudisial Nomor 6 Tahun 2013 tentang pedoman penentuan kelayakan calon hakim agung. 7. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27PUU-XI2013. Terkait dengan pendekatan sosiologis peneliti sudah melakukan wawancara dengan tenaga ahli Komisi III DPR RI Bapak Dr.Agus Budianto, SH,MH dan Ketua Bagian Sekretariat Jenderal Komisi III DPR RI Ibu Dra. Tri Budi Utami,MS.i selain itu peneliti juga melakukan wawancara bersama staf bagian rekrutmen hakim agung Komisi Yudisial Bapak Tabah Sulistyo, SH dan Ibu Lina Maryani, SH selain itu peneliti telah melakukan observasi dalam penyelenggaraan rekrutmen hakim agung di Komisi III DPR RI pada tanggal 15 dan 18 September 2014 Untuk memperoleh informasi tentang bagaimana pelaksanaan kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rekrutmen hakim agung sebelum dan sesudah ada keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27PUU-XI2013.

3. 3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana bentuk pelaksanaan kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rekrutmen hakim agung sebelum dan sesudah ada Keputusan Mahkamah