Wawancara Interview Observasi 6 Alat dan Teknik Pengumpulan Data

dengan data studi pustaka, sehingga kebenaran dari data yang diperoleh dapat dipercaya dan meyakinkan. Peneliti akan memasukan data yang diperoleh dari tempat yang diteliti dan membandingkan dengan ketentuan-ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk lebih jelasnya peneliti membuat bagan alur tentang penggunaan triangulasi data sebagai berikut. Bagan 3.1 : Triangulasi Moleong, 2000:178

3. 8 Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan data, maka diadakan suatu analisis data untuk mengolah data yang ada. “Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”. Moleong,2006:103 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan setelah kegiatan pengumpulan data. Moleong,2000:180 DATA Data Penemuan hasil penelitian Data hasil wawancara Sumber data dokumen 1 Pengumpulan Data Kegiatan mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil wawancara dilapangan, 2 Reduksi Data Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan yang tertulis dilapangan, 3 Penyajian Data Sajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, 4 Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penulisan berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penulisan sebuah penelitian. Tiga alur kegiatan analisis reduksi data, penarikan kesimpulan atau verifikasi dan kegiatan pengumpulan data merupakan proses siklus dan interaktif, yang alur kegiatannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Bagan 3.2 : Komponen-komponen dan alur analisis data kualitatif interaktif. Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, 1992:120 Pengumpulan data Reduksi data Penyajian data Penarikan Kesimpulan 67 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kewenangan Komisi Yudisial Dan DPR RI Dalam

Rekrutmen Hakim Agung Mekanisme pengangkatan calon hakim agung sesuai dengan Pasal 24A a yat 3 UUD 1945 disebutkan bahwa “Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapat persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden”. Ketentuan tersebut telah menjelaskan tiga lembaga Negara terkait dengan rekrutmen calon hakim agung. Keterlibatan tiga lembaga Negara tersebut bertujuan untuk mewujudkan check and balance terhadap pelaksanaan independensi kekuasaan kehakiman dan cabang-cabang kekuasaan lainnya dan yang paling menentukan baik atau tidaknya hakim agung yang didapatkan adalah proses penyelenggaraan seleksi yang dilakukan oleh Komisi Yudisial sampai pada diusulkannya calon hakim agung tersebut kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan. Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung. Hal ini tertuang dalam Pasal 24B ayat 1 UUD 1945 bahwa “Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan