Data Primer 5 Sumber Data

3. 6 Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer yang diperoleh melalui metode pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

3.6.1 Wawancara Interview

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai interviewee yang memberi jawaban atas pertanyaan itu Moleong 2002:135. Data yang diperoleh oleh peneliti dari teknik wawancara adalah jawab-jawaban dari narasumber atas pertanyaan yang dibuat dalam instrumen wawancara. Wawancara dilakukan secara terstruktur, sistematis, telah terencana, dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh informasi dari informan yang bersedia untuk di wawancarai yang berasal dari Komisi III DPR RI yaitu Bapak Dr. Agus Budianto, SH,MH sebagai tenaga ahli Komisi III DPR RI dan Ibu Dra. Tri Budi Utami, MS.i sebagai Ketua Bagian Sekretariat Jenderal Komisi III DPR RI serta informan dari Komisi Yudisial bagian rekrutmen hakim agung yaitu Bapak Tabah Sulistyo, SH dan Ibu Lina Maryani, SH.

3.6.2 Observasi

Berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dan informasi terkait rekrutmen calon hakim agung di DPR RI maka peneliti telah mengadakan observasi secara langsung untuk menyaksikan jalannya fit and propertest untuk memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh Komisi Yudisial yang dilakukan oleh Komisi III DPR RI di ruang rapat Komisi III DPR RI pada tanggal 15 dan 18 September 2014. Hasil observasi tersebut peneliti mendapatkan data berupa dokumentasi tentang mekanisme penyelenggaraan rekrutmen hakim agung di Komisi III DPR RI dimana terdapat 5 orang calon hakim agung yang diusulkan oleh Komisi Yudisial diantaranya adalah Dr.Amran Suaidi, SH.,MH,MM untuk kamar agama, Dr.Purwosusilo,SH.,MH untuk kamar agama, Sudrajad Dimiyati,SH.,MH untuk kamar perdata, Muslich Bambang Luqmono,SH.,M.Hum untuk kamar pidana, Is Sudaryono, SH.,MH untuk kamar TUN . Seluruh calon hakim agung tersebut membuat makalah dan memberikan pemaparan dari makalah yang dibuatnya di hadapan para anggota Komisi III DPR RI dengan durasi waktu 30 menit per-orang, kemudian setelah memberikan pemaparan makalahnya calon hakim agung diberikan pertanyaan- pertanyaan dari tiap-tiap anggota fraksi yang ada di Komisi III DPR RI masing-masing calon hakim agung diberikan waktu 120 menit untuk fit and propertest. Dalam pemberian persetujuan oleh Komisi III DPR RI calon hakim agung terpilih adalah mereka yang mendapatkan 50 + 1 suara dari anggota Komisi III DPR RI yang hadir dimana pemberian persetujuan tersebut dihadiri oleh 50 orang anggota Komisi III DPR RI. Dengan melalui mekanisme musyawarah antar fraksi yang dilaksanakan di ruang pimpinan oleh wakil dari tiap-tiap fraksi kemudian di rapatkan dalam sidang pleno dan harus melalui voting untuk menetapkan calon hakim agung yang disetujui oleh Komisi III DPR RI.

3.6.3 Dokumentasi

“Dokumen yaitu setiap bahan tertulis atau film” Moleong, 2000:216. Hal ini dimaksudkan untuk mempertajam metodologi, memperdalam kajian yang telah dilakukan oleh para peneliti lain. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis yang berupalaporan rekrutmen hakim agung di Komisi Yudisial, rekaman hasil wawancara, rekaman penyelenggaraan fit and propertest calon hakim agung di Komisi III DPR RI, rekaman video wawancara seputar rekrutmen hakim agung oleh pakar hukum di youtube, dokumentasi berupa foto-foto hasil penelitian.

3. 7 Teknik Pengabsahan Data

Menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. ” Ada 4 empat kriteria dalam pelaksanaan teknik pemeriksaan, kriteria yang digunakan ialah, drajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability ”.Moleong 2002:173-183. Penelitian ini peneliti menggunakan metode triangulasi peneliti melakukan perbandingan data yang diperoleh yaitu data-data primer di lapangan yang akan dibandingkan dengan data-data sekunder. Dengan demikian peneliti akan membandingkan antara data hasil observasi lapangan