BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari responden sebenarnya diolah dan hasil yang didapatkan akan dibahas pada bab ini, yang meliputi: airport railink service
kereta api bandara, dasar penetapan oleh PT.Railink, uji validitas dan reliabilitas, karakteristik responden, kemampuan membayar responden, kesediaan
membayar responden, hubungan antara kemampuan dan kesediaan membayar, dan rekomendasi tarif ideal.
4.1 Airport Railink Service Kereta Api Bandara
Perpindahan bandara Polonia ke Kuala Namu dilengkapi oleh sebuah layanan jasa kereta api bandara Airport Railink Service. Airport Railink
Service adalah jasa layanan kereta api bandara yang disediakan oleh pemerintah sebagai salah satu akses utama dalam mencapai bandara.
Dalam penyelenggaraan layanan kereta api bandara, melibatkan dua badan usaha milik negara BUMN yang bergerak di bidang perkeretaapian
dan bandara yaitu PT.Kereta Api Indonesia PT.KAI dan PT.Angkasa Pura II PT.AP II. Kerja sama antara kedua BUMN ini terbentuk dalam usaha
patungan dan berstatus sebagai perusahaan swasta yaitu PT.Railink. Status PT.Railink sebagai perusahaan swasta dikarenakan PT.Railink
merupakan anak perusahaan patungan dari 2 BUMN. PT.Railink tidak berstatus sebagai BUMN karena BUMN merupakan kepemilikan dari
kementerian.
Universitas Sumatera Utara
Penyertaan modal yang dilakukan antara PT. Angkasa Pura II PT.AP II dan PT. Kereta Api Indonesia PT.KAI adalah sebesar 60 oleh PT.KAI
dan 40 oleh PT.AP II. Hasil keuntungan akan dibagi kepada tiga pihak yaitu PT.AP II, PT.KAI dan PT.Railink. PT.KAI menyediakan jalur rel kereta
api dan stasiun di kota Medan; PT.AP II menyediakan tanah, lahan, dan stasiun di bandara Kuala Namu, dan PT.Railink menyediakan kereta api
bandara. Layanan jasa kereta api bandara Kuala Namu merupakan proyek kereta
api bandara pertama yang ada di Indonesia. Untuk pembangunan kereta api bandara di kota-kota lainnya juga akan dikelola oleh PT.Railink. PT.Railink
secara khusus dibentuk untuk mengelola kereta api bandara yang berada di seluruh Indonesia nantinya.
4.2 Dasar Penetapan Tarif oleh PT.Railink
PT.Railink menetapkan tarif kereta api bandara Kuala Namu sebesar Rp 80.000 penumpang berdasarkan survei yang dilakukan PT.Railink secara
internal yaitu survei yang ditinjau dari sisi biaya operasional. Kondisi break event point BEP berada pada nominal ± Rp 70.000 penumpang, dengan
asumsi setiap rute perjalanan kereta api bandara terisi 70 atau ±120 penumpangrute.
Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam penggunaan kereta api bandara, PT.Railink melakukan promosi harga dan bekerjasama dengan
beberapa maskapai penerbangan. Tarif promo berlaku sejak tanggal 14
Universitas Sumatera Utara
November 2013 seiring pergantian gerbong kereta api bandara baru yaitu kereta api Woojin.
Secara keseluruhan PT.Railink mengalami keuntungan akan tetapi jika hanya mengandalkan tiket penumpang PT.Railink masih mengalami kerugian
dan ditutupi dari sewa iklan. Target penumpang per hari adalah 4.200 penumpang, walaupun target belum tercapai PT.Railink tetap optimis karena
jumlah penumpang setiap bulan dapat dikatakan terus meningkat. Hal ini juga di dasari oleh kereta api bandara Kuala Namu merupakan satu-satunya kereta
api bandara di Medan.
Tabel 4.1 Jumlah Penumpang 25 Juli 2013 – 31 Maret 2014
Pada tabel 4.1 terlihat jumlah penumpang kereta api bandara Kuala
Namu pada periode 25 Juli 2013 – 31 Maret 2014 baik yang berasal dari stasiun kota Medan maupun stasiun bandara Kuala Namu. Pada bulan Juli
2013, data jumlah penumpang merupakan jumlah penumpang dalam 7 hari karena bandara mulai dipindahkan ke Kuala Namu pada tanggal 25 Juli 2013.
Total penumpang dalam 7 hari tersebut adalah 15.433 penumpang, dengan
Bulan City Railway Station
Airport Railway Station Total
Juli 2013 8.786
6.647 15.433
Agustus 2013 39.188
27.900 67.088
September 2013 26.365
19.757 46.122
Oktober 2013 23.322
16.458 39.780
November 2013 23.826
19.161 42.987
Desember 2013 32.346
27.204 59.550
Januari 2014 31.779
28.136 59.915
Februari 2014 32.149
25.895 58.044
Maret 2014 35.116
31.869 66.985
Sumber : wawancara dengan pihak PT.Railink
Universitas Sumatera Utara
8.786 penumpang dari stasiun kota Medan dan 6.647 penumpang dari stasiun bandara Kuala Namu.
Pada bulan Agustus 2013, total penumpang kereta api bandara mencapai 67.088 penumpang dengan perincian 39.188 penumpang dari
stasiun kota Medan dan 27.900 penumpang dari stasiun bandara Kuala Namu. Jumlah penumpang pada bulan ini sangat tinggi karena banyak penumpang
yang antusias menggunakan kereta api bandara untuk mengetahui seperti apa kereta api bandara dan Bandara Internasional Kuala Namu yang baru
didirikan. Pada bulan September 2013, total penumpang kereta api bandara
menurun ke 46.122 penumpang. 26.365 penumpang berasal dari stasiun kota Medan dan 19.757 penumpang berasal dari stasiun bandara Kuala Namu.
Pada bulan Oktober 2013, total penumpang kereta api bandara menurun lagi ke 39.780 penumpang. Dari stasiun kota Medan terdapat 23.322 penumpang
dan dari stasiun bandara Kuala Namu terdapat 16.458 penumpang. Sejak bulan November 2013, dengan adanya pergantian gerbong kereta
api bandara baru dan pemberlakuan tarif promosi, terjadi kenaikan total jumlah penumpang. Pada bulan November 2013, total jumlah penumpang
bertambah menjadi 42.987 penumpang, 23.826 penumpang berasal dari stasiun kota Medan dan 19.161 penumpang berasal dari stasiun bandara
Kuala Namu.
Universitas Sumatera Utara
Kenaikan total jumlah penumpang juga terjadi pada bulan Desember 2013 yaitu 59.550 dengan perincian 32.346 penumpang dari stasiun kota
Medan dan 27.204 penumpang dari stasiun bandara Kuala Namu. Bulan Januari 2014, total penumpang kereta api bandara adalah 59.915 penumpang.
Dari stasiun kota Medan 31.799 penumpang dan dari stasiun bandara Kuala Namu 28.136 penumpang.
Pada bulan Februari 2014, terjadi penurunan rata-rata penumpang sekitar 62 penumpanghari. Total jumlah penumpang pada bulan ini adalah
58.044 penumpang, dari stasiun kota Medan terdapat 32.149 penumpang dan dari stasiun bandara Kuala Namu terdapat 25.895 penumpang. Penurunan
jumlah penumpang ini berasal dari penurunan jumlah penumpang dari stasiun bandara Kuala Namu.
Pada bulan Maret 2014 terjadi kenaikan jumlah penumpang dari stasiun kota Medan sebesar 2.967 penumpang dan dari stasiun bandara Kuala Namu
sebesar 5.974 penumpang. Total jumlah penumpang menjadi 66.985 penumpang, dengan perincian 35.116 penumpang berasal dari stasiun kota
Medan dan 31.869 penumpang berasal dari stasiun bandara Kuala Namu. Walaupun pada periode 25 Juli 2013 – 31 Maret 2014 terdapat kenaikan
maupun penurunan penumpang, namun berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat jumlah penumpang tiap bulan lebih cenderung naik sejak bulan November
2013 baik yang berasal dari stasiun kota Medan City Railway Station maupun stasiun bandara Kuala Namu Airport Railway Station.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penumpang 25 Juli 2013 – 31 Maret 2014
Dengan tarif kereta api bandara sebesar Rp 80.000 penumpang, PT.Railink mengunggulkan layanan kereta api bandara pada ketepatan waktu,
kenyamanan, dan keamanan yang diberikan. Penetapan tarif juga didasarkan pada pertimbangan agar tidak mematikan saingan moda transportasi lainnya
dan target segmen pengguna kereta api bandara adalah masyarakat menengah keatas.
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas