2.4 Kerangka Konseptual
Dengan perpindahan bandara kota Medan dari bandara Polonia ke bandara Kuala Namu, pemerintah menyediakan layanan jasa kereta api bandara Airport
Railink Service untuk mempermudah akses masyarakat kota Medan ke bandara. Layanan jasa kereta api bandara dikelola oleh PT.Railink operator. Penetapan
tarif yang berlaku dilakukan oleh pihak operator dan tarif yang berlaku disarankan tidak melebihi kemampuan membayar pengguna. Oleh karena itu, dari sisi
pengguna perlu dianalisis kemampuan dan keinginan membayar pengguna agar dapat diperkirakan tarif ideal seyogyanya berlaku. Ringkas kerangka konseptual
penelitian ini dapat dilihat pada diagram berikut, yaitu:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Bandara Polonia
Bandara Kuala Namu
Airport Railink Service
Operator Pengguna
Tarif yang Berlaku
Karakteristik Responden
ATP WTP
Tarif Ideal
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian dibutuhkan dalam sebuah penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Metode penelitian mencakup
pedoman sebagai berikut:
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi Boyd,
Westfall dan Stasch, 2005: 129. Penelitian deskriptif umumnya meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun
prosedur. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan dan keinginan membayar masyarakat dalam penggunaan jasa kereta api bandara
Kuala Namu.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Medan City Railway Station CRS dan Airport Railway Station ARS, dengan alasan pemilihan lokasi sebagai berikut:
1. Medan City Railway Station dan Airport Railway Station merupakan stasiun pelayanan jasa kereta api bandara Kuala Namu Airport Railink Service.
2. Airport Railink Service merupakan pelayanan jasa kereta api bandara yang disediakan pemerintah sebagai jalur utama yang langsung menuju bandara
Kuala Namu.
Universitas Sumatera Utara
3. Belum adanya penelitian mengenai kemampuan dan keinginan membayar pengguna jasa kereta api Bandara Kuala Namu.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan lebih kurang dalam kurun waktu tiga bulan yaitu bulan Maret – Mei 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan yang akan diteliti dalam penelitian ini mencakup besaran nilai kemampuan membayar ability to pay, keinginan membayar willingness to pay,
dan tarif ideal bagi pengguna jasa kereta api bandara Kuala Namu.
3.4 Definisi Operasional
1. Kemampuan membayar ability to pay adalah batas maksimum kemampuan seseorang membayar ongkos kereta api dalam sekali
perjalanan Rp trip.
2. Keinginan membayar willingness to pay adalah keinginan kemauan kesediaan pengguna untuk mengeluarkan imbalan dalam bentuk uang
atas penggunaan jasa kereta api yang diperolehnya Rp trip.
3. Tarif ideal adalah tarif yang paling sesuai untuk digunakan sebagai tarif berlaku dimana dalam perhitungannya tarif disesuaikan dengan keinginan
dan kemampuan membayar pengguna jasa Rp trip. 3.5
Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam mengukur ATP, WTP dan tarif ideal adalah Rp trip.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian