Ability To Pay ATP Willingness To Pay WTP

4. Empathy Empati Empathy atau empati yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan dalam memahami kebutuhan pelanggan. Empati mencakup kemudahan akses serta pemahaman dan pengenalan kebutuhan pelanggan. 5. Responsiveness Ketanggapan Responsiveness atau ketanggapan merupakan kemauan untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat kepada pelanggan dengan informasi yang jelas. Membiarkan pelanggan menunggu tanpa suatu alasan yang jelas dapat menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

2.2 Ability To Pay ATP dan Willingness To Pay WTP

2.2.1 Ability To Pay ATP

Ability to pay adalah kemampuan seseorang untuk membayar suatu jasa berdasarkan penghasilan yang didapat Rumiati, Fahmi, dan Edison, 2013: 1. Ability to pay juga dapat didefinisikan sebagai batas maksimum kemampuan dari penghasilan seseorang yang dialokasikan untuk membayar jasa yang diterimanya. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis nilai ATP didasarkan pada alokasi dana untuk transportasi dan intensitas perjalanan. Nilai ATP merupakan hasil perbandingan antara dana transportasi dan intensitas perjalanan. Nilai ATP menunjukkan batas maksimum kemampuan seseorang membayar ongkos dalam sekali perjalanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran nilai ATP adalah sebagai berikut Permata, 2012: 30-31: Universitas Sumatera Utara 1. Penghasilan Keluarga Per Bulan Apabila penghasilan total keluarga per bulan semakin besar maka semakin besar pula dana transportasi yang dapat disediakan. 2. Alokasi Dana Untuk Transportasi Semakin besar alokasi dana untuk transportasi maka akan semakin besar pula kemampuan seseorang membayar biaya perjalanannya. 3. Intensitas Perjalanan Semakin banyak intensitas perjalanan yang dilakukan akan membutuhkan dana transportasi yang lebih banyak, begitu juga sebaliknya. Apabila alokasi dana untuk transportasi tetap sedangkan intensitas perjalanan yang berubah-ubah maka ketika intensitas perjalanan yang meningkat akan menurunkan kemampuan membayar seseorang untuk sekali perjalanan. 4. Jumlah Anggota Keluarga Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin banyak total intensitas perjalanannya. Sehingga semakin banyak alokasi dana dari penghasilan keluarga per bulan untuk transportasi yang harus disediakan.

2.2.2 Willingness To Pay WTP

Willingness to pay pada umumnya diartikan sebagai kesediaan pengguna untuk mengeluarkan imbalan dalam bentuk uang atas jasa yang diperolehnya. Willingness to pay juga diartikan sebagai jumlah maksimum yang akan dibayarkan konsumen untuk menikmati peningkatan kualitas Whitehead, 2005: 4. Analisis WTP didasarkan pada persepsi pengguna terhadap tarif atas jasa Universitas Sumatera Utara pelayanan angkutan umum yang dipengaruhi oleh beberapa faktor Permata, 2012: 33, yaitu: 1. Kuantitas dan kualitas jasa transportasi Semakin banyak jumlah angkutan yang melayani tentunya akan lebih menguntungkan konsumen baik dari segi waktu maupun kenyamanan pengisian lebih sedikit dan tidak berdesak-desakan. Penambahan kuantitas angkutan yang diikuti oleh peningkatan kualitas transportasi akan meningkatkan kesediaan konsumen untuk membayar. 2. Utilitas pengguna Semakin besar manfaat yang dirasakan oleh konsumen atas jasa transportasi maka akan semakin besar pula kesediaan konsumen untuk membayar biaya perjalanan. Begitu juga sebaliknya, apabila konsumen merasakan manfaat yang rendah maka konsumen akan enggan untuk menggunakannya dan kesediaan konsumen untuk membayar biaya perjalanan akan semakin rendah. 3. Penghasilan pengguna Seseorang yang memiliki penghasilan yang besar akan lebih besar kesediaannya untuk membayar tarif perjalanan. Hal ini karena alokasi dana untuk transportasi yang lebih besar menimbulkan kemampuan dan kemauan yang lebih besar pula untuk membayar biaya perjalanan.

2.2.3 Hubungan ATP dan WTP