b,c b,c,d

45

4.2.2 Analisis Regresi Logistik

4.2.2.1 Menguji Model Fit Overall model fit test

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -2 log likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Nilai-2 Log Likehood -2 LL Awal Block 0: Beginning Block Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 78,257 1,259 2 77,627 1,468 3 77,625 1,482 4 77,625 1,482 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 77,625 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Dari tabel diatas, terdapat 4 nilai dari -2 Log likelihood yang diberikan. Satu untuk model yang hanya memasukkan konstanta block 0 = beginning block yaitu sebesar 77,625 Nilai dari -2 Log likelihood ini adalah signifikan dengan alpha 5 0,05 yang berarti hipotesis nol ditolak, yaitu model dikatakan fit dengan data. 46 Tabel 4.6 Nilai -2 Log Likelihood -2 LL akhir Block 1 : Method = Enter Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Ketidakpuasan Konsumen Kebutuhan Mencari Variasi Step 1 1 62,011 -3,706 ,162 ,169 2 54,732 -7,003 ,311 ,280 3 53,425 -9,038 ,408 ,345 4 53,354 -9,636 ,437 ,363 5 53,354 -9,677 ,439 ,365 6 53,354 -9,677 ,439 ,365 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 77,625 d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Dari Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 3, memperoleh nilai sebesar 77,625. Kemudian pada tabel selanjutnya dapat dilihat Nilai -2 Log likelihood -2 LL akhir dengan blocknumber = 1. Nilai - 2 Log likelihood pada Tabel 4.7 mengalami perubahan sehingga menyebabkan Nilai -2 Log likelihood -2 LL akhir pada step 4 menunjukkan nilai 53,354 yang dapat dilihat pada Tabel 4.6. Selisih antara nilai -2LL awal dengan nilai -2LL akhir adalah sebesar 24,271. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan nilai - 47 2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.

4.2.2.2 Menguji Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan goodness of fitness test yang diukur dengan nilai chi square pada bagian bawah uji hosmer and lemeshow. Uji ini adalah untuk melihat apakah data empiris cocok atau tidak dengan model atau dengan kata lain diharapkan tidak ada perbedaan antara data empiris dengan model. Menurut Sarwono 2013, untuk menguji kelayakan model regresi, gunakan uji hipotesis berikut: H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara klasifikasi yang diprediksi dan yang diamati. H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara klasifikasi yang diprediksi dan yang diamati. Dasar keputusannya adalah : 1. Jika probabilitas 0,05, H0 diterima. 2. Jika probabilitas 0,05, H0 ditolak. Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 2,358 8 ,968 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 48 Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow . Hasil pengujian statistik menunjukkan probabilitas signifikansi menunjukkan angka 0,968 nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati, atau dapat dikatakan model mampu memprediksi nilai observasinya. Tabel 4.8 Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Keputusan Perpindahan Merek = Tidak Keputusan Perpindahan Merek = Ya Total Observed Expected Observed Expected Step 1 1 5 5,667 3 2,333 8 2 4 3,419 4 4,581 8 3 3 2,311 5 5,689 8 4 2 1,369 6 6,631 8 5 1 1,015 7 6,985 8 6 ,455 7 6,545 7 7 ,279 7 6,721 7 8 ,314 10 9,686 10 9 ,119 7 6,881 7 10 ,053 10 9,947 10 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari langkah-langkah pengamatan untuk Keputusan Perpindahan Merek = 1 Ya maupun Keputusan Perpindahan Merek = 0 Tidak, nilai yang diamati 49 Observed maupun nilai yang diprediksi Expected, tidak mempunyai perbedaan yang terlalu ekstrim. Ini menunjukkan bahwa model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap opini audit. Pengujian dengan regresi logistik ditunjukkan dalam tabel-tabel berikut ini. Tabel 4.9 Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 81 100,0 Missing Cases ,0 Total 81 100,0 Unselected Cases ,0 Total 81 100,0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2015 a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 81 responden, dan seluruh sampel telah diperhitungkan kedalam pengujian hipotesis. b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan dengan nilai dummy variabel. Untuk variabel dependen bernilai 0 untuk tidak berpindah merek dan bernilai 1 untuk berpindah merek. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter dimana apabila menggunakan metode ini seluruh variabel 50 bebas independen disertakan dalam pengolahan analisis data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Selanjutnya variabilitas antara variabel dependen dengan variabel independen dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 4.10 Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 53,354 a ,259 ,420 a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, maka dapat dilihat bahwa hasil analisis regresi logistik secara keseluruhan menunjukkan nilai Cox Snell R Square sebesar 0,259. Cox Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran seperti halnya R 2 pada OLS regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu, sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Nagelerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell . Untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R square dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelerke R 2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R 2 pada OLS regression. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelerke R Square adalah sebesar 0.420 yang berarti variabilitas variabel dependen yang 51 dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi adalah sebesar 42, sisanya sebesar 58 dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model.

4.2.2.4 Matriks Klarifikasi

Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan keputusan perpindahan merek dari smartphone Blackberry pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Tabel 4.11 Classification Table a Observed Predicted Keputusan Perpindahan Merek Percentage Correct Tidak Ya Step 1 Keputusan Perpindahan Merek Tidak 6 9 40,0 Ya 4 62 93,9 Overall Percentage 84,0 a. The cut value is ,500 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Tabel 4.11 menunjukkan hasil output Classification Table dimana kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan keputusan untuk berpindah merek dari smartphone Blackberrysebesar 84,0, halini berarti model dapat dikatakan baik 52 dan dari perbandingan antara kedua nilai mengidentifikasikan tidak terdapatnya masalah homoskedastisitas asumsi model logit.

4.2.2.5 Menguji Koefisien Regresi

Model regresi logistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Y = α + βX 1 + βX 2 + ε Dimana: Y : Ketidakpuasan konsumen variabel dummy, 1 jika ya berpindah merek, 0 jika tidak berpindah merek α : Konstanta β : Koefisien regresi X 1 : Ketidakpuasan Konsumen X 2 : Kebutuhan Mencari Variasi ε : Standart error 53 Dari hasil analisis diperoleh nilai-nilai koefisien untuk persamaan regresi logistik pada penelitian ini. Persamaan logistik penelitian ini memiliki nilai konstanta sebesar -9,677 Selain itu, dari tabel juga dapat dilihat besar masing-masing koefisien variabel bebas persamaan logistik tersebut, yaitu : 1. Variabel Ketidapuasan Konsumen B1 = 0,439 Dari nilai ini dapat disimpulkan bahwa jika variabel iklan ditingkatkan dan variabel Ketidapuasan Konsumendianggap konstan maka akan meningkatkan keputusan perpindahan merek dari smartphone Blackberry pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebesar 0, 439. 2. Variabel Kebutuhan Mencari Variasi B2 = 0,365 Dari nilai ini dapat disimpulkan bahwa jika variabel tagline ditingkatkan dan variabel iklan dianggap konstan maka akan meningkatkan keputusan perpindahan merek dari smartphone Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Regresi Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a Ketidapuasan Konsumen ,439 ,185 5,633 1 ,018 1,551 Kebutuhan Mencari Variasi ,365 ,160 5,226 1 ,022 1,440 Constant -9,677 2,857 11,470 1 ,001 ,000 a. Variables entered on step 1: Ketidapuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2015 54 Blackberry pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebesar 0,365. Output variables in the equation menunjukkan nilai signifikansi berdasarkan Wald Statistic, jika model signifikan, aka nilai sig. adalah kurang dari 0,05. Dari tabel diatas dapat dilihat besaran nilai sig. untuk masing-masing variabel yang menunjukkan hubungannya dengan keputusan perpindahan merek, yaitu : 1. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Variabel Ketidakpuasan Konsumen memiliki nilai koefisien sebesar 0,439 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,018 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti besar kecilnya variabel ketidakpuasan konsumen berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. 2. Pengaruh Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Variabel kebutuhan mencari variasi memiliki nilai koefisien sebesar 0,365 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,022 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti besar kecilnya variabel kebutuhan mencari variasi berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. 55

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Perpindahan Merek Dunkin’ Donuts ke J.CO Donuts and Coffee pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 60 105

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Dari Nokia Ke Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Hukum S-1 USU

1 32 99

Analisis Ketidakpuasan Pasca Konsumsi, Harga, Iklan, dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan Merek Smartphone Blackberry ke Smartphone Android pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Uta

2 9 142

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PRODUK SMARTPHONE (Studi Kasus Pada Perpindahan Merek Blackberry ke Android Samsung).

0 2 156

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK, DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta).

1 2 250

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek 2.1.1 Pengertian Merek - Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uni

0 0 15

BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera

0 0 9

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh ketidakpuasan konsumen, harga dan kebutuhan mencari variasi produk terhadap keputusan perpindahan merek dari Handphone BlackBerry (Studi terhadap mahasiswa yang pernah menggunakan Handphone BlackBerry pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unive

0 0 21