c. Menciptakan biaya peralihan yang tinggi yang mampu menyulitkan konsumen untuk berpindah merek.
d. Memberi imbalan atas loyalitas pelanggan. e. Memberi pelayanan ekstra kepada pelanggan.
Perpindahan merek dapat terjadi, jika merek tidak melekat kuat dalam benak konsumen atau sering disebut bahwa brand awareness dari konsumen
terhadap produk rendah. Menurut Kartajaya 2004, sekedar mengandalkan iklan atau promosi tidak cukup untuk memperkuat merek. Dalam hal ini
pengusaha harus mulai mempertimbangkan event marketing EM ataupun marketing public relations MPR.
2.10. Hasil Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hadi 2005, peralihan merek seringkali terjadi, apabila konsumen merasa tidak terpuaskan dalam
mengkonsumsi suatu merek produk. Ketidakpuasan tersebut dapat berasal dari mutu produk yang semakin menurun, harga yang semakin mahal,
kegiatan promosi yang tidak menarik dan pelayanan sangat minim. Dalam hal ini perusahaan berkewajiban menjaga kepuasan pelanggan agar ikatan
antara pelanggan dengan perusahaan akan semakin kuat. Hubungan yang harmonis antara keduanya akan mengurangi tingkat peralihan konsumen ke
merek produk lain. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kustiyah 2003, kosmetik
Wardah unggul dalam hal kehalalan produk. Kehalalan produk dianggap hal yang sangat penting oleh konsumen. Tetapi keunggulan Wardah dalam
kehalalan belum cukup untuk menjadikan Wardah sebagai merek kosmetik yang paling diingat. Maka dari itu perusahaan harus membuat strategi
pemasaran yang lebih baik lagi.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Perusahaan perlu menetapkan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Tujuan utama dari strategi pemasaran adalah
mengalokasikan dan mengkoordinasikan sumber daya dalam kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar yang dituju.
Penerapan strategi pemasaran oleh perusahaan melibatkan bauran pemasaran, yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi.
Perusahaan yang berperan sebagai produsen dalam memenuhi kepuasan konsumen harus memproduksi produk yang memenuhi keinginan
konsumen. Dalam hal ini konsumen menginginkan produk bermutu tinggi, dengan tampilan dan kemasan bagus, disertai dengan garansi atau jaminan
yang dapat dipercaya. Untuk menunjukkan bahwa produk tersebut bermutu dan terjamin, maka perusahaan sebagai produsen harus melakukan
pelabelan. Konsumen yang beragama Islam membutuhkan keterangan tambahan
dalam pelabelan, yaitu label halal, yang menjelaskan produk tersebut tidak diharamkan oleh syariat Islam. Produk yang memiliki label halal akan
memberikan ketenangan secara lahir dan batin pada konsumen pemakainya. Merek yang sudah memiliki posisi baik di benak konsumen sasarannya
akan mendapatkan loyalitas dari konsumennya, yaitu tidak akan ragu untuk terus memakai merek tersebut dan bahkan mempengaruhi orang lain untuk
ikut memakai merek yang sama. Tidak adanya keraguan dalam memakai produk telah menyebabkan konsumen enggan untuk beralih ke merek lain.
Dengan demikian, perusahaan akan mencapai tujuannya dan mendapatkan laba yang diinginkan, serta dapat meluaskan pangsa pasarnya.