PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan. Menurut Kotler 1993, kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan kekurangan akan kepuasan dasar tertentu. Manusia membutuhkan beberapa hal untuk bertahan hidup, menurut Kotler 1993, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah pangan, sandang, rumah, rasa aman, rasa memiliki dan harga diri. Kebutuhan wanita sedikit berbeda dibandingkan dengan laki-laki. Bagi wanita khususnya penampilan sangat penting, karena wanita selalu ingin tampil cantik di depan orang lain. Kebutuhan wanita untuk tampil cantik seperti yang diinginkannya menciptakan potensi pasar yang sangat besar. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari mulai bangun tidur sampai akan tidur kembali pada malam hari sebagian besar wanita memakai kosmetik. Tak ada satupun bagian tubuh wanita yang luput dari perhatian produsen alat kecantikan dan perawatan tubuh. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang memproduksi kosmetik berusaha memenuhi kebutuhan akan kosmetik dengan berbagai macam inovasi produk. Masing-masing perusahaan berusaha menjadi pemimpin dalam pasar kosmetik yang berarti produknya diterima dengan baik di pasar. Perusahaan yang produknya diterima dengan baik pasti akan mendapat keuntungan baik pula. Dalam upaya pemenuhan kebutuhannya, seseorang akan memilih produk yang dapat memberikan kepuasan tertinggi. Secara khusus, faktor- faktor yang menciptakan kepuasan tertinggi bagi setiap orang akan berbeda, tetapi secara umum faktor seperti produk itu sendiri, harga dari produk dan cara untuk mendapatkan produk seringkali menjadi pertimbangan. Seorang konsumen yang rasional akan memilih produk dengan mutu baik, harga terjangkau atau lebih murah dan produk yang mudah didapat. Mutu produk yang diinginkan oleh konsumen menyangkut manfaatnya bagi pemenuhan kebutuhan dan keamanannya bagi diri konsumen, sehingga konsumen merasa tenang lahir dan batin dalam menggunakan produk tersebut. Untuk memenuhi keinginan konsumen agar tenang lahir dan batin dalam mengkonsumsi produk, perusahaan harus memberitahukan manfaat produk dan cara penggunaannya. Khusus untuk produk pangan, obat-obatan dan kosmetik, perusahaan produsen harus mencantumkan keterangan- keterangan yang berhubungan dengan produk. Keterangan-keterangan tersebut dapat berupa komposisi bahan campuran produk, masa berlaku produk, cara penggunaan produk dan keterangan bahwa produk telah diperiksa oleh Badan Pengawasan Pangan, Obat dan Kosmetik BPPOM. Konsumen muslim khususnya membutuhkan keterangan bahwa produk tersebut halal untuk dikonsumsi. Keterangan halal pada produk berbentuk label halal yang disertifikasi oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia LP POM MUI yang bekerjasama dengan Departemen Kesehatan Depkes dan Departemen Agama Depag. Produk halal kini bukan lagi semata-mata isu agama Islam, tetapi sudah menjadi isu di bidang bisnis dan perdagangan saat ini. Jaminan halal sebuah produk sudah menjadi simbol global bahwa produk yang bersangkutan terjamin mutunya www.eramuslim.com, 2005. Tetapi bagi konsumen kosmetik khususnya, belum diketahui secara pasti apakah sertifikasi atau label halal dipandang sebagai faktor yang dianggap penting dalam pemilihan dan pembelian produk?. Jurnal Halal LP POM MUI dalam www.republika.co.id 2005, menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan penelitian melalui survei pasar di daerah Jabotabek dengan responden 100 orang wanita. Penelitian tersebut dibuat untuk mengetahui sampai sejauhmana pengetahuan dan kepedulian konsumen muslim terhadap asal muasal placenta bahan yang tidak halal untuk digunakan. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa pengetahuan konsumen tentang placenta, yang jelas-jelas haram sangat rendah. PT. Pusaka tradisi Ibu adalah salah satu perusahaan yang memproduksi kosmetik. Produknya diproduksi dalam tiga merek, yaitu Puteri, Zahra dan Wardah. Dalam penelitian ini digunakan studi kasus dengan merek Wardah. Pemilihan ini didasarkan pada sistem penjualan dan segmen produk. Wardah dijual secara bebas, Puteri dikhususkan untuk segmen salon kecantikan, sedangkan Zahra didistribusikan melalui Multi Level Marketing MLM. Disamping itu, produk-produk Wardah memiliki sertifikat halal dari LP POM MUI.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat disusun permasalahan yang diteliti, yaitu : 1. Bagaimana pemahaman konsumen tentang kosmetik berlabel halal ? 2. Bagaimana melihat terjadinya peralihan kepada produk kosmetik berlabel halal ? 3. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya peralihan konsumen kepada produk kosmetik berlabel halal ?

1.3. Tujuan penelitian

1. Mengidentifikasi tingkat pemahaman dan kepedulian konsumen terhadap kosmetik berlabel halal. 2. Mengidentifikasi keinginan konsumen untuk beralih kepada produk kosmetik berlabel halal. 3. Menganalisis faktor-faktor penyebab peralihan konsumen kepada produk kosmetik berlabel halal.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah pada Perempuan Muslim di Kota Medan

25 288 125

PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MEREK, KUALITAS, DESAIN, DAN LABEL PRODUK KOSMETIK (Studi pada Kosmetik Wardah dan Maybelline)

3 30 77

Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor

0 3 60

Pengaruh Label Halal Terhadap Brand Switching Produk Kosmetik Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Konsumen Mengkonsumsi Produk Kosmetik Berlabel Halal. Studi Kasus : Karyawati Gedung Graha Menara Hijau, Jakarta Selatan

2 12 52

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PESAN HALAL TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PRODUK KOSMETIK (Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pesan Halal Terhadap Tingkat Kepercayaan Mahasiswi UII Yogyakarta Pada Produk Kosmetik Wardah).

0 3 9

PENGARUH PERCEIVED QUALITY, BRAND IMAGE, KEPUASANKONSUMEN DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK Pengaruh Perceived Quality, Brand Image, Kepuasan Konsumen Dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Produk Kosmetik Merk Wardah.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Perceived Quality, Brand Image, Kepuasan Konsumen Dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Produk Kosmetik Merk Wardah.

0 2 5

FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA).

0 1 14

PENGARUH LABELISASI HALAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA PEREMPUAN MUSLIM DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 0 15

Pengaruh Label Halal Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik Wardah Pada Mahasiswa IAIN Ponorogo - Electronic theses of IAIN Ponorogo

0 1 103